04

874 81 0
                                    

Kalau memang kau belum bisa, aku tak apa. Aku akan menunggu. Sampai kapanpun itu, aku akan tetap menunggu.

[DESTINY]
Chapter Four

"Ini rumahmu?"

"Iya ini rumahku. Kalau begitu terima kasih Jiminssi, sudah mengantarku. Lain kali tak usah seperti ini, aku tak enak padamu. Aku merepotkanmu"

"Tidak apa apa Yoona-ya.. dan.. bisakah kau tidak memanggilku dengan bahasa banmal?? Aku tak terbiasa dipanggil 'Jiminssi' hehe"

Jimin menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sementara,Yoona terkekeh mendengar perkataan teman barunya tersebut.

"Ah.. ne.. arraseo arraseo.. aku tidak akan berbicara banmal lagi padamu"

"Syukurlah kalau begitu"

"Aku turun dulu jimin-ah, Gomapta, Annyeong!!"

Yoona turun dari mobil jimin dan masuk ke dalam pagar rumahnya. Jiminpun sudah meninggalkan tempat itu bersama mobilnya.















"Ah... bahagianya aku hari ini"

Jimin memutar lagu Akmu yang berjudul Be with you didalam mobilnya. Sesekali ia bersenandung kecil bahkan bernyanyi nyanyi.

"Gwaensiri useumina~ tto saengga- oh! Milik siapa ini?"

Nyanyian jimin terhenti begitu melihat sebuah handphone yang tak dikenal didalam mobilnya. Ia pun menepikan mobilnya sesaat.

"Apa ini milik yoona?"

Karena penasaran jimin mengaktifkan handphone tersebut. Dan- itu milik yoona. Jelas saja karena lockscreennya adalah foto yoona.

"Ah.. yeppeuda..."





















"Ah tidak! Handphoneku sekarang hilang. Dan- eomma tidak ada dirumah. Apa yang harus kulakukan sekarang?"

Yoona mondar mandir dihalaman rumahnya, berharap ada suatu ide yang muncul dari pikirannya. Namun tak ada satupun cara bagaimana ia bisa masuk kedalam rumahnya sendiri. Sampai suara klakson mobil mengiterupsi kakinya untuk berhenti.

Tin! Tin!

"Nugu? Malam malam begini berkunjung?"

Yoona membuka gerbang dan terkejut karena itu Jimin.

"A-apa yang kau lakukan disini?"

"Ah.. itu tadi.. chakkaman. Kau belum ganti baju? Bahkan sepatu dan.. tasmu.."

"Eommaku sedang pergi dan membawa kuncinya jimin-ah.. lalu, kau? Kenapa kembali lagi?"

"Ini"

Jimin menyodorkan sebuah handphone.

[END] [BOOK 1] DESTINY (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang