Mianhae I Lied

Fake||

Aku tak tau apa yang harus ku perbuat....
Sebuah botol obat kugenggam erat ditanganku, tanpa terasa air mataku telah keluar tanpa peringatan. Apa yang aku lakukan setelah ini?. Apa eomma akan percaya jika aku sakit?, apa eomma akan lebih perhatian denganku setelah ini?. Seribu pertanyaan untukku sendiri hadir dalam benakku.... Aku tersenyum tipis
"aku akan mendapatkan perhatian lebih dari eomma setelah ini"
Kukalungkan tasku yang sedari tadi menemaniku menangis disampingku. Aku akan memberi tahu pada eomma.....

Segera kukandangkan sepeda kesayanganku ditempatnya.
"eomma ak-"
"DARI MANA SAJA KAU!, APA KAU SUDAH MULAI PULANG TERLAMBAT TANPA MEMBERI TAHU!"
"eomma aku ta-"
Belum saja aku menyelesaikan kalimatku, eomma sudah pergi.
Apa yang kau lakukan jungkook, kau bodoh!, kau tidak memberi tahu eommamu kalau kau kerumah sakit!,bodoh.

Kuhampiri eommaku yang sedang memasak, tunggu...memasak? Sejak kapan eomma memasak?, aku baru melihat eomma memasak...

Kulingkarkan tanganku pada pinggang eommaku..
"eomma, mianhaeyo. Aku tadi dari rumah sakit.. Aku sakit eomma,,,aku takut.."
"Sakit apa?, baiklah hari ini kau istirahat. Tapi besok kau harus membantuku bekerja kembali.
Singkirkan tanganmu..aku mau bekerja!..pergi kekamarmu sana."
Eomma meninggalkanku...

Apakah eomma tau.... Aku sakit parah eomma... Tak tau sampai kapan aku hidup... Selagi aku hidup aku ingin merasaka tangan lembutmu itu membelai rambutku.

Akupun menuju kamar kecilku sambil mengusap air mata yang sedari tadi mengalir.
Kubaringkan tubuh berotot ini, kurasakan rasa sakit yang ada dikepalaku....

Brakk

Aku tersentak kaget. Siapa yang membuka pintu tanpa mengetuk!

"Jimin hyung, sejak kapan kau pulang? Ak-"

Tanpa berfikir panjang jimin hyung reflek memelukku dengan erat... Apa dia mengetahui kalau aku sakit?

" Hyung, apa yang kau lakukan aku tid-"
"Mianhae"
"Mian untuk apa?..aku tidak mengerti"
"Mianhaeyo jungkook"
"sebenarnya apa maksudmu"

Dia melepas tangannya.

"Aku merusak sepedamu.. Mianhaeyoo"
Apa hanya itu, berarti dia belum mengetahui kalau aku sakit.
" apa yang kau rusak?, bagian mana?, kau harus memperbaikinya. Sudahlah aku pusing...pergilah..."

Aku mendorongnya keluar, ku tutup pintu kamarku dan kukunci dengan rapat. Kembali keposisiku tadi.. Membaringkan tubuh ini...
Kuambil buku diary yang selalu menemaniku saat sedih, saat senang, dan saat saat seperti ini...
Ku coretkan pulpen ke bukuku itu... 15 menit aku selesai dengan buku itu.

Apa yang ada dalam pikiranku sekarang adalah kosong... Aku tak tau harus berfikir apa... Semakin aku berfikir, sepertinya otakku semakin tak bekerja.

Dapat kudengar dari kamarku seseorang mengetuk pintu...

"jimin hyung...,?"
"ne, jungkook. Ada yang mencarimu di bawah"
"nugu?"
"mola, dia perempuan...mungkin temanmu"
Aku ingat ingat kembali...
Aish jinja!, aku benar benar lupa.. Bodohnya aku...
Aku tadi menyarankan kerja kelompok dirumahku.. Bagaimana bisa kau menjadi seorang pelupa jungkook
"Ne, aku akan segera turun. Suruh saja dia masuk"
Beberapa menit aku sudah siap dengan penampilanku...
Aku segera turun dan kudapati seorang yeoja tengah duduk di sofa yg menantiku sedari tadi.
"apa aku lama, mian.. Aku tadi tertidur"
"gwenchana, aku belum lama disini. Siapa namja yang menyuruhku duduk tadi?, hyungmu?"
Kupikir sejenak, aku tadi menyuruh...
"Ah ne, dia adalah hyungku, Jeon Jimin hyung"
"ah.. Tapi kenapa kau tidak mirip dengannya?, maksudku tubuhmu berbeda dengan hyungmu"
"hahha, tanpa sengaja kau meledeknya.. Tapi tidak apa apa, jika hyungku mendengarmu, tamatlah riwayatmu"
"Ani,ani, aku tidak bermaksud begitu aku hanya membedakan..em maksudku-"
"sudahlah tidak usah di bahas, tujuanmu kesini untuk mengerjakan tugas bukan?"
"ne"
"mari kita kerjakan sambil menunggu V"
"Ne"
Kuperhatikan wajahnya yang merasa bersalah tadi... Sangat lucu...
Itu membuatku lebih menyukaimu, ani ani, aku akan segera meninggalkan dia... Aish... Jangan sampai aku jatuh cinta padanya!, aku tidak mau menyakiti hatinya dengan kepergianku nanti..