Chapter 3

14 1 0
                                    

"Pagi Ma" ucap Zela saat melihat sang Mama yang sedang berkutat di dapur.

"Loh kamu udah bangun? " tanya Mamanya yang sedang menatap putrinya dengan tatapan bingung.

"Iya" jawab Zela

"Kamu baik baik aja kan sayang?" tanya Mamanya

Zela hanya mengangguk menjawab pertanyaan sang Mama

"Gak ada yang sakit kan?" tanya Mamanya kembali

"Yaampun ma, aku baik baik aja kali kenapa aneh gitu sih?" ucap Zela sambil mengambil susu yang ada di atas meja

"Mama gak lagi mimpikan" ucap Mamanya.

Andin -Mama Zela- sangat sangat di buat kaget karna ini baru jam setengah 6 tapi putrinya sudah siap dengan seragam sekolahnya.

Zela yang melihat tingkah mamanya segera mencubit tangan sang Mama

"Aduh!! Sakit Zela"

"Berarti mama gak mimpi"
"Yaudh aku duluan, ada urusan dulu soalnya. Bye Ma" lanjutnya

Zela pun segera pergi dengan sebelumnya mengucapkan salam.

Tiba tiba ada yang memeluk Andin dari belakamg sontak membuat Andin kaget.

"Mama kenapa sih, pagi pagi udah ngelamun gitu. Hobi baget" ucap Firza -Papa Zela- sambil mencium pipi sang istri

"Papa nih ngagetin aja"
" itu aku aneh aja liat Zela tumben pagi pagi gini udah siap, gak perlu aku bangunin lagi" lanjut Andin

"Bagus dong, artinya anak kita udah mulai dewasa" ucap Firza

"Iya ya, gak kerasa deh anak anak udah pada gede, rasanya baru kemarin Zela menginjak SMA sekarang dia hampir lulus. Itu tandanya kita udah mulai tua pa" ucap Andin

"Masa sih? Engga deh kayanya orang kamu masih cantik gini " ucap Firza sambil tersenyum dan mengeratkan pelukannya di pinggang sang istri

"Papa nih, pagi pagi udah gombal" ucap Andin dengan wajah malu malu.

Zela lihat kelakuan Mama Papa mu ini

............................

Seorang gadis yang sedang menaiki taksi dengan harap harap cemas, pasalnya waktu sudah menunjukan pukul 06.00 sementara ia masih terjebak macet.

Pagi pagi udah macet aja ni jalan, kapan gak macetnya coba batinnya

Sekitar pukul 06.10 Zela sampai di rumah megah yang menjadi tujuannya. Zela segera turun dari taksinya.

"Permisi pak" ucapnya pada satpam

"Iya neng?"

"Saya mau tanya, ini benerkan alamatnya?" tanya Zela. Ia menyerahkan secarik kertas yang bertuliskan alamat yang kemarin Ender berikan

"Oh iya bener. Neng ini siapa ya?" tanya satpam itu

"Saya Zela, temennya Ender pak" ucap Zela

"Oh, kalo gitu neng Zela langsung masuk aja" ucap sang satpam.

Pak satpam langsung membukakan Zela gerbang dan mempersilahkan Zela masuk.

"Makasih ya pak" ucapnya, sang satpam hanya mengangguk membalas ucapan Zela.

Zela segera melangkah memasuki pekarang rumah yang megah ini.
Setelah sampai di pintu utama Zela segera memencat bel.

Zela memperhatikan rumah yang kelewat megah ini. Jadi Ender anak orang kaya, pantesan dia gak butuh uang buat ganti seragamnya batinnya. Tak lama pintu utama terbuka, menampilkan seorang yang berumur sekitar 50-an dengan pakaian dasternya.

Love and PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang