Matahari sudah menampakan dirinya di langit pagi kota Jakarta, cahaya mulai memasuki kamar Zela. Namun gadis itu masih meringkuk bersama dengan selimut yang masih bergulung dengannya.
"Zela" teriak Mamanya dari arah dapur
Tetapi yang di panggil masih setia bersama dengan sang mimpi.
"Zela, ini udah siang" Mamanya kembali berteriak
Zela yang di panggil masih tetep setia dengan mimpinya tak memperdulikan teriakan sang Mama.
Setelah menunggu beberapa saat Mamanya pun menaiki tangga, untuk melihat apa yang dilakukan putri tersayangnya.
Saat membuka pintu kamar Zela
"Ya ampun Zela, ini udah jam 6 masih aja bergulung sama selimut"
"Zela bangung!" Mamanya pun mengguncang bahu Zela untuk membangunkannya.
"Hmm" gadis itu hanya bergunam
"Bangun!! Kamu gak akan sekolah?" tanya Mamanya
"Lima menit deh ma" ucap Zela sambil kembali menarik selimutnya
"Zela! Lima menit apaa?!? Ini udh jam enam ucap Mamanya
"APAA MA?!? JAM 6?" teriak Zela
"Iya jam 6, udah cepet sana mandi" ucap Mamanya, Mamanya pun segera pergi ke bawah untuk kembali menyiapkan sarapan.
"Mama, kenapa baru bangunin Zela sih" ucapnya. Zela pun segera berlari ke kamar mandi.
Hari ini baru seminggu Zela bersekolah di Jakarta. Dulu Zela bersekolah di Bandung, Zela enggan untuk meninggalkan kota kesayanga nya itu, walaupun sebenarnya orang tuanya sudah lama tinggal di Jakarta. Sampai sebuah kejadian membawa Zela ke kota Metropolitan dan menetap di sini bersama kedua orang tuanya.
Zela segera berlari ke bawah bersama dengan pakaian yang masih sangat berantakan.
"Ma, Zela pergi ya"
Zela menemui Mamanya di dapur yang masih berkutat dengan alat dapurnya.
"Kamu sarapan dulu gih"
"Aduh Ma, aku gak sempet. Papa udah pergi?" ucap Zela, sambil mencium pipi sang Mama.
"Papa masih di kamar abis mandi kayanya" ucap Mama
"Yaudh, entar kalo Papa nanya aku duluan ya ma, hari ini ada pelajaran kimia soalnya" ucapnya
"Eh bentar" Mamanya menahan Zela
"Ada apa lagi Ma, Zela udah telat ini" ucapnya sambil melirik jam yang melingkar di tangan kananya.
"Kalo kamu gak mau sarapan, nih kotak bekalnya bawa. Awas kalo kamu sampe gak makan" ucap Mamanya menyerahkan kotak bekal pada Zela.
"Yaudh, aku pergi dulu. Assalamualaikum" Zela pun mengambil kotak bekal tersebut dan segera berlari keluar rumah.
"Waalaikumsalam, hati hati sayang" teriak Mamanya, Mamanya pun menggelengkan kepala melihat putri cantiknya.
"Mama nih, pagi pagi udah teriak teriak" ucap sang Papa
Mamanya pun terkejut "Papa nih pagi pagi udah bikin Mama kaget"
Papanya tersenyum "Mening sarapan, yuk"
Mama dan Papa Zela pun menuju ke meja makan.
"Loh, Zela mana?" tanya Papanya, saat melihat meja makan kosong"Zela udah pergi, soalnya pelajaran pertama dia kimia" ucap Mamanya sambil menyendokkan nasi goreng ke piring Papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Past
Teen FictionMasa lalu dapat merubah seseorang, entah itu berubah menjadi dingin untuk menyembunyikan kesedihan atau bahkan jadi periang untuk menyembunyikan luka. Dua insan yang terjebak dalam sebuah masa lalu memiliki dua sifat tersebut Ender Bath Willson Me...