"Lo sial? Gak salah denger gue?" ucap seseorang di belakang Zela
Zela segera berbalik untuk melihat siapa orang yang sudah memotong ucapan Lara
"Ya iyalah" ucap Zela "Kalo bukan karna lo, gue gak mungkin hampir kesiangan kaya tadi" lanjutnya
Laki laki itu hanya menatap datar Zela yang sudah berdiri di hadapannya.
Suasana kantin memang tidak begitu ramai, jadi orang orang tidak begitu memperdulikan dua insan yang sedang beragumen tersebut.
"Itu salah lo karna terlalu lama buat sandwich gitu doang" ucap Ender
"Salah gue lo bilang?" ucap Zela kesal
Ender hanya mengnganggukan kepalanya dengan tatapan acuhnya
"Kalo bukan lo yang banyak maunya gue gak mungkin lama buat sandwich itu" ucap Zela mulai kesal
Ender hanya menatap acuh dengan senyum sinisnya.
"Hei nona, itu bukan gue yang banyak maunya lo aja yang memang gak bisa bikin sandwich" ucap Ender tenang
"Terserah apa kata lo!" ucap Zela, setelah itu dia pergi meninggalkan kantin dengan sebelumnya menarik tangan Lara.
Ender hanya tersenyum kecut melihat Zela pergi begitu saja mengakhiri aksi debat mereka.
Kenan dan Erza yang sendari tadi hanya menyimak perdebatan mereka pun akhirnya tersadar dengan kejadian yang baru saja terjadi.
"Sandwich? Datang terlambat? Ini semua ada apa sih?" tanya Kenan yang bingung
"Gue pernah bilang kan bahwa gue akan buat tuh cewe ngikutin keinginan gue" ucap Ender dingin
"Iya, tapi hubungannya sama tadi?" tanya Kenan, yang mulai tidak paham dengan jalan pikir sahabatnya
"Nanti gue cerita sekarang bel udah bunyi, kalian gk mau kan dapet ceramah bu Sarah" ucap Ender sambil berlalu.
Kenan dan Erza segera mengikuti Ender, mereka tak ingin mendapat omelan bu Sarah yang panjangnya melebihi rel kereta apa Jakarta-Bandung.
...............................
Zela pov
Aku segera menarik tangan Lara menuju kelas.
Ender laki laki itu benar benar membuat aku muak seharian ini. Bagaimana tidak, pertama dia menyuruhku datang ke rumahnya pukul 6 pagi hanya untuk membuatkan dia sarapan saja, dia itu benar benar tidak memiliki otak, dia pikir rumahku dan rumahnya cuma 5 langkah apa. Kedua, setelah aku membuatkan dia sarapan, dia terus mengomel karna sandwich yang aku buat tidak sesuai keinginannya dan itu mengharuskan aku menggati sandwichnya sedangkan waktu sudah hampir menunjukan pukul 7.
Jelas itu sangat membuat aku emosi, untungnya dewi fortuna masih ada di pihakku sehingga pagi ini aku tidak mendapat omelan bu Sarah.
"Zel"
"Zela"Aku tersadar dari lamunanku karna panggilan Lara.
"Hah? Kenapa Lar?" tanyaku
"Lah ko nanya gue yang kenapa, justru elo yang kenapa dari tadi tuh muka gak nyelow" ucap Lara
Ah aku lupa bahwa mood ku sudah di rusak oleh si cowo menyebalkan itu.
"Gak apa apa ko" "gue cuma kesel aja sama tingkah cowo menyebalkan itu" lanjutku
"Ender maksud lo?" tanya Lara
"Ya iyalah, siapa lagi coba cowo yang menyebalkannya tingkat dewa kalo bukan si Ender itu" ucapku dengan nada gak nyelow
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Past
Teen FictionMasa lalu dapat merubah seseorang, entah itu berubah menjadi dingin untuk menyembunyikan kesedihan atau bahkan jadi periang untuk menyembunyikan luka. Dua insan yang terjebak dalam sebuah masa lalu memiliki dua sifat tersebut Ender Bath Willson Me...