Deg
Deg
DegJantungku bertalu cepat, antara ingin mempercayai namun hati takut untuk kecewa.
Sret
Genggaman di tanganku semakin menguat dibarengi dengan kelopak mata yang kini terbuka. Menampilkan binar mata sayu, mata itu mengerjap berkali-kali guna membiasakan diri dengan bias cahaya.
"Hey" suaranya terdengar lemah namun entah kenapa ini bahkan lebih merdu dari suara Vocalist terbaik di boyband Exo.
"Jongdae" panggilku dan dia berkedip.
"Oh Tuhan terima kasih" aku sudah tak mampu lagi menahan air mata bahagiaku, ku peluk sayang tubuhnya tanpa memikirkan ia yang akan mengomel nanti, ahh aku tak peduli lagi karena Ia kembali, Jongdae kembali hidup!!!!!
"Sakit" ujarnya pelan membuatku refleks melepas pelukanku.
"Tungggu sebentar aku akan memanggilkan dokter!! ""
Aku berlari keluar ruangan, berteriak memanggil dokter seperti orang gila. Tersenyum dan begitu bersemangat saat melihat Yixing dan Chanyeol.
"Jongdae hidup!! Ia tadi menggenggam tanganku, lalu matanya terbuka, bahkan dia berbicara!!! Sungguh Jongdae hidup " aku bercerita begitu antusias. Yixing dan Chanyeol awalnya tak percaya namun ketika mereka ke ruangan Jongdae dan melihat mata itu kembali terbuka mereka hanya terpaku sesaat sebelum ikut melengkungkan senyum bersamaku.
"Nona ini sungguh sebuah keajaiban, kami sangat yakin sekali jika tadi pasien telah tiada. Mungkin cintamu lah yang membuatnya dapat kembali. Tuhan tahu besarnya cintamu dan memberikan kalian kesempatan kedua " ujar dokter yang memeriksa Jongdae.
Aku tak dapat menggambarkan perasaanku saat ini antara takut, haru dan bahagia semua bercampur menjadi satu.
"Aku akan menunggu di luar " aku menoleh dan mengangguk saat Chanyeol pamit untuk keluar dan tak lama Yixing pun menyusulnya meninggalkan aku dan Jongdae berdua.
Kami hanya diam tak ada satu pun kata yang terucap, mulut ini terasa kaku dan terkunci. Hanya mata kami yang saling pandang, mata kami yang terus berbicara dan mengungkapkan kata cinta juga rindu yang tak mampu terucap.
.
."Chanyeol ""sssstttttttt "
Grep
Ku peluk erat tubuh yang lebih tinggi, walaupun Chanyeol mengatakan tak apa namun rasa bersalahku tetap bisa hilang begitu saja.
Chanyeol namja terbaik yang ku kenal, ia penuh perhatian dan kelembutan. Sifat absurdnya selalu berhasil membuatku mengeluarkan derai tawa. Aku akan merindukannya."Jangan seperti ini kau akan membuatku merindu nanti " ujar Chanyeol sambil mengelus pelan rambutku.
"Bagaimana jika kau ikut dengan saja? Akan ku pesankan tiketnya sekarang" lanjut Chanyeol lagi.
"Ekhem!! "
Suara dehaman keras dari belakangku sama sekali tak membuat Chanyeol melepaskan pelukannya, justru ia semakin erat memelukku."Ck, pengawalmu sungguh menakutkan. Biarkanlah aku memeluk *namamu* kami tak akan bertemu sampai 3 tahun ke depan"
Inggris
Ya Chanyeol akan berangkat ke Inggris dan saat ini aku tengah berada di bandara untuk mengantarkannya. Kami sudah lulus SMA sejak 2 bulan yang lalu. Dan Chanyeol mengambil keputusan besar dengan melanjutkan pendidikan ke Inggris meninggalkan kampung halamannya, meninggalkan keluarga dan temannya. Serta meninggalkan masa lalunya. Dalam hal ini hatiku sedikit tercubit tau benar jika selain dari semua alasan yang ia berikan untuk memantapkan diri pergi adalah keinginannya untuk melupakan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Jongdae dan Chanyeol
Fanfiction[COMPLETE] Seharusnya aku bisa bersama dengan Chanyeol namun Jongdae selalu membuatku kembali padanya