#4 Bukan Pernikahan Impian

164K 8.7K 238
                                    

Aku memandangi rumah dinas Erlan yang tampak kaku dan selalu rapi. Rumah itu sangat bersih karena Erlan memang prajurit teladan yang tentunya sangat suka kerapian dan kebersihan. Pertama kali datang ke rumah ini sebulan yang lalu, aku sudah tak suka dengan suasananya. Rumah itu bernuansa dingin, suram, tanpa tawa canda. Sama seperti pribadi Erlan. Pikiranku kembali melayang ke peristiwa sebulan yang lalu. Bulan yang menjadi akhir masa lajangku.

Adegan flashback kembali ke peristiwa sebulan yang lalu. Setelah pertemuan dengan danyon dan istrinya serta beberapa orang senior Erlan di pengajuan nikah, aku merasa kelelahan sepanjang waktu. Tak lain tak bukan karena aku harus menghapal setumpuk berkas milik Erlan. NRP, riwayat jabatan, jabatan terkini, riwayat pendidikan, riwayat prestasi, hobi dan kesukaan Erlan, dan lain sebagainya. Otakku yang sudah butek dan ruwet makin tak jelas karena aku harus mengenal lelaki yang sama sekali tak ingin mengenalku juga.

Lalu, pernikahan lelucon itu terselenggara juga. Bulan lalu, tanggal 15 pukul 9 pagi, aku resmi menjadi Nyonya Airlangga. Erlan mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan napas seolah dia mencintaiku. Dengan kaku, kucium tangannya pelan. Sama seperti saat pertama kali kami bertemu. Mama dan papa tersenyum bangga. Lain halnya dengan Kak Nindy yang lebih banyak diam menatapku. Dia seperti bersalah besar. Di malam harinya, pesta dilanjutkan di sebuah hotel. Pesta resepsi yang bertema kebun bunga itu pasti sempurna jika kami menikah karena cinta.

“Jadilah natural!” bisiknya tanpa menatapku. Dia sudah membentuk lengannya agar aku menggandengnya.

Akhirnya tanpa kata, aku menggandeng Erlan yang memakai seragam PDU 1. Di tanganku tergenggam buket bunga mawar merah muda. Serasi dengan gaunku. Ada seorang tentara yang memberi penghormatan pada kami sebelum kami mulai berjalan. Tentara itu meminta izin untuk memulai tradisi pedang pora. Erlan menjawabnya dengan suara tegas. Tak berapa lama tentara itu kembali ke barisan dan memberi aba-aba pada pasukan yang lain. Kamipun mulai berjalan pelan menuju pedang pertama yang terbuka. Pedang kedua, ketiga, dan seterusnya hingga pasukan pembawa pedang yang kedua belas.

Sekilas kudengar dari pembawa acara bahwa tradisi pedang pora ini untuk memperkenalkan dunia angkatan bersenjata pada mempelai wanita. Selain itu, pedang melambangkan solidaritas, persaudaraan, permohonan kepada Tuhan untuk melindungi angkatan bersenjata. Pedang pora yang membentuk gapura ketika dilewati kedua mempelai mengartikan kalau telah dimasukinya gerbang kehidupan rumah tangga yang baru.

Suara tambur musik militer teralun saat satu persatu pedang itu mulai terangkat. Aku masih sempat melirik, pasukan pedang yang baru kami lewati berjalan tegap mengikutiku di belakang. Sampailah kami di formasi lingkaran, para pasukan menghunuskan pedang ke atas seolah membentuk payung. Kudengar makna formasi payung ini adalah Tuhan akan senantiasa melindungi kedua mempelai dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Selanjutnya, prosesi dilanjutkan dengan pemasangan cincin. Dengan kaku Erlan menyentuh tanganku dan memasangkan sebuah cincin emas putih bertahta kristal kecil. Aku juga memasangkan cincin emas putih di jari manis tangan kanannya. Papa Erlan yang kini menjadi papa mertuaku membimbing ibu Erlan yang kini menjadi ibunda mertuaku untuk memberiku sepotong seragam Persit lengkap dengan lencananya. Inilah akhir dari upacara pedang pora ini. Hatiku teriris karena upacara ini sangatlah sakral. Rasanya menyedihkan karena ini pernikahan lelucon.

Aku melirik ke sisi kanan dan kiri meja para tamu undangan. Mereka tampak takjub melihat kecantikan semuku dan tentunya prosesi ini. Di antara mereka kulihat papa dan mamaku yang tersenyum cerah. Mama yang tak lagi sedih dan papaku yang terlihat sangat bangga. Tentunya Kak Nindy, penyebab pernikahan semu ini. Dia tampak tenang dan tersenyum lembut. Padahal aku sangat ingin mencakar dan memukulnya. Tapi kuurungkan karena aku masih menghormatinya. Ya Tuhan ini bukan pernikahan impianku selama ini. Kenapa jalan hidupku setragis ini?
---

Stuck in Love (Completed) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang