"mungkin jalan yang ku pijak terdapat jejak langkah mu ~destiny"
Kebisingan kota Jakarta dari kendaraan kendaraan dan teriakan para kernek bis yang nyaring membangunkan Tata dari tidur nya .
Bis yang di tumpangi nya telah sampai di terminal pasar minggu.
Dengan berbekal ijazah sma nya ,Tata membulat kan tekad nya untuk merantau di ibukota ."bismillahirohmanirrohim . Fighting fighting " ia menghembuskan nafas nya dalam dalam menyemangati diri nya sendiri .
Tata berencana mencari kontrakan untuk tempat nya tinggal , dia menyusuri trotoar dan langkah nya terhenti saat melihat patung pancoran
Yang menjadi ciri khas Jakarta .
Dan dia tak ingin menyianyiakan momen ini , di keluarkan nya ponsel nya untuk berfoto , belum sempat ia berfoto ponsel nya terpelanting ke jalanan , seseorang dengan masker dan kaca mata hitam menabrak nya hingga ia berikut ponsel nya terjatuh .Tanpa meminta maaf lelaki itu berlari kalang kabut karena banyak orang yang mengejar nya sambil meneriaki nama nya .
"hp ku ... Hiks... " dengan muka berang Tata memunguti ponsel nya yang tercerai berai .
Dia hendak mengejar lelaki yang menabrak nya namun lelaki itu sudah sangat jauh dari jangkauan nya ."dasar orang sinting , ngapa nggak aku jegal aja tadi biar gak bisa lari " sungut nya sambil merakit ponsel nya kembali .
Syukurlah ponsel nya masih bisa hidup .
Acara foto foto nya gagal ,dia melanjutkan langkah nya masih dengan mulut meracau tak jelas karena kekesalan nya pada lelaki itu .Dengan sneackers nya yang lusuh yang sudah beberapa minggu tak pernah ia cuci Tata menendang batu batu jalanan , dia memegang perut nya yang mulai lapar karena terakhir kali dia mengisi perut nya saat di kapal .
Tata memutuskan membeli mie cup karena uang yang di bawa nya harus cukup untuk kehidupan kedepan nya sampai dia mendapatkan pekerjaan . dengan lahap nya ia menghabiskan semua nya dan meneguk sebotol air mineral . Dia menatap orang yang memeperhatikan nya sejak ia duduk di sini
"ngapa om ngeliatin aja " ujar Tata ketus .
Lelaki dengan pakaian rapih memandangi Tata sedari Tata duduk di depan mini market
Dia tersenyum ramah ,berbeda dengan Tata yang langsung pergi sekaligus membuang sampah sampah nya di tong .
"sekarang gak tua gak muda sama aja pada genit genit . Idih " ucap Tata bergidik ngeri .
Tata memandang langit senja ,yang menandakan malam hampir tiba . Ia bergegas mempercepat langkah nya mencari tempat untuk nya beristirahat .
Tata memasuki gang kecil , di mana banyak anak anak kecil bermain dengan riang nya dan ibu ibu yang saling berceloteh membicarakan harga cabe yang meningkat .
"permisi bu , di sini ada kontrakan yang masih kosong nggak ya bu "
Semua menghentikan pembicaraan mereka , dan menatap Tata ramah .
"cari kontrakan ya nduk " tanya ibu ibu yang lumayan gemuk .
"iya buk . Kira kira ada nggak ya bu"
"di sebelah sana ada nduk "
Tata mengucap kan terimakasih , setelah itu dia menuju ke tempat si empunya kontrakan .
Setelah berundingan tentang harga dan melihat kondisi kontrakan Tata menyetujui dan membayar DP untuk sewa nya .
Ruangan yang tidak terlalu kecil untuk dirinya, pikir nya . Tata merenggangkan otot otot nya yang terasa kaku karena perjalan dan merebahkan tubuh lelah nya di atas kasur ,tanpa terasa kegelapan menariknya .
*****
Suara gaduh penghuni kontrakan lain membuat Tata terbangun , dengan malas ia melangkahkan kaki nya untuk mandi karena seharian kemarin ia sama sekali tak menyentuh air.Dengan Handuk merah melilit tubuh nya yang basah , ia membongkar isi tas nya mencari sabun dan mengambil beberapa pakaian .
Setelah mandi ia membereskan barang barang nya yang belum sempat ia bereskan .
Tata memikirkan mungkin esok dia bisa mulai mencari pekerjaan.
"ahhh aku lupa . Emak pasti khawatir" dia mengambil ponsel nya untuk menelfon ibu nya di kampung ."Assalamualaikum "
"Waalaikum salam mbak . Gimana sih mbak dari kemaren aku telfonin gak di angkat angkat mamak udah khawatir "
"iya maaf Res. Mbak kemaren capek lupa buat nelfon udah kasihin mamak dulu mbak mau ngomong "
"halo.. "
"mak, Tata udah nyampe dari kemaren maaf telat kasih kabar Tata juga udah dapet kontrakan mak "
"iya Ta , hati hati di sana uang nya di simpen baik baik jangan tinggalin solat nya. Sering telfon rumah Ta biar mama tenang tau kabar kamu terus "
"iya mak . Mamak juga hati hati ama Ressa . Doain Tata biar cepet dapet kerjaan mak"
"iya Ta pasti mamak doain . beli rescooker buat masak nasi jangan kebanyakan makan mie Ta"
"iya mak , udah dulu ya mak aku mau cari sarapan nanti Tata telfon lagi "
"iya ndok . Assalamualaikum "
"waalaikum salam"
*****
"Sammuel Dirga dengan ketampanan nya mampu membuat para wanita tak akan berhenti membicarakan nya , kemarin aktor yang sedang naik daun ini tertangkap kamera , tengah melarikan diri dari para fans yang mengejar nya........ "Tata tengah membayar mie cup dan sebotol mineral , mata nya tertuju pada sebuah televisi di mini market yang menayangkan ,
seorang lelaki tengah di kejar kejar ."eh itu kan cowok gila yang kemaren " ujar Tata kesal .
"mbak ketemu Sammuel. Wah beruntung banget mbak " ujar kasir wanita yang juga tengah memperhatikan televisi .
Tata hanya tersenyum dan mengambil belanjaan nya .
"terimakasih , selamat datang kembali "
Tata duduk di tempat kemarin, sembari menunggu mie nya matang ia mengoceh sendiri .
"pa*tat ku beruntung. Hp ku hampir rusak gara gara dia "
Tata mendongak ke atas saat kursi di depan nya di tarik seseorang . Dia melihat sekeliling .
"om di sana masih kosong " ujar nya memberi kode untuk lelaki di depan nya pergi
Dan orang itu hanya tersenyum , memperlihatkan gigi nya yang tersusun rapi .
"di sini juga kosong . Lagian kamu duduk sendiri , ngomong sendiri mending saya temenin kan "
"sorry om aku gak minat ama orang tua walaupun om banyak duit"
"hahaha . Emang saya mau ngapain kamu "
"ya dari kemarin om ngeliatin aku muluk . Sambil Senyum senyum gitu " ujar Tata , dan melahap mie cup nya tanpa memperhatikan lagi orang di depan nya yang terus menatap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionTakdir tak akan menghianati , ia pasti akan selalu mempertemukan dirimu dengan ku ~destiny Jakarta yang menjadi tujuan Tata untuk mencari pekerjaan karena ayah nya yang sudah kembali pada ILAHI membuat dirinya menjadi tulang punggung keluarga , namu...