Beberapa kali kilatan blitz membuat mata Sammuel mengerdip , fikirannya tak fokus pada pemotretan hari ini membuat Benny menjadi kesal , ia terus memberi arahan pada Sammuel tapi tak satupun arahan nya di dengar ,foto foto yang Benny ambil pun tak ada yang menarik .
"ok kita break sebentar . Sammuel kita perlu bicara " Benny memasuki ruangan nya dengan tergesa di ikuti Sammuel dan Jhon .
Di dalam , Benny bersedekap dada memamerkan tato di lengan nya .
"lo bisa lebih profesional nggak ? Ini pekerjaan .kalo lo ada masalah jangan lo ikutin di pekerjaan , ini proyek besar kalo lo gak minat gue bisa cari model lain " gertak Benny
"Benn , Sammuel mungkin kelelahan karena jadwal nya bener bener padat sekali.kau kasih lah kesempatan buat dia . Biar aku aja yang ngomong sama dia. Jangan kau fikirkan model lain . Ok " Jhon menarik Sammuel keluar .
Di ruang make up , Jhon menyuruh Sammuel Untuk touch up.
Dengan cepat penata rias melakukan tugas nya.
Jhon duduk menyibukan diri pada smartphone nya ."bang lo gak mau ngomong apa apa gitu ?" tanya Sammuel penasaran .
Jhon mengalihkan perhatian dari smartphone nya dan mulai menyusun kata kata .
"aku bakal marah kalau kau merusak proyek ini , jika Benny mencari model lain aku akan berhenti jadi manager kau , kemarin kau bikin masalah sekarang kau mau berulah lagi ?" Jhon meluapkan emosi nya membuat Sammuel terbahak .
Jika orang lain yang mendengar Jhon , maka akan merasa takut. lain dengan Sammuel yang senang dengan omelan Jhon ."apa jangan jangan kau membuat kesalahan agar aku mau bicara dengan kau ? Hah?"
Sammuel menghentikan tawa nya.
"im really have some problem brother" ujar Sammuel tersenyum
Sekarang tinggal Jhon yang menjadi penasaran ."why ? Karena wanita itu lagi ? Maka nya , aku kan sudah bilang sama kau jangan main main dengan wanita itu , nanti kau sendiri yang kena batu nya "
Sammuel hendak menjawab namun Rara , penata rias artist ini tengah memberikan lips balm pada bibir nya .
"lo kalo di omongin di dengerin Sam , lo sekarang masih terkenal tapi kalo lo gak bisa profesional ataupun gak nurut ama manager lo , bisa bisa lo balik ke asal lo " ujar Rara yang selalu ketus jika berbicara dengan Sammuel .
"ih mbak Rara mah , emang kapan aku nggak nurut ama bang Jhon " goda Sammuel yang di balas pelototan oleh Rara.
"setiap hari kaya nya kau tak pernah dengerin kata kata ku " ujar Jhon sarkasme
Sammuel yang merasa di sudutkan dia mencari cara untuk kabur .
"mbak , baju ganti gue di dalem kan ?" Sammuel langsung beranjak tanpa menunggu jawaban dari Rara .
Rara dan Jhon menggelengkan kepala melihat tingkah Sammuel yang benar benar susah di atur .Sammuel menatap pantulan dirinya di cermin , melihat bola mata nya.
"apa mata ku terlihat menyeramkan ?" ia mengingat ketakutan di mata gadis itu saat mata mereka saling bertemu ."Sammm .... Kau sedang apa di dalam? Cepat keluar . Jangan buat Benny marah lagi " teriakan Jhon mengembalikan kesadaran nya .
Sammuel keluar menggunakan baju kasual yang begitu pas di badan nya , dengan setelan sepatu dan jam tangan ,semua barang yang ia kenakan ialah produk yang sangat terkenal dan Sammuel menjadi artist yang beruntung karena mendapat tawaran , namun karena tingkah nya yang seperti anak kecil membuatnya sering menyepelekan pekerjaan nya .
"gua gak mau ada kesalahan lagi. Okey " perintah Benny ketika Sammuel memasuki ruangan pemotretan .
Sammuel mencoba lebih memfokuskan diri , kalau ia bermain main Jhon pasti akan menepati kata kata nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionTakdir tak akan menghianati , ia pasti akan selalu mempertemukan dirimu dengan ku ~destiny Jakarta yang menjadi tujuan Tata untuk mencari pekerjaan karena ayah nya yang sudah kembali pada ILAHI membuat dirinya menjadi tulang punggung keluarga , namu...