chapter 4

7 1 0
                                    

Beberapa kali kilatan blitz membuat mata Sammuel mengerdip , fikirannya tak fokus pada pemotretan hari ini membuat Benny menjadi kesal , ia terus memberi arahan pada Sammuel tapi tak satupun arahan nya di dengar ,foto foto yang Benny ambil pun tak ada yang menarik .

"ok kita break sebentar . Sammuel kita perlu bicara " Benny memasuki ruangan nya dengan tergesa di ikuti Sammuel dan Jhon .

Di dalam , Benny bersedekap dada memamerkan tato di lengan nya .

"lo bisa lebih profesional nggak ? Ini pekerjaan .kalo lo ada masalah jangan lo ikutin di pekerjaan , ini proyek besar kalo lo gak minat gue bisa cari model lain " gertak Benny

"Benn , Sammuel mungkin kelelahan karena jadwal nya bener bener padat sekali.kau kasih lah kesempatan buat dia . Biar aku aja yang ngomong sama dia.  Jangan kau fikirkan model lain . Ok " Jhon menarik Sammuel keluar .

Di ruang make up , Jhon menyuruh Sammuel Untuk touch up.
Dengan cepat penata rias melakukan tugas nya. 
Jhon duduk menyibukan diri pada smartphone nya .

"bang lo gak mau ngomong apa apa gitu ?" tanya Sammuel penasaran .

Jhon mengalihkan perhatian dari smartphone nya dan mulai menyusun kata kata  .
"aku bakal marah kalau kau merusak proyek ini , jika Benny mencari model lain aku akan berhenti jadi manager kau , kemarin kau bikin masalah sekarang kau mau berulah lagi ?" Jhon meluapkan emosi nya membuat Sammuel terbahak .
Jika orang lain yang mendengar Jhon , maka akan merasa takut. lain dengan Sammuel yang senang dengan omelan Jhon .

"apa jangan jangan kau membuat kesalahan agar aku mau bicara dengan kau ? Hah?"

Sammuel menghentikan tawa nya.
"im really have some problem brother" ujar Sammuel tersenyum
Sekarang tinggal Jhon yang menjadi penasaran .

"why ? Karena wanita itu lagi ? Maka nya , aku kan sudah bilang sama kau jangan main main dengan wanita itu , nanti kau sendiri yang kena batu nya "

Sammuel hendak menjawab namun Rara , penata rias artist ini tengah memberikan lips balm pada bibir nya .

"lo kalo di omongin di dengerin Sam , lo sekarang masih terkenal tapi kalo lo gak bisa profesional ataupun gak nurut ama manager lo , bisa bisa lo balik ke asal lo " ujar Rara yang selalu ketus jika berbicara dengan Sammuel .

"ih mbak Rara mah , emang kapan aku nggak nurut ama bang Jhon " goda Sammuel yang di balas pelototan oleh Rara.

"setiap hari kaya nya kau tak pernah dengerin kata kata ku " ujar Jhon sarkasme

Sammuel yang merasa di sudutkan dia mencari cara untuk kabur .

"mbak , baju ganti gue di dalem kan ?" Sammuel langsung beranjak tanpa menunggu jawaban dari Rara . 
Rara dan Jhon menggelengkan kepala melihat tingkah Sammuel yang benar benar susah di atur .

Sammuel menatap pantulan dirinya di cermin , melihat bola mata nya.
"apa mata ku terlihat menyeramkan ?" ia mengingat ketakutan di mata gadis itu saat mata mereka saling bertemu .

"Sammm .... Kau sedang apa di dalam? Cepat keluar . Jangan buat Benny marah lagi " teriakan Jhon mengembalikan kesadaran nya .

Sammuel keluar menggunakan baju kasual yang begitu pas di badan nya , dengan setelan sepatu dan jam tangan ,semua barang yang ia kenakan ialah produk yang sangat terkenal dan Sammuel menjadi artist yang beruntung karena mendapat tawaran , namun karena tingkah nya yang seperti anak kecil membuatnya sering menyepelekan pekerjaan nya .

"gua gak mau ada kesalahan lagi.  Okey " perintah Benny ketika Sammuel memasuki ruangan pemotretan .

Sammuel mencoba lebih memfokuskan diri , kalau ia bermain main Jhon pasti akan menepati kata kata nya .

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang