Aku bangun jam setengah enam. Aku segera mengambil air wudhu, sholat, dan bersiap-siap untuk sekolah. Dari malam kemarin, aku sudah menyiapkan seragam sekolah, atribut, tas, dan lain-lain.
"Hmm... jam tangan aku dimana ya?" gumamku. Aku sudah biasa memakai jam tangan dari kelas 5 SD. Jam tangan aku berwarna biru muda, diberikan oleh ayahku saat ia keluar negeri. Aku lupa ia pergi ke negara mana."Lagi sih, kakak naruhnya sembarangan!" seru Narella, adik perempuanku yang masih duduk di bangku kelas 2 SD. Ternyata dari tadi ia melihatku mencari-cari jam tangan.
"Eh, kakak menyimpannya di sini kok!" balasku dengan nada kesal.
"Hilang kan? Syukur!" teriaknya sambil lari keluar dari kamarku.
Aku tetap mencoba untuk sabar. Adik kecil itu memang menyebalkan.
Tiba-tiba Narella lari masuk ke kamar aku dan melemparkan jam kesayanganku ke tempat tidur.
"Nih, jamnya." serunya.
"Hah? Kamu ketemu dimana, Nar?" tanyaku bingung. Ia diam saja, dan setelah beberapa detik, ia tersenyum. Kemudian ia tertawa. Aku marah.
"Narella! Kenapa kamu nggak jawab!? Ohh, aku tahu, kamu yang menyembunyikan jamku kan! Dasar...!"
Ia langsung angkat kaki ke ruang keluarga, sambil tertawa seperti orang aneh.Setelah itu aku memakai kaus kaki, sepatu dan cium tangan dengan Ibu. Ayah sudah berangkat dari jam 5.
"Assalamualaikum," kataku.
"Waalaikumsalam," jawab Ibu. Narella sedang di dalam rumah, tapi aku tidak peduli apa yang dia lakukan.
...Aku mulai jalan ke sekolahan baruku, yaitu di SMP Andromeda. Keren bukan, namanya? Sekolahan ini bukan sekolah favorit sih, tapi sekolah itu kelihatannya cukup nyaman dan luas.
Banyak siswa-siswi lain yang diantar dengan motor atau mobil, tapi ada juga yang mengendarai sepeda, tapi sedikit yang berjalan kaki. Aku salah satunya.
Sesampai di sekolah, banyak yang terlihat asing. Semua wajah-wajah di tempat itu tidak kukenal sama sekali. Sekolahan itu terlihat luas sekali. Dan kelas-kelasnya banyak sekali. Semua siswa masih memakai seragam SD, karena belum mendapatkan seragam SMP. Tidak ada yang kukenal. Tidak ada. Sepertinya, yang lain enak sekali, dapat bertemu dengan teman-teman mereka dan bersama mereka. Sedangkan aku, aku sendirian. Tidak mempunyai teman satupun.
Kami disuruh berbaris. Di samping kelas 7 ada kakak kelas, yaitu kelas 8 dan 9. Di depan mata kami ada sebuah poster besar yang bertuliskan "SELAMAT DATANG DI SMP ANDROMEDA". Setelah beberapa menit "dijemur" di lapangan, kami dibolehkan pulang. Pokoknya tadi pengumumannya, besok masuk jam 7, pulangnya paling lambat jam 9.
Apa aku dapat menyesuaikan diri di sekolah ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil in the Class
ParanormalCerita ini hasil collab aku dan Winda, my best friend :) Follow dia ya! > AnandaWinda6