2. Pembagian Kelas

26 2 2
                                    

Hari berikutnya aku merasa kurang semangat, entah kenapa. Tapi tentu saja harus masuk sekolah lah!

Aku duduk di depan kelas 7.8. Kelasnya lumayan bersih, dan enak dilihat. Meja-mejanya terbuat dari kayu yang berkualitas dan tidak dicoret-coret. Temboknya agak kotor, dan papan tulisnya sudah jelek. Tapi kelas itu lumayan bagus. Tiba-tiba ada suara Pak Guru. Sekarang adalah saat aku mengetahui kelas aku. Kelas 7.1. Tidak ada namaku, Kelas 7.2? Tidak juga. Tidak ada yang namanya "Francella Siskylar Day."

Jumlah kelas ada delapan. Tapi aku masuk yang mana?
"Kelas 7.3. Agnes Issabella, Aisya Kynatha Aleah... blablabla....Elinna Claristia... Francella Siskilar..."
Aku cepat-cepat memasuki kelas 7.3. Ada kakak kelas di depan pintu yang senyum kepadaku. Aku juga tersenyum.
Sebenarnya aku sedikit kesal karena namaku dipanggil "Siskilar" dan bukan "Siskylar" (Baca: Si-skai-lar). Tapi tidak mengapa.

Aku memasuki ruang kelas dengan sedikit ragu. Inilah tempat aku akan belajar mulai sekarang. Aku harus biasa dengan lingkungan ini.
"Hmm...aku duduk di mana ya?" batinku. Aku bingung memilih tempat duduk.
Di barisan paling kanan, banyak anak laki. Di barisan kedua dari kanan, ada satu anak laki yang duduk sendiri. Di barisan kedua dari kiri, kosong. Di barisan paling kiri, ada beberapa anak laki juga perempuan yang terdiam saja.

Aku memilih untuk duduk di barisan paling kiri, ketiga dari depan. Belum ada orang yang menempati bangku itu. Aku terdiam saja karena belum memiliki teman satupun. Tidak ada teman SD aku. Hanya aku yang berasal dari SDN Tulipville.

Beberapa saat kemudian, satu kelas penuh. Tidak ada bangku kosong. Aku tidak tahu apa nama teman sebangku aku. Aku tidak ingin menyapanya duluan. Nanti aku terlihat seperti orang aneh.

Tiba-tiba ada suara seorang wanita yang terdengar asing di telingaku. Ternyata itu adalah ibu guru.
"Assalamualaikum, warohmatullah, wabarokaatuh." ucapnya.
"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakaatuh," jawab sekelas dengan kompak.
Setelah itu, Bu Guru memperkenalkan dirinya. Nama lengkapnya adalah Mrs. Cleosa Eugenia. Biasa dipanggil Mrs. Cleosa.

Kami semua diberikan sebuah kartu hijau. Kami disuruh menulis nama, kelas, dan hobi kami, dan kartu itu harus dilaminating dan dibawa untuk besok. Mulai besok adalah masa PLS. Yaitu pengenalan lingkungan sekolah.

Pada pukul 09.00 kami sudah dibolehkan untuk pulang. Aneh sekali rasanya berada di dalam kelas itu. Kenapa, ya?

Devil in the ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang