Keterangan One Shoot:
Judul: I'm stalker you!
Genre: fiksi remaja
Jumlah kata: 1543Selamat membaca😊
-----
Namaku Reza Syarif. Aku berasal dari keluarga biasa. Hidupku tidak ada yang spesial apalagi dikategorikan sempurna. Namun, ada satu hal yang aku ingin ceritakan pada kalian. Bahwa aku adalah seorang stalker.
Jika kalian berpikir bila aku adalah seorang penguntit jahat. Maka bisa kukatakan bahwa kalian salah besar. Aku tidak bekerja pada agen penjahat apalagi penculikan-penculikan dan lain sebagainya. Aku hanya lelaki biasa yang suka sekali menguntit setiap kegiatan seorang siswi famous di sekolahku. Mau itu lewat media sosial, maupun secara diam-diam aku mengikutinya kemana saja saat di sekolah.
Dia adalah Kiren Haliman. Dia siswi paling populer dan juga terkenal. Bukan karena kepribadiannya yang jelek. Aku katakan 'tidak'. Dia sosok wanita yang sempurna. Dia cantik, cerdas, baik hati, dan dia tidak sombong seperti kebanyakan para famous di sekolah lainnya.
Cantik. Wajahnya yang rupawan, hidungnya yang lancip, kulitnya yang mulus, serta rambutnya yang hitam sepunggung. Kesan itulah yang membuat para siswi di sekolahku sering membicarakan hal-hal yang tak masuk di akal mengenai dirinya.
Dua minggu yang lalu, aku melihat akun IG milik Kiren. Dari status-status terakhirnya aku dapat menyimpulkan bahwa dia telah berhasil ditaklukan oleh Rio--ketua basket--di sekolahku.
Aku marah. Tentu saja. Penggemar mana yang tidak marah jika sosok idola-nya telah di miliki lelaki lain?
Ya, apa mau di kata? Aku bukan siapa-siapa baginya. Bahkan, aku sendiri masih ragu kalau dia mengenali diriku. Secara, dia berada di kelas IPA 1 dan aku? Aku berada di kelas IPA 2. Meskipun kelas kami berdekatan, itu tidak akan menjamin jika dia mengenaliku.
Seperti sekarang. Aku mengikutinya sampai ke kantin. Aku sangat suka saat di tertawa dan tersenyum. Rasanya damai di hati. Namun, aku sangat tidak suka saat dia mengeluarkan air mata berharga itu. Prinsipku adalah, dia terluka, aku pun sama.
Terlihat dia yang tengah memesan makanan di toko kantin Bu Isa bersama dengan para sahabat baiknya. Aku bisa melihat raut wajahnya yang begitu ceria. Gigi-gigi putih bersih itu terlihat dengan jelas saat ia tertawa. Rambutnya yang terurai mampu membangunkan hasrat lelaki manapun untuk berdekatan dengannya. Termasuk diriku.
Dia kembali sembari membawa sebuah nampan berisikan sebuah mangkuk bakso dan secangkir minuman. Lalu, ia berjalan mendekati Sheila dan Felly--sahabat Kiren--di meja kantin pertama.
Lalu, tak berapa lama. Datanglah si pengganggu di sana. Ya, maksudku adalah Rio si ketua basket. Aku tidak pernah menyukai sifatnya yang sombong, serta gemar memamerkan harta benda miliknya kepada seluruh siswa dan siswi di sini. Terus terang kukatakan bila aku membenci keberadaanya.
"Hai, Kiren, Sayang." Rio datang duduk di sebelah Kiren.
"Hm, hai," jawab Kiren, seperti tidak menyukai kedatangan Rio di sampingnya. Sebuah senyuman lega tiba-tiba terbit di kedua sudut bibirku.
"Kamu lagi makan apa, Sayang?" tanya Rio sambil melirik mangkuk yang berada di depan Kiren.
"Bakso," jawabnya, singkat. Entah mengapa aku merasa bahwa Kiren tak nyaman bila berdekatan dengan Rio.
Kemudian, aku menggeram kesal saat melihat tangan itu menggelayut mesra di bahu Kiren. Tak bisa aku biarkan. Aku harus melakukan sesuatu untuk menyingkirkan tangan nakal itu dari bahu Kiren. Dengan sigap, aku mengambil mangkuk yang berisikan kuah bakso dingin milikku. Lalu beranjak dari kursi dan berjalan mendekati Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT
Historia CortaKumpulan OS karya saya. Selamat membaca. Dan jangan lupa tinggalkan jejakmu :)