Siapakah di muka Bumi ini yang memiliki pengalaman paling banyak sehingga memungkinkan manusia mendapatkan hikmah yang banyak pula darinya ?
Dialah alam.
Mengapa alam memiliki pengalaman paling banyak ?
Karena alam telah mengalami segala hal sejak dia terbentuk hingga hari ini.Alam mengalami bagaimana dia mulai terbentuk, mengalami awal mula kehidupan sejak munculnya makhluk hidup bersel satu hingga menjadi makhluk yang sempurna. Selama perjalanan itu, alam melakukan seleksi. Mulai dari makhluk bersel satu, kemudian berkembang menjadi hewan laut, reptil, dinosaurus hingga manusia. Siapa-siapa di antara makhluk-makhluk tersebut yang siap bertahan hidup dan siapa-siapa makhluk yang tidak siap bertahan. Hingga akhirnya, alam menentukan bahwa produk terakhirnya adalah manusia.
Darwin tidak sepenuhnya benar. Tapi juga belum tentu seluruhnya salah.
Manusia memiliki daya tahan tinggi dan singkat adaptasi yang baik sehingga sanggup bertahan dalam kurun waktu yang sangat lama. Kita akan mengambil salah satu proses di alam yang memungkinkan dijadikan sebagai pintu untuk masuk dan membuka rahasia-rahasia alam yang lain, yaitu "seksualitas."
Tujuan utama dari aktivitas seksual adalah mendapatkan keturunan untuk meneruskan kehidupan jenisnya atau disebut berkembang biak. Bahasa lainnya reproduksi. Hal ini berlaku kepada semua makhluk hidup. Baik itu tumbuhan, hewan maupun manusia. Tumbuhan, hewan, dan manusia memiliki cara berkembang biak yang berbeda. Ada yang membelah diri, ada yang hemaprodit atau berkelamin ganda, ada pula yang berjenis kelamin sehingga membutuhkan pasangan untuk kawin.
Mari kita ambil contoh sebuah siput yang hidup di selandia baru, Potamopyrgus antipodarum. siput tersebut merupakan jenis siput yang unik. sebab spesies siput tersebut memiliki dua cara berkembang biak.
Pertama, siput itu melakukan perkembangbiakan tanpa perlu pasangan (asexual). Sedangkan yang kedua siput tersebut membutuhkan pasangan (sexual). Peneliti melakukan penelitian terhadap kedua siput tersebut. Dan hasilnya, cara perkembangbiakan dengan pasangan lebih sukses dibanding siput yang berkembang biak tanpa pasangan. Berarti, alam menilai bahwa perkembangbiakan dengan pasangan lebih baik dibanding dengan perkembangbiakan tanpa pasangan.
Persoalan selanjutnya, apakah yang dilakukan dalam proses reproduksi ?
Reproduksi adalah mewariskan genetika atau transfer informasi genetik dari induk atau orang tua kepada anaknya. Apa yang dimaksud dengan genetika ? Genetika adalah informasi menyeluruh tentang makhluk hidup yang bersangkutan. Informasi genetika ini yang memastikan bahwa sapi modelnya seperti yang kita lihat, besarnya sekian itu, hidungnya menghitam, kakinya letaknya di situ, dan seterusnya.
Dalam hal ini, metode axesual menurunkan 100 persen informasi genetikanya atau mengopi penuh sifat dan karakternya kepada anaknya. Sedangkan metode sexual menghasilkan anak dengan penyesuaian-penyesuaian informasi genetik dari kedua pihak. Artinya membentuk sesuatu yang baru berdasarkan informasi yang ada.
Ada masing-masing kelebihan dan kelemahan dari dua metode ini. Metode asexual memiliki kelebihan perkembangbiakan yang lebih cepat. Sehingga hasilnya lebih banyak. Tapi, risikonya adalah karena sifatnya yang seratus persen mengopi, maka dia akan sangat rentan terhadap penyakit. Jika salah satu terserang penyakit, maka yang lain juga akan terserang. Lain halnya dengan metode sexual. Metode ini lebih lambat dalam perkembangbiakan. Namun karena gennya merupakan produksi dari dua informasi genetik, maka dia akan lebih tahan terhadap serangan penyakit. Jika yang satu terkena penyakit yang lain belum tentu terserang.
Kemudian, bagaimana aplikasi teori reproduksi terhadap bidang pendidikan ?
Esensi pendidikan adalah proses transfer informasi seperti halnya dalam reproduksi. Bedanya, jika dalam reproduksi yang ditransfer adalah informasi genetika. Sementara dalam pendidikan yang di transfer adalah ilmu pengetahuan.
Mengambil analogi sebelumnya mengenai siput tadi, untuk mempermudahkan cara berpikir dalam bahasan ini, maka cara perkembangbiakan tanpa pasangan atau asexual dalam tema ini akan di sebut model reproduksi. Sementara untuk perkembangbiakan dengan pasangan atau sexual akan disebut model produksi.
Lalu seperti apa perspektif yang unik dan orisinal tentang pendidikan ?
Model reproduksi jika digunakan dalam sistem pendidikan sangat sesuai dengan bidang kajian ilmu-ilmu eksak. Seperti matematika, fisika, kimia, dan sebagainya. Mengapa demikian ? sebab, ilmu-ilmu eksak sangat membutuhkan temuan temuan atau informasi informasi yang di temukan lebih dulu untuk mendukung kajian kajian selanjutnya. Cara ini menghasilkan manusia manusia yang pintar.
sedangkan model produksi sangat cocok untuk kajian kajian sosial dan kemanusiaan. seperti psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan sebagainya.
Mengapa demikian ?karena ilmu ilmu sosial dan kemanusiaan membutuhkan penyesuaian penyesuaian yang terus menerus dengan perubahan lingkungan, gaya hidup, dan sebagainya berdasarkan informasi informasi atau teori teori yang telah ada sebelumnya. Dan sangat besar kemungkinan teori teori sebelumnya akan gugur. Model ini menghasilkan cara berpikir yang kritis dan analitik.Aku seperti melihat meteor berlesatan di langit. Kejar mengejar menuju galaksi Pleiades yang cemerlang.
Mari kita lanjutkan.
Pendidikan di Indonesia meletakan ujian sebagai syarat utama kelulusan. Sementara ujian adalah sebuah metode untuk mengetahui tingkat pemahaman atau ingatan anak didik terhadap refrensi yang telah disampaikan dalam proses belajar mengajar. Jika pertanyaan begini, Tidak ada alternatif jawaban. Sebab, model soalnya pun chek point. Jadi yang diuji atau di test adalah tingkat reproduksi anak didik terhadap referensi.
Pendidikan di Indonesia ini sepenuhnya menggunakan model reproduksi. Maka tidak heran jika anak-anak Indonesia sangat pintar sehingga langganan juara olimpiade matematika, fisika, dan sebagainya. Karena mereka adalah produk dari pendidikan reproduksi. Namun, sulit menemukan anak yang mamiliki daya kritis dan analitis yang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubungan Dasar Filsafat dan Sastra
RandomBanyak orang bertanya-tanya apa itu filsafat? Bagaimana penyampaian pemikiran tersebut? Apakah ada ketersangkutan filsafati dengan karya sastra sebagai bahan penyampaian? Semoga tulisan ini-minimal, membantu membuka pintu kecintaan pemahaman tentang...