Lima tahun kemudian..
"Lan,Li! Bangun nanti telat,oy!"ucap Aleana sambil menepuk-nepuk badan kedua saudaranya secara bergantian.
Saat ini,Aleana sedang membangunkan kedua kembarannya yang masih berada di alam mimpi,Aleana sendiri sudah berseragam lengkap dari setengah jam yang lalu.
Kamar 3A adalah kamar yang luas,sesuai dengan jumlah penghuninya.
Di dalamnya terdapat tiga kasur kecil yang berjejer rapi dan berjarak sekitar lima meter,serta menghadap ke pintu.
"Iyaa"jawab Alana sambil menggeliat sejenak,beberapa detik kemudian ia pun beranjak duduk untuk mengumpulkan nyawanya.sementara Aliana justru semakin meringkuk merasa terganggu.
"Lima menit lagi.. "Jawab Aliana dengan suara setengah sadar nya,masih dengan posisi tidur yang sama.
Alen melihat Alana ingin membantu membangunkan kembaran termuda nya.
"Udah Alana,mandi aja! Gue yang bangunin!"ucap Aleana yang sudah siap menuntut ilmu di sekolah.
"Oke"ucap Alana sambil menuju ke kamar mandi yang juga berada di dalam kamar tersebut.
"Li,bangun"ucap Aleana sekali lagi,tidak lupa mengguncang bahu Aliana.
"Sebentar dulu.. mimpinya masih panjang.."eyelnya sekali lagi.
"Ya udah tidur aja deh,kita mau berangkat duluan ya,lo pake sepeda,daah!"Aleana pun berpura-pura berjalan keluar.
"Hmm"jawab Aliana setengah sadar.
"Hp lo gue bawa juga biar gak lelet,dadah"Alen pun berpura-pura,dengan menutup pintu kamarnya seakan-akan ia sudah berada di luar.
"HAH? iya-iya.. nih gue udah bangun.."Aliana pun bangun dan bersiap mengejar Aleana yang sebenarnya masih berada di dalam kamar.
Saat ia beranjak berdiri,ia melihat Alen berdiri di depan pintu sambil memegang ponsel miliknya.
"Balikin ga,ntar gue hack akun lo"canda Aliana sambil meminta ponselnya.
"Gue hack balik"ucap Alen membalas ucapannya,namun tetap memberikan ponsel kepada Aliana.
Disini,Alen lah yang paling mengerti cara meng-hack akun sosmed,entah dengan menebak kata sandi,atau dengan cara lain,Alen sering berhasil membobol akun saudaranya,jika sifat jahilnya kembali muncul,meskipun hanya untuk meledek saja.
Tapi ia tetap mengerti tentang privasi masing-masing,walaupun mereka bersaudara,ketiganya tidak akan membuka obrolan,pesan,atau privasi lain jika tidak di izinkan.
Biasanya Alen pun hanya sekedar mengecek pertemanan,atau melihat umpan beranda saja.
"Oh iya,Alen kan jago ngehack juga yah?"batin Aliana yang menyadari kebodohannya.
Pintu kamar mandi terbuka,menampakkan Alana yang sudah rapih berseragam.
"Tungguin gue yaa, kembaran-kembaranku tersayaang"ucap Aliana sambil mengambil pakaian serta perlengkapan mandinya.
"Gak pake lama,kita tunggu di bawah ya,Li!"ucap Alana sambil menyipitkan matanya.
"Yuk"ajak Alen sambil membuka gagang pintu dan menuju ke bawah,kamarnya dan Alviano berada di lantai dua rumah ini.
Setelah beberapa saat Alana dan Aleana mengambil makanan,Aliana pun terlihat menuruni tangga.
"Buruan loh,Li! Sebentar lagi kita berangkat"ucap Vian sebelum menyendokan makanan ke mulutnya.
"Iya..iya"Aliana pun segera mengambil makanan,sedangkan Alana dan Aleana sudah hampir selesai sarapan.
"Inget ya,di sekolah jangan pada nakal,oke?"ucap Kyra kepada ke-empat anaknya.
YOU ARE READING
[1]Hello Triplets
De TodoJangan cuma manggil kita bertiga sekaligus tanpa tahu pemilik namanya masing-masing-Alana,Aleana,Aliana. Eh gak usah jutek-jutek,siapa suruh muka kalian sama semua. -Alviano *cerita ini hanya fiktif belaka,jadi mohon di maafkan apabila ada kesamaan...