Seorang wanita dengan langkah yang tergesa-gesa tengah berada di koridor sekolahnya, ia membawa satu kantong plastik hitam.
Dari arah berlawanan, datang seorang pria yang tengah mengobrol dengan teman-temannya hingga tak terlalu memperhatikan jalan didepannya. Dan alhasil, mereka berdua bertabrakan sehingga menjatuhkan apa yang dibawa perempuan tadi didalam kantong plastik hitamnya.
Pipi sang perempuan merona saat mengetahui isi kantong plastik hitamnya telah terjatuh ke lantai, dengan gerakan cepat ia mengambil isi kantong plastik hitam tersebut. Lalu, ia berjalan cepat meninggalkan koridor tempat mereka bertabrakan setelah memungut barang yang memalukan itu.
______
"Sal, coba aja lo nggak minta tolong sama gue buat beliin lo pembalut di koperasi sekolah. Mungkin, gue nggak bakalan malu sama si cowok tadi." Protes Audrey pada sahabatnya Salsa.
Salsa hanya menjawab protes Audrey dengan anggukan saja, bukan nya Salsa tak mau menjawab. Tapi, kalian tahu sendiri kalau singa lagi ngamuk emosinya seperti apa?
"Rey, udah mending sekarang lo tarik napas dalam-dalam. Tarik melalui hidung lalu keluarkan melalui mulut secara perlahan, dan berkali-kali. Kemudian lo pikirin, kenapa lo marah sama gue karena cowok tadi? Biasanya juga lo cuek-cuek aja masalah cowok." kata Salsa yang menjelaskan seperti pelatih senam.
"Intinya gue malu." keluh Audrey sembari mengusap wajahnya dengan kedua tangan miliknya.
"Lo ngapain malu? Emangnya lo kenal sama cowok tadi?" Tanya Salsa.
"Enggak sih."
"Nah, lo aja nggak kenal kan? Jadi ngapain malu?"
"Iya deh iya."
Percakapan dua wanita itu terhenti ketika seorang guru memasuki kelas dan memberi mereka tugas. Seketika murid XI IPA I langsung mengerjakan tugas dari guru tadi.
Terdengar helaan napas di sana-sini mungkin karena tugas yang diberikan, jika kalian berpikir murid XI IPA I semuanya rajin berarti kalian salah. Ada saja pengganggu disetiap kelas, contohnya saja saat latihan ini ada yang mojok, gosip, ke kantin, tidur, dan tentunya deretan rajin yang mengerjakan tugas.
Audrey dengan cepat mengerjakan tugasnya karena sebenarnya tadi malam ia telah menyelesaikan terlebih dahulu sebagai pengisi waktu luang. Tak butuh waktu lama, bukunya kini telah laris manis di tangan siswa-siswi XI IPA I sebagai bahan contekkan.
Audrey hanya bisa diam menunggu mereka selesai menyalin apa yang ia buat dibukunya. Pasrah, ya itu kata yang tepat bagi Audrey saat ini.
_____
"Oi curut, lo ngapain senyam-senyum dari tadi?" Sahut Kevin dari seberang sana.
Tak ada balasan dari Bintang, ia masih sibuk dengan dunianya sendiri. Teman-teman Bintang menatap bingung dirinya, mengingat Bintang merupakan orang yang jarang senyum-senyum sendiri.
"Si curut lagi jatuh cinta nih" sahut salah satu dari mereka.
Terdengar siul-siulan dan goda-godaan dari sana-sini. Namun, orang yang mereka siul malah pergi. Teman-teman Bintang menatap bingung kepergiannya.
Bintang mengendarai motornya menuju rumahnya. Sebenarnya ia ingin kembali ke sekolah, namun mengingat sekarang sudah waktunya pulang jadi lebih baik ia pulang kerumahnya.
Setelah sampai dirumah Bintang hanya mengganti channel televisi di depannya dengan malas dan juga lelaki itu tengah memakan buah yang disiapkan oleh pembantunya.
Namun, Bintang berhenti mengganti-ganti channel televisi ketika mendengar sebuah berita, "pemirsa, diketahui aksi brutal antar SMA terjadi lagi. Tawuran antar pelajar ini menyebabkan 3 orang diantaranya tewas dan 10 orang lainnya luka-luka dan tengah menjalani perawatan dirumah sakit."
Bintang langsung menghubungi teman-temannya, memastikan keadaan mereka. Karena, seharusnya hari ini ia juga ikut dalam tawuran yang telah mereka rencanakan sejak lama. Tawuran ini atas aksi balas dendam terhadap SMA Gadjah Mada yang dikenal sebagai trouble maker. Entah bagaimana, Bintang hari ini lupa akan tawuran antar dua kubu SMA itu.
Setelah telepon terhubung Bintang bertanya kepada salah seorang temannya "Gimana keadaan teman-teman yang lain?" Tanya Bintang dengan nada khawatir.
"..."
"Oke, bentar lagi gue kesana. Share location sama gue."
Percakapan ditelepon itu berhenti setelah beberapa kalimat penutup.
Dengan cepat, Bintang mengenakkan jaketnya dan mengandarai motornya menuju ke tempat yang di berikan oleh temannya tadi.
Ditempat yang dituju oleh Bintang. Bintang menanyakan keadaan teman-temannya satu per satu. Dan, untungnya keadaan teman-temannya baik-baik saja. Tidak separah kejadian tawuran sebelumnya.
Setelah beberapa jam disana bersama teman-temannya Bintang pamit untuk pergi karena beberapa teman-temannya juga telah pamit sebelumnya.
Kali ini Bintang mengendarai motornya menuju jalanan raya membelah padatnya kegiatan sore oleh kendaraan lain, seperti biasa Bintang mengendarai motornya tanpa memedulikan pengendara lain. Teriak-teriakkan pengendara lain yang ia acuhkan. Bintang mengarahkan motornya menuju sebuah taman.
Dari ujung taman Bintang memerhatikan seorang perempuan yang tengah berusaha menggapai sebuah jambu yang berada ditaman. Tubuhnya yang kurang tinggi membuatnya susah untuk menggapai jambu tersebut, Bintang menyukai pemandangan di depan nya saat ini.
Bintang berjalan menghampiri perempuan tadi dengan maksud untuk menolongnya. Lalu berkata, "kalo tingginya nggak kesampaian mendingan lo ambil galah atau alat bantu lainnya deh. Kasian pohonnya" sahut Bintang sembari memberikan sebuah jambu yang ia petik dengan mudah.
"Eh, iya makasih udah bantuin" jawab perempuan tadi.
"Iya sama-sama."
Sekarang mereka sama-sama duduk di bangku taman setelah memetik beberapa buah jambu yang akan mereka makan nantinya.
"By the way, nama lo siapa?"
"Gue Audrey, lo?" jawab perempuan tadi.
"Gue Bintang."
_____
Direvisi total dari awal ya>< vomment ulang yaa! XOXO. Thankyou~
KAMU SEDANG MEMBACA
Audrey
Teen FictionCover by : @disjungsi Slow update:) Cerita ini direvisi total. Jadi, mohon dibaca ulang dari awal:) Apa ini salahmu? yang membuatku terbawa perasaan, lalu kau pergi. Apa ini salahku? yang mudah terbawa perasaan dan merasa dikhianati. Ketika cinta ya...