Semua Memuakkan

3 2 0
                                    


Langkahku begitu gontai mengahampiri balkon yang dalam sekejap berubah menjadi tempat yang sangat menarik perhatianku.

Aku akan melakukannya...

Aku akan melakukannya...

Aku akan melakukannya...

Dinginnya pagar besi balkon merambat keseluruh tubuhku ketika ku genggam, ternyata hari ini hujan.

Ku sempatkan untuk melihat kebawah yang becek...

Menjijikan...

Aku menatap kelangit yang hitam keabu-abuan menandakan hujan akan lama menyapa bumi.

"Ah tidak jadi, cuaca hujan. Tidak bagus" aku kembali kekamar, meringkut bersama selimut, bantal dan guling. Dasar gadis bodoh, kenapa sempat berpikir terjun dari rumah yang selama ini kau impikan.

Lebih baik aku tidur...
***
Gemercik huja  masih terdengar diluar, hawa dingin tengah malam semakin menyelimuti. Aku terbangun diruangan gelap nan sunyi.

Aku takut...

Dengan pelan aku menyusuri pinggiran tembok kamarku yang dingin, aku mencoba meraih saklar lampu didekat pintu. Aku tidak bisa mengendalikan rasa takut ini...

Cklekk

Dalam sekejap semua terang benderang, aku bersyukur aku tidak ditelan gelap.

Kakiku lemas, aku harus duduk dulu. Aku hanya punya lutut dan kaki untuk dipeluk, aku sendirian...

Aku ingin memeluk ibu...

Aku ingin memeluk adikku...

Tapi aku sendirian...

Semoga semua baik-baik saja
***
"Aku ingin bekerja" pintakku pada Lucky,

"Kau meminta pekerjaan seperti memalak eve" aku mengedikkan bahuku tidak perduli.

"Carilah laki-laki lain Eve yang lebih kaya, itu pekerjaanmu yang mudah" sepertinya berita Ricky akan menceraikanku sudah terebar luas, padahal baru seminggu yang lalu Rick datang dan bilang akan meninggalkanku.

"Aku tahu kau mencintai hartanya, orangnya hanya bonus" sialan.

"Kau harus hati-hati dengan bicaramau luck" mencoba memperingatkan lucky.

"Ah siang ini aku ada rapat pemegang saham, kau hadir?" Pintar sekali mengalihkan pembicaraan.

"Tentu saja" jawabku berani.
***
Aku sudah tampil sempurna, aku siap menghadapi semuanya di kantor nanti.

Aku harus berangkat sekarang...

Butuh berapa menit saja aku sudah sampai di gedung tempat seharusnya aku berada. Turun dari mobil aku berjalan sedikit angkuh, bagaimanapun aku juga atasan mereka.

Semua berjalan baik, semua yang berpapasan denganku menunduk. Aku siapkan senyum terbaikku, sebentar lagi aku sampai di ruang rapat.

Tinggal berapa langkah lagi, siapkan senyummu...

"Maaf nona, anda tidak bisa masuk" apa maksudnya, aku menatapnya penuh tanya.

Sebuah tangan menyentakku, aku berbalik 180º dan dihadapkan pada sepasang suami isteri yang membuatku menderita, mereka pecundang.

"Nona, apa kau tak dengar kau tidak boleh masuk kedalam sana" dengan angkuhnya dia menunjuk ruang rapat dengan dagunya yang runcing. Lihatlah dia tersenyum licik, aku ingin menunjukkannya pada suaminya tapi dia tidak mau perduli dengan tenang dia masuk ruang rapat.

"Lihat nona, tidak ada yang menginginkanmu disini." Tangan-tangan mungilnya dengan tenang merapikan kerah bajuku dengan ucapan yang menghinakan.

"Hanya pemegang saham diatas 15% yang hadir, kau seharusnya berterima kasih aku memberi tahumu" sekali lagi tangannya menepuk pundakku tanda penghinaan. Dengan gerakan cepat berubah menjadi sebuah dorongan dan hasilnya aku terhempas.

Bukan masalah sakit, tapi banyak pemegang saham yang hadir masih berlalu lalang dan tanpa sengaja melihat drama kami yang berjudul 'pertarungan sengit istri muda dan tua' mengerikkan.

Dengan sisa tenaga aku bangkit, tenagaku terkuras bukan karena jatuh tapi karena malu. Aku merapikan rokku, bersamaan dengan munculnya seseorang dari dalam ruang rapat dan dia Lucky.

Dia melihatku sekilas, lalu menarik nyonya besar itu masuk. Aku terbuang?

Dengan sesal tiada tara aku berjalan menuju basement masuk ke mobilku.

"Ayo jalan" aku tahu aku diperhatikan Nura supirku, dia seorang perempuan aku lebih nyaman kalau supirku perempuan.

Nura pasti bisa menebak apa yang terjadi, dia diam saja tak banyak bertanya bahkan bicara pun tidak. Dan dia mengerti kemana harus membawaku pergi ketika menangis.

Dan disinilah aku...

JUST HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang