AUTHOR POV
Semua orang berbahagia hari ini, beberapa orang berpakaian sangat rapi dengan memakai jas dan dasi serta gaun yang indah dalam rumah Adelia tengah tertawa lepas sambil memakan penganan yang telah disediakan tuan rumah.
Namun di salah satu ruangan tertutup seorang wanita cantik yang sudah memakai gaun merah muda yang terlihat menjuntai indah di tubuh langsingnya, sedang menatap sedih kearah kaca tempatnya dipoles bagai sang putri kerajaan.
Wanita itu Adelia dan hari ini adalah hari pertunangannya dengan Adam, setelah dua minggu sejak kejadian itu, keluarga Adelia dan Adam sepakat mengadakan pertunangan terlebih dulu baru mengadakan pernikahan dua bulan sesudahnya.
Seharusnya hari ini Adelia pun bahagia, tapi entah mengapa setelah dia meninggalkan Fabian, dia tak lagi dapat merasakan kebahagiaan yang sama seperti saat bersama Fabian, semua terasa hambar, walau dia berusaha tersenyum dengan tulus ketika bersama Adam ataupun keluarganya.
Namun ketika malam tiba bayangan wajah Fabian yang dingin selalu menghantuinya, rasa rindu melihat senyuman dan tawanya begitu menyiksa batin Adel.
Dilema menghampirinya saat ini, dia ingin sekali kabur dari rumah itu lalu berlari ke rumah Fabian, dia sangat ingin tahu keadan Fabian saat ini.
"Fabian.. kamu baik-baik saja kan?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang pia tengah duduk dalam kegelapan, tangan kanannya memegang sebuah gelas kristal kosong, sedangkan tangan kirinya memegang botol yang isinya sudah hampir habis.
Ekspresi wajahnya sangat datar, sinar lampu yang membias di wajahnya memperlihatkan beberapa guratan kasar di dahinya, matanya sendu tanpa ada sinar kehidupan di dalamnya.
Sesekali dia meneguk air yang ada di botol itu lalu membiarkan tiap tetesnya mengalir hangat ke tenggorokannya, lalu ia kembali terdiam, dia seperti sedang melamunkan sesuatu, atau mungkin seseorang.
"Aaarrggggghhhhh.... Tol*l!!!!!"
'Prankk....'
Pria itu melemparkan gelas yang dari tadi dipegangnya, amarahnya sudah memuncak, dia memaki seseorang, tapi tidak ada siapapun di ruangan itu.
"Bodoh loe Bian! Bodoh...!! kenapa gak loe tahan sih dia, loe cinta ma dia bian, loe gak bisa hidup tanpa diaaa..... faak.. " Fabian.. yah pria itu Fabian....
Keadaannya sungguh menyedihkan, wajahnya terlihat lelah, dia seperti tidak tidur berhari-hari, pakaiannya sangat kusut dan tak berbentuk.
Fabian telah patah hati, dia telah kehilangan separuh hidupnya, dan malam ini adalah malam pertunangan Adam dengan Adelia, dan dia baru saja mendapatkan undangannya.
Yang lebih menyakitkan yang mengantarkan undangan itu adalah ayah Adelia 'Tuan Desmonde' dengan bangganya Tuan Desmonde meminta Fabian datang dan sangat mengharapkan kedatangan dirinya.
Dengan gusar dan langkah terhuyung-huyung Fabian bangkit dari tempat duduknya lalu mengambil kunci motornya, entah apa yang di pikirannya saat itu, apakah ia akan datang ke pertunangan Adelia?
Fabian menyalakan motornya dengan sekali hentakan, pandangan matanya sangat kosong, tak ada lagi sinar hangat yang selalu menghiasi wajah tampannya
Fabian memacu motornya sangat kencang, di jalanan yang sangat sepi, raut mukanya tetap sama, kosong...
Hingga sebuah truk kontainer dari arah berlawanan juga sedang memacu mobilnya dengan kencang, sang supir merasa jalanan malam itu sudah sepi dan tak ada lagi pengendara yang akan lewat di jalur yang di lewatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHT LIFE
RomanceAdelia... Seorang wanita dewasa yang terlalu menikmati kehidupan malamnya sehingga membuatnya lupa dengan cara berkomitmen Adam.... Seorang pengusaha muda yang menikmati kehidupan malam untuk menghilangkan kejenuhan sekaligus mencari kesenangan da...