Maapkan
Typo bertebaran
Voment jangan lupa ya Guys^
Happy Reading^---------
"Woyy, lu kenapa sih del? kesambet apa gimana sih bengong aja,mikirin cowo baru itu ya? Atau jangan-jangan lo udah punya hati sama dia? " suara nyaring Erlin berhasil membuyarkan lamunan Adel yang langsung mengkedip-kedipkan matanya agar Air mata yang sudah membendung sejak tadi tidak jadi keluar.
"Paan sih lu lin! gue gak bengong kalik, lagi asik dengerin lagu aja tauk, ngapain juga mikirin dia gaje deh." bela Adel tak mau jika sahabatnya itu tau.
"Ck! Lagak lu, sok yes del." decak Erlin sebal.
Fani yang dari tadi hanya memperhatikan tingkah sahabatnya itupun mulai bersuara,
"del, ikut gue ke toilet yuk!" ajak Fani, yang dibalas anggukan oleh Adel
"Lu disini aja, kalau udah bel kita berdua belum balik, lu balik kekelas aja duluan,oke." sambung Fani pada Erlin.Adel hanya diam kebingungan ketika tangannya ditarik oleh Fani sampai ditempat tujuan, bukan toilet sekolah yang dimaksud tapi halaman belakang sekolah.
"Kok kesini Fan, ngapain? Katanya ketoilet? "tanya Adel kebingungan"Ck! lu itu pinter tapi kadang agak oneng ya?"
Yaps, benar alasan Fani mengajak Adel ke toilet itu hanya alibi nya pada Erlin agar Erlin tidak mengetahui apa yang ia ingin bicarakan pada Adel."You know lah, gue emang oneng dari sononya." tanpa merasa tersinggung Adel membalas dengan santai pernyataan Fani
"So, ngapain dong? "sambungnyaFani berjalan mendekati tubuh Adel lalu perlahan memegang bahunya, membuat Adel sedikit gugup "Jujur sama gue, kenapa lu tadi bengong? "
Adel hanya diam,menundukkan kepalanya. "Jawab del! " tegas Fani pada Adel mampu membuat Adel merasa takut menatap sahabatnya itu.
Ya, Fani memang Orang yang seleneh, heboh, ceplas ceplos, bercandaan terus. Tapi dia Orang yang peka terhadap situasi, dan pada waktu yang pas dia bisa serius. contohnya ya saat ini, ia menyadari ada yang tidak beres terhadap sahabatnya, sejak tadi pagi dia hanya diam tak jelas, meskipun dia tau Bahwa sahabatnya itu tipe pendiam, tapi dia merasa bahwa Adel-Sahabatnya itu diam karna sedang memikirkan sesuatu.
#oke intinya dia sahabat yang peka ya, hehe.Dengan terbata Adel menjawab,"N-ng-nggak papa kok Fan." sebisa mungkin ia menghilangkan rasa gugup nya itu.
"lu yakin?" tanya Fani mengintrogasi Mata Adel
"y-yakin kok Fan, tenang aja." Adelpun memberikan senyum simpulnya lalu mengajak Fani kembali kekelas untuk melanjutkan pelajaran.
"Emm, udah ah ayo balik kekelas ntar Pak Teguh nyariin lagi." ia menarik tangan Fani paksa dan Fani hanya menggelengkan kepalanya tanda ia mengetahui bahwa Adel berbohong.Tet tet tet...
Bel pulang inilah yang dinanti oleh para siswa siswi, terutama sih anak IPA karna lelah melewati pelajaran dengan rumus seperti huruf romawi kuno tersebut.
Fani yang celingak-celinguk mencari keberadaan Erlin yang tidak ia temukan didalam ruang kelaspun merasa kebiungungan.
"Erlin, pulang duluan soalnya Mang Tatang udah jemput." ucap Adel yang menyadari kebingungan sahabatnya itu.
Fani hanya mengangguk tanda ia mengerti. Lalu dia teringat pada sahabatnya itu lalu menatapnya lekat-lekat, Adel yang merasa diperhatikan pun mulai mengusap wajahnya gusar, dan memberanikan diri untuk bertanya.
"k-kenapa lu, li-liat gue kayak gitu? ""ntar lu jangan pergi kemana-mana gue mau bicara penting sama lu!"
Setelah bicara seperti itu Fani pun meninggalkan Adel yang diam mematung memikirkan apa yang akan dibicarakan oleh Fani dengannya.***
"ternyata, kalau udah waktu pulang gini, parkiran langsung sepi ya? " heran Andre saat melihat parkirannya kini sudah sepi hanya menyisakan beberapa kendaraan beroda empat dan dua disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Deja Vu
Teen Fiction~~Nananana Adelia Angraheni Alfina Seorang gadis SMA yang tidak bisa lepas dari earphone ditelinga Dan Andre Fahroza Adiatama Seorang Lelaki yang cukup ceroboh, Namun memiliki paras Cool dapat mencuri pandangan para siswi diSMA Garuda ini . Tidak t...