Deja Vu?

81 38 25
                                    

"Gue tanya sama lo,dan lo harus jawab jujur" hanya dibalas anggukan oleh Adel.

"Apa yang lu rasain setiap ketemu sama tuh anak baru?" tanya Fani to the point

Ia tau bahwa sahabatnya itu cepat atau lama akan menyadari perubahan tingkah nya setiap bertemu dengan anak baru tersebut. Dengan memikir panjang akhirnya ia mulai bercerita

"g-gue gak tau kenapa Fan, setiap ketemu dia jantung gue tuh detak nya lebih cepet, dan setiap mata gue dan dia saling tatap hati gue ngerasa nyaman, se akan-akan gue pernah bareng sama dia, gu--" sebelum melanjutkan perkataannya ia teringat sesuatu lalu langsung bertanya pada sahabatnya itu.
"Fan, elo kan sahabat gue dari kecil. Sebelum kejadian itu pasti lo tau kan, gue deket sama siapa, dan kenapa perasaan gue kayak gini? " tanya Adel penuh semangat dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Fani, yang menyadari arah pembicaraan Adel pun mulai yakin, bahwa lelaki itu adalah Lelaki yang selama ini diceritakan oleh Adel padanya.

"gue bantu lo buat inget siapa dia, namanya Andre Fahroza Adiatama"
Ucap Fani berharap sahabatnya itu mulai mengingat.

"Adiatama?" ulang Adel, yang hanya dibalas Anggukan cepat oleh Fani.

'Adiatama, Adiatama, Adiatama??'
Ia terus mengulang-ulang nama itu, dan tiba-tiba ia merasa mulai pusing, ia tak tau kenapa kini Hembusan nafasnya tak teratur. Fani yang melihat sahabatnya mulai kehilangan keseimbanganpun ikut panik.
Adel yang mendengar teriakan Fani pun tak bisa menjawab apa-apa
'del, lo kenapa, del, del, del, Bi Iraa'
Dan semuanya Gelap---

***
'Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday Fani'

prok prok prok.

"Uuh, akhirnya gedhe juga lo sekarang, Wish U all the best yaa mulut rombeng, kalo ngmong pake rem ya, volume nya dikecilin dikit biar gak sama kayak monyet kelaparan" __Dan bla bla bla
Itulah doa dari Adel dan Erlin yang hanya dibalas senyum bahagia oleh Fani.
"Enjoy aja guys,malam ini milik kita semua, yeaa" ucap Fani sedikit teriak pada para tamu yang datang diPesta nya tersebut.

Fani yang terlihat sibuk melayani para tamunya, Erlin yang sibuk dengan Gaga membuat Adel menyibukkan diri dengan Handphone nya,

Gilak sibuk sendiri-sendiri terus gue ngapain dong huft.

"haaii" sapa seseorang padanya.
mendengar ada yang menyapanya seketika aktivitas nya terhenti suara bass yang khas membuat jantungnya berdegub lebih kencang. perlahan menoleh kearah asal suara. ia terkejut mendapati Lelaki yang selama ini diam-diam ia perhatikan.

"Haaii ju-ga" jawabnya pelan sembari memberikan senyum manisnya

"lo cantik malam ini" puji Andre pada Adel, membuat Adel tersenyum malu, tanpa ia sadari tangannya kini mulai dingin, pipinya memerah, dan kini mukamya pucat mirip seperti mummy hidup.

Yaa malam ini Adel memang terlihat cantik dengan dress putih diatas lutut, dan warna putih kulit Adel pun menambahkan kecantikan Adel.
"Serasi ya sama gue" tambah Andre dengan nada bercanda nya,Andre pun tidak kalah Handsome dari yang lain ia juga menggunakan Jas putih, serta kaos dan dasi putih.  Adel memperhatikan Andre dari atas sampai bawah, setelah itu ia melihat sekelilingnya yang juga menggunakan warna yang sama, lalu ia tersadar bahwa memang dress code pesta Fani adalah Putih. Menyadari hal itu ia hanya tertawa kecil .
"yang lain juga serasi sama gue ya, haha" ledeknya

Andre yang melihat itu terkejut karna tawa itu sama persis seperti tawa seseorang yang ia Cintai selama ini.

Dan setelah itu.,Keheningan pun terjadi selama beberapa saat.sampai...

Lembaran Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang