Kita masing-masing

31 3 0
                                    

Aku yakin Johann mengambil kesimpulan bahwa aku risih dengan keberadaannya. Dia mulai menjauhiku. Dia tidak pernah men-chat ku lagi. Bahkan kita tidak pernah mengobrol bersama lagi.

Ada dua faktor yang menyebabkannya yaitu bentakan hebat Ibu Vina dan pernyataannya.

Aku pun bingung harus bersikap bagaimana terhadap Johann dan grup kita, Dandelion.

Satu persatu orang mulai keluar dari grup Dandelion. Aku juga keluar. Setelah itu kita seperti terbagi menjadi dua. Anak cowok dengan yang cowok dan anak cewek dengan yang cewek. Aku masih dekat dengan Lia dan Emi.

Namun, aku merasakan sesuatu yang mengganjal dihatiku. Aku sepertinya sadar. Semenjak dia memberikan pernyataan itu, aku jadi mulai belajar mencintainya.

Aku tidak tahu apakah ini benar atau tidak. Yang aku tahu sekarang, aku merindukannya. Aku juga merindukan kenangan teman-temanku.

Tapi mau bagaimana lagi? Waktu terus berputar. Aku tidak bisa memutar waktu. Aku hanya bisa memutar jarumnya saja bukan waktunya dan itu tidak akan merubah apapun.

4 Bulan berlalu.
Kita naik kelas, aku berbeda kelas dengan Johann. Mungkin ini waktu yang diberikan Tuhan untuk aku melupakannya.

1 tahun berlalu
Kita naik kelas, aku juga berbeda kelas dengan Johann. Selama itu aku tidak pernah lagi mengobrol dan chat-an, bahkan aku saja tidak punya kontaknya.

Namun aku tetap Hana yang dahulu saat kelas VII. Walaupun aku sudah kelas IX, aku masih mencintainya.

Ada yang bilang 'CINTA ITU SEDERHANA'
Ya cinta akan sederhana kalau kita gak bikin ribet. Sederhanakan?

LimitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang