Awal dan akhir

38 6 0
                                    

Dia adalah Johann.

"Ayok cepetan naik, nanti telat, " ucap Johann yang membuat mulutku ternganga

"Eh" Johann sudah menarik tanganku dan membantuku menaiki motornya.

Aku masih dalam keadaan terkejut. Setelah keluar dari perumahanku, Johann memulai pembicaraan

"Kita satu sekolah lho, kamu tahu enggak? " ucap Johann yang membuatku geli.

"Kok bisa sih? " ucapku

"Aku tahu kamu mau mendaftar di SMAN 8, makanya aku juga mau belajar yang rajin supaya dapet nem yang bagus. Habis itu kita satu sekolah deh" jawab Johann

"Tapi kenapa? "

"Kenapa apanya? "

"Kenapa kamu mau kita satu sekolah?"

"Karena... "

"Apa? "

"Karena aku juga masih suka sama kamu"

"Kalau aku udah enggak? "

"Kamu yakin? "

"Enggak. " ucapku dan aku langsung memeluknya dengan erat.

Dan inilah hadiah terindah untuk merayakan hari pertama aku menjadi anak SMA.

Besoknya kita pacaran. Kita pacaran untuk mengatasi hal bersama. Karena kita tahu kita saling membutuhkan. Aku butuh dia dalam hidupku dan dia juga butuh aku. Kita selalu saling mendukung ke arah yang positif. Aku rasa kita berhasil di dalam hubungan ini dan terus melanjutkannya.

Aku senang, bahagia, atau kata-kata apapun itu yang bisa menggambarkan kebahagiaanku sekarang.

(End)

Flashback

"Kok pas dulu kok kamu jauhin aku sih?" tanyaku saat kita duduk berdua di kantin makan bakso.

"Aku gak jauhin kamu. Kamu yang menjauh" jawab Johann

"Kita.. ?" lanjut Johann

"Salah paham.. ?" tebakku asal.

Lalu kita tertawa bersama dan mengenang masa-masa kita bersama. Aku dan Johann juga masih mengingat teman-temanku. Aku berterima kasih kepada mereka yang membuat hidupku mempunyai arti.

Waktu itu terbatas. Tapi karena terbatas itulah kita sadar bahwa kita harus menggunakan waktu dengan baik. Isilah kenangan-kenangan itu dengan hal-hal baik sehingga saat kau mengenangnya hal itu membuatmu tersenyum.

LimitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang