Tasia

29 6 8
                                    

Natasia Christine adalah teman sekelasku. Dia adalah anak baru yang baru pindah saat semester 2 kelas VII. Dan dia masuk ke kelas aku, VII B.

Menurutku Tasia, itu orangnya baik, pintar, dan kreatif gitu. Dia bisa membuat kreasi dan itu bagus!

Dia adalah rivalku untuk peringkat 1.
Tapi aku juga tidak mau kalah.

Namun ada kekecewaan besar dari Tasia. Aku yakin dia bukanlah orang seperti itu. Tapi fakta mengatakan iya.

Setelah esoknya kita membuat grup Dandelion, Tasia mulai mendekati anak-anak cowok Dandelion. Terutama Johann. Aku tidak tahu maksud dia. Tak lama setelah itu, Tasia mulai ikut bergabung makan bareng kita dan ikut ngobrol dengan kita.

Tapi kita kurang menyukai perilaku Tasia. Saat aku, Lia, dan Emi gak ada. Tasia mendekati anak-anak cowok. Sedangkat saat ada kami, Tasia bersikap biasa aja.

Saat tanggal 2 Februari, kita dihukum karena bolos. Aku melihat Tasia melirik ke arahku.

Tiba-tiba dia menyerukan dengan suara yang lumayan keras.

"Untung aja gua gak ikut! Rasain tuh mereka! " ucap Tasia.

Saat itu aku mulai kesal dengan Tasia.

Dan yang paling menakjubkan adalah Tasia memberi tahu hal-hal buruk tentangku ke guru kesayanganku, guru Fisika, Ibu Vina.

Dan inilah untuk pertama kalinya aku menangis di sekolah dihadapan teman-temanku.

LimitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang