Part 2

14.5K 1.5K 222
                                    



Bumi tak berhenti berotasi. Mendatangkan siang dan membawa malam. Menuai semu gulungan tali cinta yang terburai di belakang sana. Berbaur dengan tebaran cherry blossom yang telah menua. Membusuk di bawah tanah sisa-sisa hujan di hari berikutnya.

Jungkook menatap angkasa. Langit cerah musim semi telah tiada. Awan hitam memenuhi pandangan. Jingga senja hanya tinggal kenangan.

Lelaki itu memutar kenop pintu kamar asrama yang di tempatinya. Melepas sepatu dan mengganti seragam sekolah yang masih dipakainya. Ia menatap ranjang Taehyung yang masih rapi, hal itu cukup untuk menandakan jika kekasihnya itu belum juga kembali.

Memilih mendudukkan diri, Jungkook ingat bagaimana Taehyung dengan wajah berbinar mengejutkannya di suatu pagi.

'Mulai hari ini kita sekamar. Aku sudah memindahkan barangku ke kamarmu.'

'Hah? Bagaimana dengan teman sekamarku?'

'Tsk! Dia pindah ke kamar lain.'

'Kau tidak macam-macam padanya, kan?'

Jungkook mengulas senyum di bibirnya. Awal hubungan itu tak akan mungkin ia lupakan begitu saja. Taehyung amat perhatian. Dia yang mulanya berganti pasangan layaknya berganti celana dalam, mampu membuat seisi sekolah terkejut pada bulan demi bulan dengan setia di sisi Jungkook.

Meski kini keadaan telah berbeda.

Taehyung kembali menjadi orang asing di matanya. Pria itu menghilang sejak semalam. Ia juga membolos hari ini. Orang-orang kembali menghakiminya. Mengatakan jika Jungkook bahkan tak mampu membawa pengaruh baik bagi kekasihnya.

Jungkook bungkam dalam keheningan, menatap bingkai foto dengan potret keduanya yang tersimpan manis di atas meja. Hingga ia tak menyadari, bahwa waktu telah berganti. Derit pintu yang terbuka membawanya kembali pada nyatanya dunia.

Di ambang pintu sana Jungkook melihat kekasihnya, berdiri di bawah langit dini hari. Jungkook tak menyadari ia begitu lama tenggelam dalam segala macam pemikiran. Yang ia tahu, senyumnya mengembang begitu saja. Menyambut pria yang ia kasihi dengan pelukan penuh cinta.

Meski tak lama.

Pria itu menyingkirkan tubuhnya dan mengacuhkannya. Meninggalkannya mematung di balik punggungnya. Samar, bola mata Jungkook menyayu.

"Kau dari mana saja? Apa kau sudah makan? Mau ku buatkan ramen? Pak Choi menanyakanmu, kau sudah lima kali ini bolos kelasnya." Jungkook bertanya sembari memunguti jaket Taehyung yang pria itu lepas sembarangan. "Dan... semalam kau tidur dimana?" tambahnya lirih.

Hening sesaat.

"Bukan urusanmu."

Dan kalimat singkat itu serasa mencekik leher Jungkook.

Lelaki itu kembali melangkahkan kaki. Menghampiri Taehyung yang hendak merebahkan diri. Pelan, ia membawa jemarinya mengait pada lengan Taehyung.

"Katakan padaku, apa aku membuat kesalahan?" tanyanya tak mengerti.

"Aku lelah. Biarkan aku tidur."

Taehyung yang hendak melangkah kembali Jungkook cegah.

"Kenapa kau berubah?" ia kembali bertanya.

"Aku lelah."

"Katakan apa salahku. Aku akan minta maaf, jadi tolong—"

"KUBILANG AKU LELAH!!!" teriakan Taehyung menggema. Diikuti gerakan tangannya tiba-tiba. Menghempas tubuh Jungkook hingga terpelanting di bawah kakinya. Ia merebahkan tubuhnya tanpa kata. Meninggalkan Jungkook yang meringis sakit di bawah sana.

ONE LAST CRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang