Part 5

2.2K 231 6
                                    


Author pov

"Selamat pagi semuanya...".

Seorang yeoja menyapa semua orang disana dengan ramah dan senyuman manisnya, hingga mereka yang berada disana seketika terpesona akan kecantikan yeoja itu.

Namun, tidak bagi jeon jungkook.

"Jung Chaeyeon?".

Jungkook terdiam, lalu menatap manajernya yang tengah tersenyum pada chaeyeon.

"Dia yang akan beradegan kiss scene denganmu jeon jungkook". Ucapnya setelah menghampiri jungkook.

"Jungkook, apa kau baik-baik saja?". Tanya Jimin ikut menghampiri jungkook setelah manajernya pergi meninggalkannya.

"Aku tak mau melakukannya". Gumam jungkook pelan tanpa menatap Jimin.

"Kalau kau tak mau biarkan jin hyung yang melakukannya". Ucap Jimin menenangkan jungkook dengan menepuk-nepuk pundaknya.

"Gomawo hyung".

...

Yeri dan yerin kini berada di depan sebuah apartemen, apartemen milik taeyong.

"Tenanglah, aku yang akan bicara padanya". Ucap yeri menenangkan yerin yang terlihat khawatir sekaligus ketakutan.

Perlahan yeri menekan bel apartemen tersebut, dan tak lama seorang namja muncul dari balik pintu.

Namja itu terlihat berantakan, dengan rambut dan pakaiannya yang acak-acakan serta bau alkohol yang melekat padanya.

"Untuk apa kau kembali kemari huh?". Tanya taeyong dengan suaranya yang parau dan penuh kekecewaan.

"Jadi kau memperlakukan yeojachingumu seperti ini, apa kau tau dia sangat mencintaimu". Timpal yeri penuh penekanan.

Taeyong tersenyum sinis lalu menatap tajam yeri. "Yeoja ini mencintaiku? Apa Kau pikir begitu?".

Taeyong menunjuk yerin tapi tetap menatap yeri. "Tanyakan padanya, apa arti cinta itu sebenarnya, dia bahkan tak pantas untuk dicintai".

"Jaga ucapanmu, kau yang telah menyakitinya bahkan kau tak mau mengakui anak dalam kandungannya, itu adalah calon anakmu". Ucap yeri menatap yerin sendu lalu kembali memberi tatapan tajam pada namja di hadapannya.

"Apa kau pernah bertanya, siapa saja namja yang pernah tidur dengannya?". Tanya taeyong dengan nada sinis dan kedua matanya yang berair.

Plakk

"Dasar namja brengsek, kau berani meragukannya". Bentak yeri lalu memberi taeyong tamparan lagi.

"Kau terlalu percaya pada yeoja jalang ini, seolah-olah hanya aku yang salah disini". Ucap taeyong penuh penekanan, ia masih memegangi pipinya yang memerah.

"Lihat apa yang akan yeoja ini lakukan padamu". Ucap taeyong yang terdengar seperti ancaman bagi yeri.

Namja itu membanting pintu dengan kasar sedangkan yeri hanya mendengus kesal dibuatnya.

"Aku sudah mengira ini akan terjadi, sebaiknya aku ambil jalan lain". Ucap yerin menatap yeri sekilas lalu berjalan lebih dulu meninggalkan tempat itu.

Yeri dan yerin berada dihalte bus sekarang, hampir setengah jam mereka berdiri disana, namun tak ada kendaraan umum satu pun yang lewat.

"Yerin-a, aku harus pergi sekarang". Pamit yeri, yerin menahan kepergiannya dengan menggenggam tangannya.

Forever Love (Sequel Always Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang