Part 16

2.6K 242 33
                                    


Author pov*

Jungkook memperhatikan wajah yeri yang kini tengah tertidur pulas disampingnya, rasanya ia tak sanggup melihat wanitanya bersedih.

"Kadang aku tak mengerti dengan takdir yerim-a, kita berdua selalu dipermainkan". Gumam jungkook mengelus pipi yeri dengan lembut.

"Kau terlalu banyak menangis sayang, jadi jangan menangis lagi apalagi karena aku_". Gumam jungkook lagi, ia lalu mengecup sekilas pipi putih dan mulus istrinya.

"_aku hanya takut tak bisa menghapus air matamu lagi, karena aku terlalu bersalah yerim-a". Lanjut jungkook lalu merengkuh tubuh istrinya ke dalam pelukan hangatnya.

Keesokan paginya...

Jungkook bersiap untuk menghadiri konferensi pers pagi ini, ia akan menjelaskan kesalahpahaman ini sekarang.

"Aku akan menyusulmu setelah mengantar eunji ke rumah eommonim". Pesan yeri sebelum pergi lebih dulu keluar untuk mengantar eunji ke rumah ibunya jungkook.

Jungkook hanya diam, setelah semuanya selesai ia segera berangkat menuju tempat konferensi diadakan.

Saat diperjalanan ia mendapatkan pesan dari yerin, yeoja itu meminta jungkook untuk menemuinya.

Jungkook berpikir, apakah semua ini jebakan dari yerin atau bukan.

Tapi pada akhirnya, jungkook memutuskan untuk menemui yerin.

Mereka janji untuk bertemu di apartemen jungkook.

Yerin membukakan pintu ketika jungkook telah menekan bel apartemen tersebut.

"Aku senang kau datang, hari ini kau akan mengatakan pada seorang bahwa berita itu benar, bukan? Kau menghamiliku". Sambut yerin mengalungkan lengannya ke leher jungkook.

"Untuk apa aku mengakui janin yang bukan milikku". Sanggah jungkook dengan nada datar.

"Oh jadi kau lebih memilih untuk menikmati waktu di penjara ya? Akan aku penuhi kalau begitu, karena kau tak mau bertanggung jawab atas janin ini". Ucap yerin dengan nada sinisnya.

"Harusnya kau yang bertanggung jawab jung yerin, kau pikir dengan apa yang kau lakukan ini kau akan bahagia_". Ucapan jungkook membuat emosi yerin meluap.

"_kau salah besar, disini kau yang kalah dan aku bersama yerim adalah pemenangnya, kami tak akan berpisah hanya karena wanita tak punya hati seperti-".

Prang

Yerin melempar vas bunga di nakas mengenai kepala jungkook, darah mulai mengalir didahi namja itu.

"Namja sialan, aku menyerahkan kehormatanku pada namja lain untuk mendapatkanmu bodoh, bahkan aku tak tau nama namja yang telah menghamiliku itu". Bentak yerin lalu memukuli tubuh jungkook dengan amarah yang semakin memuncak.

"Katakan ciri-ciri namja yang telah menghamilimu, aku akan membantumu untuk mencarinya". Jungkook berusaha untuk menenangkan yerin, jika jungkook mendapatkan namja itu maka namanya juga akan bersih.

"Kau ingin mencarinya huh?_". Yerin menatap jungkook sinis.

"_maka kau harus menyusulnya ke akhirat". Ucap yerin lalu berlari ke dapur untuk mengambil sesuatu.

Jungkook tercekat saat yerin membawa pisau dan berusaha untuk menusuknya. "Apa maksudnya? Dia sudah meninggal, kau yang membunuhnya?".

"Ne, dia sudah meninggal_".

Author pov end*

Jungkook pov*

Forever Love (Sequel Always Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang