Part 15

2.3K 224 25
                                    


Yeri pov*

"Apa kau bisa merasakan apa yang suamiku rasakan sekarang, bukan?". Tekanku menatap tajam namja brengsek dihadapanku ini, Lee taeyong.

"Aku tak perduli". Timpal taeyong lalu beranjak dari duduknya hendak pergi meninggalkanku.

"Jung yerin, yeoja yang selama ini kau kencani_". Ucapanku terpotong saat taeyong kembali duduk dihadapanku.

"_kau tau dia hamil anakmu, tapi suamiku jungkook yang malah dia tuduh menghamilinya". Lanjutku dengan nada menahan tangis.

"Dia memang yeoja licik". Timpalnya membuatku heran, apa dia tau sesuatu yang tak ku tau tentang yerin?

"Besok aku akan mencabut tuntutanku tapi tolong bantu suamiku, kau bisa kan mengakui bahwa anak dalam kandungan yerin adalah anakmu?". Pintaku memohon padanya agar mau memberi penjelasannya saat yerin benar-benar menuduh jungkook oppa menghamilinya.

"Maaf, tapi aku tak bisa melakukannya". Tolaknya membuat hatiku serasa hancur, apa susahnya bicara? Jika dia menginginkan uang maka aku tak akan keberatan memberikannya, tapi kebenaran harus diungkapkan bukan?

"Kenapa? Janin itu milikmu dan kau harus bertanggung jawab sebagai ayahnya bukannya malah suamiku, apa kau tak egois taeyong-ssi?". Ucapku panjang lebar dengan nada sedikit meninggi.

"Janin itu bukan anakku". Timpal taeyong membuatku semakin geram, apa dia sedang berusaha menghindari tanggung jawabnya?

"Kalau bukan kau siapa lagi huh? Kau namjachingunya". Bentakku sembari menggebrak meja, aku benar-benar tak bisa menahan emosiku saat ini.

"Mungkin suamimu yang melakukannya, kau ta-".

Plakk

"Jaga ucapanmu, suamiku tak mungkin melakukannya, aku percaya padanya". Bentakku lalu beranjak pergi meninggalkannya tanpa hasil yang sesuai harapan.

Saat keluar dari kantor polisi, jungkook oppa telah menungguku didepan mobil dengan senyum yang ia ukir dibibirnya.

Aku menangis memeluk erat tubuhnya dan menumpahkan kekecewaan pada diriku sendiri yang gagal membujuk taeyong.

"Aku..hiks..gagal, oppa..hiks". Isakku dengan tangis yang cukup keras, ia mengelus punggungku guna menenangkanku.

"Aku mengerti, sudah jangan menangis". Ucapnya lembut, beberapa kali ia mengecup puncak kepalaku dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

Tapi kenyataannya semua tak dalam keadaan baik, aku benar-benar takut menghadapi hari esok.

Aku tak mau melihat jungkook oppa disalahkan, hanya karena seorang namja brengsek seperti taeyong yang tak mau angkat bicara.

"Sebaiknya kita pulang sekarang". Ajak jungkook oppa yang kubalas dengan anggukan.

Drrttt...(New message)

From: Xxxxx

Kau memilih kembali pada jungkook adalah jalan yang salah Kim yerim, kupastikan jeon jungkook akan segera hancur tepat dihadapanmu dan kau akan menyesalinya, camkan itu.

By: CEW(cha eunwoo)

Brakk.

Forever Love (Sequel Always Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang