1. Devil meet The Angel

2.2K 161 25
                                    

Ketak-ketik keyboard laptop saat itu begitu asyik terdengar dalam satu ruangan sarat kegelapan. Lampu tidak ada yang dihidupkan, dan penghuni bergumul dalam selimutnya. Cahaya laptop cukup menerangi dunia sempitnya yang ia huni sendiri dalam goa selimut yang cukup menyesakkan. Mouse nya mengklik bagian gambar di dalam monitor. Dentang tengah malam telah berbunyi 2 menit yang lalu. Namun dirinya tidak ada tanda-tanda akan memasuki alam tidur.

Horoscope today , Leo (23 Juli-22Agustus)

Colour : Red

Stuff : Bracelet

"Jadi, hari ini merah, ya?"

Pemuda dengan alis tebalnya itu, tampak berpikir matang akan sesuatu. Sampai akhirnya ia menutup monitor dan melompat dari balutan selimutnya. Melempar punggung dengan posisi terbaik di atas ranjangnya, tak lupa menerawang sejenak ke atas langit-langit kamarnya.

"Aku tahu apa yang harus kupakai..."

Pemuda itu tampak tersenyum-senyum sendiri dengan puas. Hingga gedoran pintu terdengar dari luar,

"CHOI SEUNGCHEOL! PERGI TIDUR, ATAU KAU TIDAK DAPAT JATAH SARAPANMU!"

.

.

.

.

.

.

.

Namaku adalah Choi Seungcheol. Umurku saat ini sudah 17 tahun. Aku lahir pada tanggal 8 Agustus, berzodiak Leo.

Di sekolah ini, tempat sekarang aku berdiri, Yunseo High School, adalah sekolah swasta khusus laki-laki yang terletak di Seoul. Tidak ada yang spesial dari sekolah ini—menurutku. Tidak juga ada laki-laki satupun yang berhasil menarik perhatianku untuk dijadikan teman.

Ya, pengecualian untuk 3 orang idiot yang kini tengah berlari meneriaki tidak waras namaku. Pria dengan wajah blasteran Amerika dan terlihat bahkan lebih 'bad boy' , bernama Choi Vernon, zodiac Aquarius. Pemuda dengan wajah tampan, namun paling tidak bisa diam, Won Woo, zodiac Cancer. Dan satu lagi yang...eumm... mungkin tampan dan 'normal', Kim Mingyu, Zodiac Aries.

Yah.. mereka tidak dikatakan teman juga, karena mereka hanyalah 'bawahanku'.

"Hey, Seungcheol. Kau hampir telat lagi , hebat juga kau bisa datang 5 menit sebelum bel. Tidak biasa." Wonwoo, pemuda sok tampan ini sudah merangkulku dan tertawa tidak jelas hingga membuatku memicing padanya.

"Lihat-lihat! Kau pakai kaos merah sekarang! Padahal kemarin kau ditegur pakai kaos warna hitam." Vernon, pemuda kurang ajar satu ini menarik-narik kaosku hingga angin luar bahkan meniup bagian perutku yang terbuka. Aku langsung menghajarnya hingga ia terperosok ke tanah. Tapi, ia hanya membalasnya dengan tawa bercanda. "Kau mau mati ternyata, Seungcheol."

Dari ketiganya, aku memperhatikan Mingyu yang hanya berdiri keren dan tertawa kecil. Sejauh ini ia tidak membuatku jengkel dengan perlakuannya. Tapi perlakuan semua perempuan di sekolah ini yang membuatku mual, terpesona dengan sosok atletis Mingyu dan segala kesempurnaannya. Menghiraukan siapa pria paling 'menakutkan' di sekolah ini tengah jengkel bukan kepalang.

Mungkin sejauh ini, kami layaknya siswa normal dan baik hati yang dapat berbaur dengan siswa lainnya. Dengan tingkah menyedihkan 2 pemuda keparat, 1 pemuda tampan nan angelic, dan aku, sebagai si pemuda dengan watak dingin, tidak setuju untuk disamakan dengan para siswa lemah di sekolah ini.

Splash!

Seorang pemuda dengan kacamata besar memuakkannya, dengan sangat tidak hati-hati malah menjatuhkan sebotol tinta hitam yang dibawanya. Apa yang terjadi membuatku sangat murka. Baju merah sebagai jimat keberuntunganku, luntur dengan warna gelap yang tidak kuharapkan.

ANGEL & THE BEAST ; JC [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang