All horoscope statements here are fake. Those are officially written by me ^^
Warning! For the impolite word.
.
.
.
.
.
Seungcheol
Sore itu tampaknya menjadi kesialan untukku.
Ketika laki-laki cantik itu hendak menyiapkan penyiksaan untukku di dapur (aku pun tidak tahu sejak kapan dia jadi kenal letak dapur di rumahku). Dengan segala tenaga yang kumiliki, kuseret dua bedebah yang tengah mematung—menjauhiku seolah aku adalah hama penyakit untuk mereka. Muak rasanya mereka hanya terdiam tanpa menjelaskan apapun, bersikap seperti anjing penurut.
Grrrt
Aku menutup pintu kaca yang memisahkan kami bertiga dari kamar tidur dengan balkonku. Angin tropis Korea sudah menjilat sekujur tubuhku hingga membuat tubuhku mengigil maksimal. Berbeda dengan kedua bedebah di hadapanku, masih utuh berbalut seragam sekolah yang sama sekali tidak bereaksi apapun kecuali hanya berpaling muka dariku.
Oh ya, biar kuingatkan. Aku tengah jadi pasien tidak berdaya disini. Pasien demam, dan sakit jiwa bila Jeonghan kembali ke kamar dan memaksaku untuk memakan bubur sialan itu.
"Apa yang kalian lakukan?! Kalian mempersilahkan masuk serigala berbulu domba itu ke rumahku?!" aku terbatuk-batuk setelahnya. Memang tidak keren sama sekali ketika membentaki mereka dengan keadaan seperti kakek melarat begini.
"Ta—tapi, kami sudah melarangnya untuk datang. Ia tidak percaya ketika kami mengatakan bahwa kau sedang sakit parah. Aku bahkan bilang padanya 'Oh, Seungcheol sedang sakit. Sakitnya sangat parah dan bahkan menular. Penyakit yang sangaaaat langka!' Dan setelah aku berkata begitu," Wonwoo merenggut kecewa. Ia mengelus pipinya yang tadinya agak memerah. Aku memicing curiga. Ada yang salah dengan sikapnya demikian?
"Dan?" aku mencoba menekan akhir penjelasannya. Wonwoo adalah salah satu anak buahku yang bisa diandalkan. Aku yakin informasinya tidak ada yang mengecewakan. Well, not oftenly.
"ia langsung memukulku."
"Bagaimana ia tidak memukulmu. Kau mengatakan bahwa Seungcheol sakit Alohomora Syndrome? Bahkan orang bodoh pun tahu itu tidak ada hubungannya dengan penyakit. Kau terlalu banyak membaca buku Harry Potter." Mingyu memutar bolanya jengah. Caranya memojokkan orang lain selalu terlihat keren. Ya, sehingga tak banyak yang merasa tersakiti dengan ucapannya yang secadas cabai. Kecuali pemuda bodoh, yang kini cemberut di samping pemuda tampan idola berjuta umat wanita itu.
"Mingyu-ah. Kau jahat! Kau mau bilang kalau aku idiot?! Down Syndrome—apalah itu—maksudmu?! Kau bahkan tidak menolongku sama sekali tadi."
"Oh? Memangnya aku mengobati lukamu itu , tidak disebut meno—"
"DIAM KALIAN, BR*NGS*K!"
Kesabaranku yang berkumpul menjadi satu hujatan yang menohok itu membuat mereka seketika diam. Dan hebatnya dengan tenagaku yang benar-benar lemah, aku masih bisa membuat kedua orang ini menunduk patuh kembali. Beraninya mereka mengabaikanku ketika aku sedang membutuhkan banyak penjelasan dari mereka.
"Aku tidak ingin liat kalian berkelahi. Tidak ada yang bisa kalian jelaskan dengan cara begitu! Kalian lebih baik pulang, dan bawa orang itu pergi dari sini!"
"Aku tidak akan pergi."
Tiba-tiba, Jeonghan muncul dari balik pintu kaca yang tadinya kupastikan sudah terkunci. Matanya yang jernih itu, seolah menegaskan keinginan untuk menentang keinginanku. Aku bungkam—(dan kenapa aku malah bungkam?) Aku ingin sekali mengusirnya dengan paksa, karena itu adalah hak ku sebagai pemilik rumah. Namun sekali lagi melihatnya tepat di hadapanku, mulutku dan pergerakanku terkunci rapat. Hebat sekali. Pesona malaikat benar-benar tidak bisa dilawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL & THE BEAST ; JC [√]
Fiksi Remaja[Seventeen FF] Seungcheol adalah seorang trouble maker, pembuat masalah, dan segala hal yang membuat anak-anak di Yunseo High School enggan dekat-dekat dengannya. Ditambah 3 temannya yang senantiasa patuh padanya, dan selalu menambah problema yang...