[Bonus Story] special #30DaysOfUs

581 52 2
                                    

Demi memenuhi tantangan 1st day bertema "Angel", kuambil untuk jadi bonus story cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi memenuhi tantangan 1st day bertema "Angel", kuambil untuk jadi bonus story cerita ini. Have fun! 

Tantangan ini kubuat dalam cerita sendiri berjudul "30 days of us" (bermacam pair yang kuminati) 

**

Matanya lurus mengamati ke bawah. Dagunya hanya menaut di pinggiran jendela, sembari dia melamun. Pandangannya sangat fokus ke arah seseorang yang sedang asyik mengomeli seorang siswa yang bertelanjang kaki. Entah apa salahnya.

"Aku heran," gumam Seungcheol, hingga membuat perhatian Wonwoo ikut mengarah ke objek yang dituju sahabatnya. "Kenapa dia bisa pertama kali  dijuluki 'malaikat padahal ia sukanya marah-marah? Kalau dilihat dari penampilannya saja. Ia tidak terlihat sesempurna itu."

"Hm?" Wonwoo mengernyit. Ia juga ingin tahu.

"Dia lebih ke—"

"Malaikat tanpa sayap?"

Jawaban Wonwoo terdengar menarik.

"Malaikat yang tidak bisa terbang? Memangnya ada?"

Wonwoo berdecak. Kepala Seungcheol lagi aus untuk mengolah pendapatnya.

"Fallen Angel. Malaikat yang dijatuhkan ke bumi karena ia melakukan dosa. Ia sempurna, tapi satu dosanya membuat dia diusir dari surga."

Seungcheol pun mengangguk. Entah paham atau tidak, Wonwoo tidak peduli. "Wajahnya memang manis. Kalau ia tersenyum, ia terlihat—apa ya..."

"Cantik."

Wonwoo melirik. Cih, tidak konsisten sekali. Ia kira Seungcheol tidak tertarik dengan Jeonghan, nyatanya ia malah senang memujinya.

"Tapi ia juga galak. Jago pukul. Juga tidak mau kalah. Persis sepertimu."

"Hei!" Seungcheol tidak terima ikut jadi objek penghinaan Wonwoo. "Aku tidak cantik, ya."

Wonwoo mengekeh. Temannya ini kadang suka error sendiri.

"Jadi intinya. Dia bukan malaikat suci yang membersihkan jiwa, tapi ia adalah malaikat jatuh yang berdosa serta bisa mengotori jiwa seseorang." Wonwoo memberikan anggukan dengan pernyataannya. Ia merasa cukup pintar memetaforakan karakter seseorang dengan pengetahuan yang terdengar religius.

Yang penting Seungcheol percaya sampai ia terpana.

Seungcheol kembali memperhatikan Jeonghan yang sudah selesai memberikan teguran pada siswa yang lupa memakai sepatunya ketika pelajaran olahraga. Dari sebuah pernyataan sederhana Wonwoo, ia mulai merasakan kecocokan dengan pendapatnya sendiri.

Seorang malaikat jatuh, Yoon Jeonghan—

"Kau benar."

Wonwoo menoleh. "Benar apanya?"

"Ia mengotori jiwaku."

Wonwoo mengernyit. "Hah?"

Tiba-tiba, Seungcheol dengan gilanya menaiki kursi kelas yang ia duduki. Menjorokkan tubuhnya ke luar jendela, hingga Wonwoo panik dan langsung memegangi pinggang sahabatnya itu. Ia kira Seungcheol mau berbuat tidak waras karena pembicaraan soal 'malaikat' yang mengada.

"JEONGHAN!!"

Pemuda di lantai paling bawah, langsung menengok ke arah Seungcheol. Wajahnya tersapu terik matahari cukup panas, sampai ia harus menghalanginya dengan tangannya sendiri.

"AKU MENCINTAIMU! KAU MALAIKATKU! KARENA KAU SUDAH MENGOTORI JIWAKU!"

"Apa—" Ekspresi Wonwoo langsung shock setengah mati, juga sedikit merinding. Ini bukan peryataan cinta yang normal. Sambil memegangi pinggang Seungcheol, matanya juga mencoba melirik ke lantai bawah. Ia begitu penasaran, seberapa kesalnya Jeonghan diteriaki sahabatnya yang agak tidak waras ini.

Oh.

Jeonghan agak mengernyit kaget. Tapi, pipinya jelas bersemu merah di bawah cahaya matahari yang cukup terang. Itu pasti bukan karena efek kepanasan.

Wonwoo menggeleng. "Ckck....Dua pasangan bodoh ini."

Kurasa aku meleset mendeskripsikan soal 'malaikat' nya Seungcheol.

**

ANGEL & THE BEAST ; JC [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang