Saat matahari mulai tenggelam, aku tahu jenjang hariku semakin lama semakin berkurang. Namun, hal itu tidak membuatku menyerah. Di saat orang-orang terlelap dalam tidurnya, aku hanya melihat mereka yang tidur memimpikan orang-orang yang mereka sayang, sedangkan aku hanya bisa sibuk dengan urusanku sendiri.
Pagi hari mulai menyapaku dan dirinya dengan penuh harapan untuk memasuki kawasan tempatku belajar. Ya, sekolah itu. Sekolah yang setiap hari aku lewati bagaikan nasi yang aku makan setiap hari. Langkah demi langkah aku jalani untuk memasuki kawasan itu. Hanya sedikit orang yang bisa aku kenali. Ingin sekali rasanya berbicara dengan teman sudah kukenal sejak lama. Namun hal itu mustahil saat ini karena mereka sudah tidak bersamaku.
Hari-hari di sekolah kulewati dengan penuh perasaan suka dan duka. Sampai pada suatu ketika tatapanki tertuju pada seseorang yang tak asing di mataku. Ya, aku tahu dia...