2. Kesalahan!

281 32 33
                                    

Dengan mata yang berseri-seri, dia menatap seorang pria yang sedang memasak.

"Akhirnya aku dapat melihat doi lagi. Senangnyaaaa~."

"Ihhh makin tampan aja deh. Lihat! Lihattt!! Tangannya aduh! Emang yah suamiable sekali. "

Dia terus saja menatap pria itu dengan intens, apa lagi tangan yang dengan telaten memotong sayuran. Rasanya dia ingin sekali memeluk pria itu dari belakang atau digendong dari belakang saja yah? Hmm. Dia tambah cool saat memakai headset sembari memasak. Batin gadis itu lagi.

Saking sibuknya dengan pikiran yang dapat dipastikan membuat dia melting sendiri-_-. Orang yang dia tatap ternyata merasa terganggu. Sampai akhirnya entah dengan siapa dia berbicara dengan dinginnya.

"Berhenti menatapku seperti itu. Dan cobalah untuk mandi atau sekedar berkaca. "

Hancur sudah harapannya untuk melihat doi saat sedang mandi, saat sedang tidur (niatnya dia akan ikutan tidur di sebelahnya) , saat sedang bekerja, saat sedang olahraga pagi dan saat sedang lainnya. Dia akan melihat dari dekat tanpa takut terlihat dan dia akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk semua aktifitas pria yang menjadi doinya itu.

Apa tadi katanya? Cobalah untuk mandi? Bagaimana caranya dia mandi! Dan oh, dia lupa untuk berkaca apakah ada bayangan dirinya? Atau tidak yah? Ah dia jadi penasaran. Tapi biarlah yang penting dia tetap merasa cantik, walau tidak berkaca atau mandi sekalipun!

Secara perlahan tapi pasti sebuah kenyataan berhasil dicerna oleh otak cantiknya. Eh? Kok dia bisa melihatku sih?! Batin gadis gentayangan itu. Dengan kalut dia mulai menjatuhkan diri ala setan luar negeri yang pernah ditonton olehnya, dan mulai merangkak secepat yang dia bisa menuju pria yang masih memasak dengan santai itu.

" Ka-kau bisa melihatku?! " ujar gadis itu setengah histeris. Tangannya secara perlahan mulai memegang kaki pria itu. Awalnya pelan sangat pelan sekali bahkan. Tapi lama kelamaan tangannya mulai mencengkram dengan keras! Gadis itu mulai menjerit histeris. Berteriak. Kenapa?! Kenapa?!! Kenapa?!!! Hueee harapanku hanya ingin melihatnya mandi dari dekat! Itulah yang ada dipikirannya saat itu.

Tanpa gadis itu sadari apa yang dia lakukan membuat pria tersebut kaget.

***

Pria itu merasa sangat lapar, beruntung saja pekerjaannya sudah selesai. Jadi dia bisa bebas untuk sementara dari pekerjaan yang selalu numpuk itu.

Dia mulai melangkahkan diri ke arah dapur. Sebagai pria lajang yang hidup sendiri, dia harus bisa masak bukan? Apalagi saat keadaan darurat seperti ini. Dia tidak suka bila harus memesan dan memakan makanan cepat saji. Selain karena alasan kesehatan, juga karena harus menunggu lama, selama jodoh yang belum muncul-muncul.

Enaknya makan apa yah dingin-dingin begini? Ah masak sayur sop sajalah,  sayur sop panas sangat pas di saat dingin begini. Pikir pria itu.

Lalu dengan telaten dia mulai menyiapkan alat-alatnya, beserta bahan-bahannya tentu saja.

Saat sedang menyiapkan sayurannya, tiba-tiba saja hp pria itu berbunyi. Dengan tergesa-gesa dia mulai berjalan ke arah ruang kerjanya. Pria itu melihat hpnya di atas meja kerja dengan setumpuk kerjaan yang sudah beres.

Ternyata yang mengganggu acara memasaknya adalah sahabatnya sendiri. Ngapain lagi si kampret nelepon? Ganggu aja kerjaannya. Batin pria itu saat melihat nama yang tertera di hpnya. Ngapain sih ngajak video call? Pasti ingin mengganggu dengan lebaynya seperti sebelumnya. Dengan malas pria itu mengangkat hpnya, memasang headset dan mulai menerima video call dari sahabatnya. Sembari melanjutkan acara memasaknya.

"Selamat pagii... Bagaimana acara malam ke-sekianmu dengan setumpuk pekerjaan? Ah malam yang panas sekali bukan? "

"Hei, ada apa dengan wajah cemberutmu itu? Dan kenapa kau tidak lari pagi seperti biasanya? Padahal aku sengaja ngajak video call denganmu supaya dapat melihat keringat seksimu itu. Ah apa kau sibuk memikirkannya...?"

Si kampret kenapa melihatku seperti itu? Batin pria itu ngeri. Apa dia tidak melihat pagi ini sedang hujan? Batin pria itu lagi. Tetap melanjutkan acara memasaknya.

Dia merasa ada yang menatapnya tajam. Sedari tadi saat dia akan memotong sayuran sampai sekarang... Padahal saat dia masuk tidak ada siapa-siapa selain dirinya.

Ah mungkin hanya perasaanku saja. Batin pria itu lagi.

" Berhentilah menatapku seperti itu. Dan cobalah untuk mandi atau sekedar berkaca." ujarnya datar.

"Hahaha kau ini. Kau sedang memasak bukan? Tolong buatkan 1 untukku yah... Dan kirimkan kemari! Hahaha. "

Sialan. Dia kira aku babunya apa? Cih, cara ketawanya pun terlampau mengerikan! Batin pria itu.

"Hei aku hanya bercanda! Jangan dianggap serius oke? Tapi kalau kau ingin juga tidak apa-apa. Eh sudah yah kumatikan dulu, nanti kita lanjutkan lagi. Jangan sampai kau rindu berat padaku! Hahaha. "

Rindu? Ha! Dia kira aku sudah tidak normal? Kalau dia sih aku sudah wajar! Pantas saja pdkt yang dia lakukan pada karyawannya yang pemalu itu selalu gagal! Batin pria itu. Langsung saja dia matikan video call dari sahabat stresnya itu. Lalu melepaskan headset yang dia pakai.

Tiba-tiba saja dia merasa merinding. Aishh kok hawa-hawanya ngga enak gini yah?

Hingga suasana yang tadi menurutnya sudah lumayan horror, bertambah horror saat dia merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kakinya. Dengan mata terbelalak dia mulai merasakan sesuatu itu mulai mencengkram kakinya! Entah hanya perasaannya saja atau memang benar. Cengkraman itu mulai merambat naik dan semakin sakit saja!

Dengan cepat dia menyentakkan sesuatu yang aneh itu. Memutar  tubuhnya, dengan teliti dan was-was dia mulai memerhatikan sekitarnya.

Tidak terdapat sesuatu yang aneh? Tapi barusan...

Dengan cepat pria itu menggelengkan kepalanya. Mungkin hanya perasaanku saja? Huft... Bisa-bisanya aku takut dengan hal seperti itu. Sampai berkeringat!

Ah ternyata memang perasaannya saja. Dia melepas baju yang nanti akan di bawa ke laundry sebelum berangkat ke kantor. Setelah gangguan aneh itu, akhirnya dia dapat memakan makanan yang dimasaknya berusan dengan tenang tanpa gangguan aneh lagi.

Dia masih dapat merasakan kehadiran seseorang, yang menatapnya terus menerus selama di apartemen. Aish... Kukira hanya di kantor saja ternyata di apartemenku juga. Pikirnya.

Apakah yang melihatku itu dia...? Tidak mungkin! Bagaimana yah kabarnya? Rasanya aneh saat dia tidak ada.... terlampau hening sampai membuatku bosan...

•~•

Seseorang yang membuat kita kesal dan selalu mengganggu kita, terasa begitu menghibur tanpa di sadari oleh kita, yang dapat membuat kita melupakan masalah yang sedang kita hadapi.
Tetapi, di saat Seseorang itu pergi... Barulah kita sadar betapa sangat berartinya dia bagi kita.

•~•

End for 2. Kesalahan!

Komen dan votenya silahkan, kalo ada typo jangan ragu untuk komen yah.

Makasih yang udah baca 😻.

Kamis, 31 Mei 2018


Revisi

Princess cheerful and stiff princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang