PART 1 : Dimulai

72 8 2
                                    

Pagi ini, di SMA Kartini. Semua siswa terlihat memasuki sekolah mereka, tak terkecuali dengan Adlan. Ia memasuki sekolah sembari mendorong kursi rodanya. Saat di lorong sekolah, ia bertemu dengan Bhakas.

"Pagi Adlan, ngapa lu pagi - pagi udah cemberut aja?" Ucap Bhakas

"Kas, lu bisa diem gak? Gue lagi gak mood ngomong sama siapa - siapa!" Ucap Adlan ketus.

"Lah, tu kenapa lu ngomong, Dlan?"

"Tau ah!!!" Balas Adlan sambil mendorong kursi rodanya dengan cepat menuju kelasnya yaitu kelas
X - A.

"Yah elah lu Dlan, gitu aja baper. Woi! Tunggu!!" Ucap Bhakas sambil mengejar Adlan.

DI KELAS.....

"Woi! Huh... Dlan, lu ngapa Huhh... jadi baper sih? Kan gue cuma bercanda, lu mah" Ucap Bhakas sambil mengatur nafasnya

"Sorry, kan gue bilang gue lagi gak mood"

"Ok, tapi kalo ada apa - apa bilang ya sama gue!"

"Iya, iya bawel!"

Tak lama kemudian...

"Woiii, Pak Subroto OTW. Buruan duduk!" Ucap salah satu siswa yang tadi mengintip dari dalam kelas.

Suasana pun menjadi agak ramai karena ucapan mereka itu. Namun, Adlan dan Bhakas yang duduk bersebelahan hanya bisa diam karena mereka tak melakukan apapun.

"Selamat pagi anak - anak, ketua kelas silahkan disiapkan" Ucap Pak Subroto dengan medok Jawanya.

"Sekarang pak?" Ucap Bakti yang merupakan ketua kelas.

"Nggak, tahun besok, ya sekarang lah! Kok kamu jadi telmi sih?"
Seisi kelas tertawa kecuali Adlan.

"Eh, iya maaf Pak"

"Yaudah buruan"

"Iya Pak"

Setelah bersiap, Pak Subroto menjelaskan materi yang akan dipelajari pada mata pelajaran yang diajarkannya.

"Baik anak - anak, sekarang giliran kalian maju ke depan. Biar bapak tunjuk.
No. 1, Meira
2, Shelly
3, Rohim
4, Bhakas dan
5, Adlan"

Dari Meira - Bhakas sudah menyelesaikan tugasnya. Sekarang, giliran Adlan. Namun, saat ia ingin menjawab soal, tiba - tiba saja...

"Yhaaa... Hari gini gak bisa jalan? Kalah tuh sama keponakan gue. 2 tahun udah bisa jalan. Yang 16 tahun kalah sama umur 2 tahun" Lelaki itu mengucapkan kata - katanya dengan nada mengejek dan dengan lantang serta cukup keras. Terdengar pula suara seisi kelas menertawai Adlan kecuali, Bhakas.

"Karma kali. Hahahaha. Makannya jadi orang jangan sok" Ada lagi yang menyahuti ucapan lelaki itu. Suara tawa pun terjadi sangat bising dan keras.

"Sudah - sudah. Hei, Gilang gak usah menghina, nilai kamu aja C terus kok mau ngatain orang. Adlan, sudah kamu lanjutkan lagi ya nak!" Ucap Pak Subroto. Terjadi keheningan di kelas karena ucapan Pak Subroto. Ternyata pria yang mengejek Adlan tadi adalah Gilang, musuh bebuyutan Adlan sedari dulu.

"Baik Pak" Balas Adlan.

Tok... Tok... Tok...

"Permisi Pak, saya ada perlu sesuatu sebentar, boleh?" Suara Bu Eva memecahkan keheningan di dalam kelas.

"Boleh Bu, sebentar ya! Adlan silahkan kamu duduk di tempat kamu, jawaban kamu benar"

Adlan menggerakkan kursi rodanya menuju tempat asal mulanya.

"Selamat pagi anak - anak"

"Pagi Bu..... "

"Hari ini, kita kedatangan murid baru. Ayo nak sini masuk!"

Orang itu pun masuk ke dalam kelas. Dia perempuan, berambut panjang, tinggi badannya sekitar 157-160 cm, kulitnya putih, badannya langsing. Ia berpakaian putih abu - abu khas SMA.
"Silahkan nak, perkenalkan namamu"

"Hai teman - teman, namaku Adinda Putri. Aku murid pindahan dari SMA Bakti Mulia, Yogyakarta. Aku pindah kesini karena ayahku dipindah tugaskan ke Jakarta. Aku harap, kalian mau menerimaku menjadi teman kalian ya... Terima kasih!"

Sementara Adlan yang sepertinya tidak tertarik hanya fokus pada buku Matematika nya saja. Bhakas pun mencoba mengalihkan perhatian Adlan"

"Hoi.. Dlan, tuh cewek cantik bener yak. Belom pernah liat gue cewek kayak gitu Dlan!"

"Bodo Ah!!"
Mendengar balasan Adlan, Bhakas pun hanya pasrah.

"Nah, Adinda, silahkan kamu duduk di belakang Adlan" Ucap Bu Eva.

"Baik Bu" Balas Adinda.

"Terima kasih Pak Subroto, saya permisi dulu" Ucap Bu Eva lalu berlalu pergi.

"Iya Bu, baik anak, kita lanjutkan pelajaran Tadi. Adinda, kalo kamu belum ngerti, kamu tanya sama yang lain ya!"

"Iya Pak"

Setelah itu, pelajaran Matematika berjalan dengan lancar hingga bel pergantian pelajaran lain.

Pengumuman :
Maaf kalo ceritanya gaje soalnya authornya baru belajar nulis, jadi masih amatiran. Kalo gak nyambung, typo, dll maafkan ya sobat!
Sedikit info aja. Cerita ini kemungkinan dan sebisanya akan update setiap seminggu / dua minggu sekali. Terima kasih atas perhatiannya.

Cinta Tulus Untuk AdlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang