06

32 31 12
                                    

Rahma berjalan di koridor sekolah, ia sangat takut jika harus bertemu dengan Fitrah.

"Rahma,"seseorang menepuk pundaknya, membuatnya kaget bukan main, namun disana hanyalah Landra.

"Hai Land,"Rahma tersenyum. Landra dan Rahma berjalan menuju kelas yang terbilang sepi, ya karena, masih ada satu jam sebelum bel berbunyi. Landra duduk disebelah Rahma, "aku mau ngomong sesuatu."

"Apa?"tanya Rahma. Landra menunduk, "aku gak main-main saat bilang suka sama Fitrah."

"Siapa yang bilang main-main?"Rahma menaikkan alisnya, "aku tahu kamu suka dia."

"Aku sudah dengar. Kamu di tembak kan sama Fitrah?"

Mata Rahma terbelalak, apa yang harus ia katakan?

Landra tersenyum, "kamu jangan main rahasia-rahasiaan sama aku. Aku tahu kamu suka kan sama dia?"

Iya aku suka! "Aku gak suka sama Fitrah."

"Jangan bohong, memangnya hati kamu gak tertekan saat terus-terusan bilang gak suka dia."

"Aku beneran gak suka dia, Landra!"tekan Rahma

"Bohong,"sangkal Landra. Rahma menghela nafas, "aku suka dia."

"Tuh kan..."

"Beneran, aku gak mau pacaran sama dia. Kita sahabat, ingat?"Rahma memegang tangan Landra. Landra hanya tersenyum menanggapinya.

"Lagi ngomongin apa?!"

Tentu saja, Rahma dan Landra menatap gadis cantik dan rapih yang berdiri didepan mereka.

"Shan?"panggil Rahma tak percaya,

"Ada angin apa, kok bisa nyampe sebelum bel?"tanya Landra. Shan berdecak dan duduk didepan Rahma, "jadi? Kalian ngobrolin apa?"

Landra dan Rahma hanya diam. Shan langsung berkata, "kita sahabat, jangan main rahasia-rahasiaan dahh...."

"Aku suka Fitrah,"ucap Rahma dan Landra berbarengan.

"What?!"

Veren dan Ivana langsung berlari dari ambang pintu dan duduk dikursi yang digeret khusus untuk ngerumpi.

"Kalian bilang apa?"tanya Veren lagi, mungkin takut kalau kupingnya bermasalah.

Landra menunduk, "aku suka sama Fitrah. Aku tahu kalian mungkin gak suka dengan hal itu. Namun aku tahu, Fitrah memang ditakdirkan untuk Rahma."

"Landra!"Ivana memeluk Landra, "kenapa kamu gak jujur sih sama kita?"

"Iya, kenapa hal seperti itu jadi rahasia?"Shan memukul meja.

"Aku gak tahu urusannya kayak gini,"Rahma menunduk, "maaf ya, kalau aku gak suka dia pasti urusannya gak kayak gini."

"Mau berjanji?"Landra menawarkan, "salah satu dari kita. Gak ada yang boleh pacaran sama Fitrah."

Rahma mengangguk, "aku setuju."

"Aku setujulah,"Shan melihat pantulan eajahnya di cermin kecil miliknya, "aku kan gak suka sama Fitrah."

"Gimana kalian? Sudah lega? Jangan malu buat cerita, dan kita itu sahabat. Janganlah berantem gegara cowok."Ivana tersenyum, "gak ada yang pacaran sama Fitrah."

"Best friend!"

Mereka langsung berpelukan

"Rasanya aku udah bebas,"Rahma tersenyum, "aku sering mengelak bahwa aku suka dia. Jadi, sekarang aku sudah bebas!"

Yang lain pun hanya tertawa

Sik asik sik asik.... Besok DW anniv!!!!! Yuhuuuuu DW ku terjintahhhh

Friends Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang