Diantara mereka

78 8 0
                                    


Darren dan Kayla segera menuju kelas saat kondisi Kayla sudah lebih baik. Namun, Darren harus benar-benar memastikan keadaan kelas aman untuk Kayla masuki. Tentulah kalian tahu apa yang Darren maksud. Siapa lagi kalau bukan Malikha? Gadis cantik yang baru saja Darren lihat dengan mata kepala Darren sendiri kalau ia berbuat kasar pada Kayla.

"Eh tunggu.." cegah Darren, saat Kayla akan melewati daun pintu. "Kenapa?"

"Gue cek dulu. Malikha ada di dalam apa enggak."

"Hahaha..lebay deh lo. Gue nggak apa-apa kok Ren, lagian gue nggak perlu di amanin kaya gitu. Over protektiv lo..!" Kayla menepuk lengan Darren . Yang di tepuk malah salah tingkah. "Ya gue khawatir aja.."

"Ehem.. khawatir sama siapa nih?" tanya Kayla yang masih tertawa cekikikan. Wajah Darren jadi memerah. Ia malah tertunduk entah karena apa . "Haha lo mau niru gayanya Farel kalo lagi ngomong?" ujar Kayla, yang membuat Darren mengangkat wajahnya kembali.

"Brisik lu.. Udah yuk masuk.."

"Hahaha yuk." Kemudian, Darren dan Kayla memasuki ruang kelas mereka.

*       *       *

Sesampainya di kelas, mereka duduk pada kursinya masing-masing. Termasuk Kayla yang kembali duduk di sebelah Farel. Darren menoleh ke belakang, tepatnya ke arah Kayla duduk. Wajahnya cemas, sambil memastikan Kayla baik-baik saja. Sementara itu, Kayla maupun Darren tidak melihat keberadaan Malikha di kelas. Kemana dia? Entah, Kayla tidak mau ambil pusing. Lebih baik, ia kembali berbincang dengan cowok pendiam di sebelahnya itu.

"Hai Rel.." sapa Kayla, yang hanya di susul anggukan kepala oleh Farel. Selalu seperti itu. Kayla menggembungkan pipinya, rasa sebalnya datang lagi. "Hih kebiasaan deh!" gerutunya.

"Lo selamat?" tanya Farel tiba-tiba, namun pandanganya tidak lepas dari buku ensiklopedia yang sedang ia baca. Entah ia sedang baca atau tidak, Kayla juga kurang yakin.


"Eh? Selamat apanya? Emang gue habis ngapain?" tanya Kayla, heran.

"Syukur deh.." sahut cowok itu. Kayla menatap bingung temannya itu. Namun, kemudian ia mulai sadar dengan sesuatu yang baru ngeh dalam ingatannya . Bagai menemukan ide cemerlang, gadis itu berteriak cukup riang. "Ahaa!!"

  "Hmm... Gue curiga, pasti lo, kan, yang bilang ke Darren soal gue sama Malikha? Iya kan? Iya kan?? Hayo ngakuu.." Kayla menatap Farel penuh curiga. Seolah siap menginterogasi. Farel masih diam, namun matanya melirik sekilas ke arah Kayla. "Heh jawab dong, Cuma melirik lagi."


"Apaan, gue nggak tau." Ucap Farel. "Gue kira, lo si cuma pendiam, bukan pengecut.." ujar Kayla , tanpa melihat ke arah lawan bicaranya. Farel masih diam. Mata Kayla sempurna menatap wajah Farel yang masih tertunduk itu. "Yang ngajak ngomong di sini. Setau gue, buku nggak bisa ngomong deh."


"Tapi seenggaknya buku bisa jawab apa yang jadi pertanyaan kita." Sahut Farel.

"Idiih.. nggak nyambung.."

Farel nampak tersenyum. "Kok malah senyum?" Kayla kembali bertanya. Sedangkan Farel terdiam kembali. "Haduh susah ya ngomong sama lo.. jadi sebel gue." Kayla mulai sebal dan melipat tangannya di depan dada. Malas bicara.

"Iya, gue yang kasih tau Darren. Karena gue yakin, sumber permasalahan kalian berdua pasti Darren." Jelas Farel, tanpa di minta, karena Kayla sudah terlanjur malas untuk bertanya.

Amazing Girl   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang