Aku memandang ruangan ini. Ruangan yang hanya ada satu tempat tidur di pojok yang menyamping di dekat jendela. Dan di sana ada pintu mungkin untuk ke balkon.
Di samping pintu masuk ada sebuah sofa coklat. Aku duduk di sofa ini sambil melihat lihat kamar ini. Aku melirik ke sebelah kanan. Disana ada ruangan. Aku menghampirinya. Ku buka pintunya.
Dan ternyata. Ini wc sekaligus ada tempat baju baju. Aku baru ingat. Besok aku pakai baju apa?
Aku keluar dari kamar ini. Di ruang tengah tidak ada siapa siapa. Kamar Chanyeol dimana? Apa harus aku membukanya satu satu?
Mataku langsung tertuju pada kamar di sebelah kanan kamarku maksudku kamar yang tadi kumasuki. Aku mengendap ngendap. Kenapa jadi hening disini. Atau mereka sedang di ruangan lain. Aku tetap masuk saja.
'Ceklek', pintunya tak dikunci? Aku tutup kembali pintunya.
Aku langsung mengangkat kepalaku. Mataku langsung terbuka lebar. Saat melihat chanyeol yang sedang memakai bajunya. Aku tak perlu repot-repot pergi ke sebuah konser. Untuk melihat ini. Ini... gilaaaa.Aku langsung menutup mataku dengan kedua tanganku. Aku tak bisa melihat ini dengan sendirian. Aku bingung harus bagaimana.
Tak lama. Tiba tiba ada yang memegang tanganku. Aku takut. Tapi ini impianku.
"Yaa!!kau sedang mengintipku yaa?" Ucap chanyeol bercanda.
"Kau bisa buka matamu sekarang"Aku tak sadar tangaku tak menutupi mataku lagi. Aku sedikit-sedikit membuka mataku. Aku langsung melirik ke atas. Chanyeol sangat seksi dengan rambut basahnya. aku menundukan kepalaku sambil melihat badannya. Tapi sekarang, dia sudah memakai bajunya.
"Apa tadi kau puas melihat abs ku?? Badanku saat telanjang? Ternyata kau sedikit mesum yaa??"
Dia masih memegang tanganku. Aku seperti mimpi dipegang chanyeol.
"Aniyo!!" Ucapku keras
"Jangan berburuk sangka dulu. Tolong. Aku tak ada niat. Benar benar tak ada niat melihatmu telanjang badan seperti tadi. Tolong jangan berburuk sangka. Tolong." ucapku sambil merapatkan telapak tanganku.Tiba-tiba tangannya mencubit pipiku sebentar.
"Apa kau fansku?"
"Kenapa kau bukannya senang melihatku seperti tadi?"
"Atauu...kau bukan fansku?"Apa aku harus jujur. Batinku.
Jangan aku tak akan jujur. Aku malu aku takut dia akan mengeluarkanku disini. Aku tak ingin kembali kesana. Batinku"Bukan! Aku bukan fansmu. Maaf."
"Benarkah kau bukan fansku? Tapi iya, sepertinya kau bukan fansku? Oke kalo begitu kau bisa pulang dari sini!" Ucapnya.
"Mwo?? Wae??~ Waeyo?" Ucapku benar-benar kaget.
"Karena kau bukan fansku" ucapnya cepat.Apa yang harus ku ucapkan, batinku.
"Oke kalau begitu oke. Aku akan menjadi fansmu. Tapi ijinkan aku tinggal disini. Tolo-"
"Arraseo. Arraseo. Aku takan mengusirmu aku hanya bercanda.ㅋㅋ"ucapnya memotong pembicaraanku.
"Tapi apa kau membutuhkan sesuatu?""Ahh aku lupa. Eumm sebenarnya aku bingung. Aku kan tak membawa bajuku. Jadi besok dan sekarang aku harus pakai baju apa?"
"Apa kau ingin aku membelikan baju untukmu? "
"Hah, bukan itu maksudku. Aku akan mengambil bajuku di tempat sewaku. Jadi, Aku hanya minta ijin saja""Untuk apa kau meminta ijin? Hahh??"
"Ayo aku akan mengantarmu, tak apa jangan berbicara banyak lagi. Aku akan mengantarmu." ucapnya sambil menarik tanganku keluar dari kamarnya.🐽🐽🐽
21.44Dia membawaku ke basement yang ada di lantai bawah tanah. Dia langsung menekan kunci mobilnya. Tuutt Tuutt. Aku menyusulnya yang sedang menghampiri mobil yang tadi bersuara.
Dia membuka pintu mobilnya. Sedangkan aku? Aku kaget. Aku seketika mematung sambil melihat mobilnya.
"Na Ra-ssi! Mwoaneun geoya??" Tanyanya heran.
"Apa benar aku harus masuk ke mobilmu? Aku akan naik taksi saja. Tak apa tak perlu rep-"
Braakkk, suara pintu mobil yang tertutup. Ia seperti marah sekarang. Sekarang dia menghampiriku ke pintu sebelah kiri mobil. Karena aku berada di dekat pintu itu.Dia menodongkan wajahnya ke wajah ku. Aku pun refleks membuat kepalaku mundur.
"Sudah kubilangkan? Aku tak repot dengan ini? Apa yang harus kulakukan agar bibirmu tak berbicara terus? Apa aku harus-"
"Ah baiklah ayo aku masuk aku akan masukk" ucapku sambil memegang pintu mobilnya. Tiba tiba dia menarik tanganku yang sedang memegang pintu mobil dan memegangnya di depan dadanya. Dan dia menatapku tanpa berkata. 1 menit?
"Biar aku bukakan pintunya." Ucapnya sambil tersenyum.
"Tak us--"
"Dan jangan berkata kata lagi" ucapnya lagi sebelum aku menyelesaikan pembicaraanku."Tempatnya dimana?"
"Di Dongjak-dong 192, kalau tak salah. Tapi memang iyaa.""Hah?? Jauh sekali"
"Kau darisana kesini untuk apa?" Dasarr!" Kritiknya."Sebenarnya, aku ingin ta-.... ah tidak tidak kenapa napa. Tapi kenapa sekarang aku merasa kita sudah akrab lama. Apa ini tak sulit bagimu? Ma-"
"Shuutt. Tak apa. Aku rasa ini lebih baik. Apa kita saudara. Atau saudara di masa lalu?"
"Memangnya kenapa?" Tanyaku.
"Aku hanya merasa nyaman bersamamu."
DEG. Aku tak bisa lagu berada di mobil ini, pengap sekali. Ah jantungku berdebar. Aku tak bisa bicara. Apa dia mabuk? Atau aku bermimpi?
"Na Ra-ya?"
Hening. Jalan disini begitu ramai seramai jantungku daritadi. Banyak cahaya dari gedung gedung tinggi seperti mataku yang berbinar.
"Tapi kenapa kau jadi tinggal disini? Kau kan bisa menunggunya di tempat asalmu, Indonesia ? "
'Kalau aku pulang aku tak akan bertemu denganmu, chanyeol-ssi!' Batinku.
"Eumm kakaku..... Sebenarnya ayah dan ibuku sudah tiada. Jika aku disana, aku pasti sendirian di rumah. Jadi kakaku menyuruhku agar aku disini saja , katanya itung itung beradaptasi, kalau seandainya aku benar akan lulus di universitas seoul. Tapi disini atau disana pun sama saja aku sendirian. " jelasku.
Dia memanyunkan bibir bawahnya sambil menaiki alisnya. Aku terheran heran.
"Kau meledekku?? "
"Kau lucu. Umurmu berapa?"
"23 tahun." Singkatku.
"Mwoo!!? Kau bercanda?" Kaget chanyeol.
"Ani. Untuk apa? Ah sudahlah fokus saja pada jalannya."
⚪⚪⚪
Aku meminta ijin ke pemilik sewa. Mungkin mengganggu, tapi biarlah. Aku membawa baju 4 pasang, dan sepatu satu.
Di saat aku merapihkan bawaanku. Chanyeol melihat lihat tempat sewanya. Entah apa yang dipikirkannya.
"Benar katamu tempatnya jelek" tiba-tiba dia berkata seperti itu.
"Apa kau jiji dengan semua ini? Maaf merepotkanmu."
"Tidak aku hanya membantumu"
"Aku akan bersikap seperti pelayan diapartemenmu, sebagai ucapan terima Kasih."
"Terserah kau saja. Ayo sudah selesai? "
"Ah iya, ayo"
➖➖➖
Gimaanaa?? Ga masuk akal? Biarin asal masuk otak aja! Vote yah! Kalo ada taypo maaf. Kalo ada kata yang absurd maaf. Makasih: ))))) comment aja kalo ada masukan, kekurangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like My Dream
FanfictionTentang gadis Yang bertemu dengan idolanya. Tentang gadis Yang tinggal bersama idolanya ,real? Or just imagination? if just imagination, i hope it be real!