삼!

101 18 2
                                    

23.32

"Sudah malam aku masuk ke kamar ya, jika kamu butuh sesuatu ketuk saja pintu kamarku" ucapku ketika sampai di apartemen.

"Iya sana masuk" ucapnya sambil masuk ke kamarnya.

"Chanyeol-ssi!!!"
"Kamsahamnida jeongmal kamsahamnida!! "

"Ah gwenchana, gwenchanayo! "

06.16

Apartemen ini besar sekali. Aku benar-benar cape membersihkan ini semua. Jika ini dilakukan tiap hari? Apa yang akan terjadi padaku?

"Omoya!! Kau? Kau yang membersihkan semuanya?" Ucap kyungsoo yang tiba-tiba datang dari kamar yang berada di atas kamarku.

"Annyeong!" Ucapku sambil membungkuk sedikit.
"Iyaa aku yang membersihkannya." sambungku.

"Apa tak terlalu pagii?" Tanyanya lagi sambil menuruni tangga.

"Tidak, menurutku."

"Kalau begitu aku akan memasak dulu." Ucapnya sambil menunjuk ke dapur.

Aku menghampiri kyungsoo, dan bertanya.
"Apa tak apa aku masuk ke kamar?"
"Jangan buruk sangka dulu, aku hanya akan membersihkan saja"

"Kalau aku sih silakan saja, tapi ketuk pintu duluu" sambil melanjutkan pekerjaannya.

"Baiklah."

Pertama aku membersihkan kamar kyungsoo dulu. Tapi saat mau membuka pintu kamar tersebut ternyata ada yang membuka pintu. Tak lain yang keluar adalah jong in dan jong dae atau lebih akrab dipanggil kai dan chen.

"Annyeonghaseyo! " ucapku sambil membungkukan badan.
"Ah, annyeong" ucap kai.
"Annyeong " ucap chen sambil tersenyum.

"Aku ijin membersihkan kamarnya boleh?" Tanyaku langsung.

"Boleh, boleh. Tapi sekarang kamarnya sudah bersih" kata chen sambil memegang gagang pintu.

"Oh, kalau begitu. Aku bersihkan kamar lain."

Aku turun dari tangga. Ternyata ada baekhyun yang keluar dari kamar sebelah, kamarku. Tak lain kamar Chanyeol.

Aku berniat ke kamar yang satunya lagi. Yaitu kamar yixing alias lay dan suho. Aku tahu itu kamar mereka karena mereka keluar dari kamar itu.

"Suho-ssi! Annyeonghaseyo. Boleh aku membersihkan kamarnya?"

"Tapi sedang dibersihkan oleh xiumin. Lebih baik kamu bersihkan kamar yang itu, karena mereka yang ada disana jarang membersihkan kamar." Ucapnya sambil menunjuk ke kamar yang tadi baekhyun keluar.

'Apaa? Kamar itu? Kamar chanyeol kan? Idolaku selama 10 tahun ini. Aku masuk ke kamarnya?' lamunku sambil berkata kata.

"Hey! Ayoo!!"

"Ah baiklah" kagetku.

Perlahan aku masuk. Ini perlahan tapi pasti. Benarkah aku akan masuk kesana.

Ceklek. Terbuka. Dan di sana di kasur ujung dekat jendela. Chanyeol tertidur. Dengan keadaan topless, dia tak menutupinya dengan selimut. Ah, aku tak boleh memperhatikannya.

Kasur ujung dekat wc, selesai. Kasur tengah, selesai. Kali ini aku buka gordennya. Tiba tiba bajuku ditarik, dan aku pun jadi duduk dikasur.

"Yaa!! Kenapa membuka jendelanya? " ucap chanyeol dengan tidak sadar ia memeluk pinggangku. Aku tak bisa apa apa. Akhirnya aku memberontak.

"Ah, chanyeol-ssi!! Lepaskan." Dan sekarang aku berdiri dihadapannya.

Chanyeol masih dengan keadaan tak sadarkan diri. Aku menepuk wajahnya sambil membungkukan badan. Sampai sampai aku tak sadar tlah memperhatikannya lama.

Tiba-tiba matanya terbuka. Bukannya mengalihkan wajahku, aku malah semakin tenggelam dalam tatapannya.

Kali ini, dia sudah dalam keadaan sadar. Dia juga ikut tenggelam dalam tatapanku.

Karena saat itu tanganku ada dipipinya, dia memegang tanganku, dan menariknya. Kali ini aku sedang keadaan berlutut diatas kasur.

Sedikit sedikit dia menghapus jarak antara wajah kita. Jarak hidung kita bahkan hampir terhapus.

"Apa tadi perutmu?" Tanyanya tiba-tiba.
Aku hanya bisa menjawab dengan anggukan.

Tapi sekarang tiba-tiba tangannya melingkar diperutku. Wajahku sedikit berada diatas wajahnya.

"Ini nyaman Nara-ssi."

Aku melihat kearah belakang chanyeol. Aku sontak kaget, karena disana ada sehun. Aku membantingkan tubuh chanyeol, dan langsung berdiri.

"Sehun-ssi ini tak seperti yang ka--" ucapku tak karuan.

"Ah sudah sudahlah tak apaa. Aku mengerti. Tenang saja hyungg tenang kkk" ucap sehun sambil keluar kamar.

"Ah tidak, itu, tadiii bukan, bukann " lanjut ku.

Saat itu juga, chanyeol berdiri menghadapku. Dan menatapku, masih dengan keadaan toplessnya dan celana supreme atas lututnya.

Aku hanya bisa menunduk, tapi dalam hati ini aku merasa melayang layang.

"Bisa aku pinjam pinggangmu lagi nanti?" Ucapnya dengan wajah usil.

"Apa? Apa maksudmu?"

"Kapan pun itu bisa? Kalo begitu sekar-" ucapannya terpotong ucapanku.

"Andwaee!!!" Ucapku sambil mundur satu langkah.

"Haha baiklah baiklah, tak akan sekarang." Katanya sambil mengacak ngacak rambutku.

Hatiku berdebar, rasanya seperti sesuatu di dalam dadaku menggebu gebu. Entah itu apa? Aku sangat senang.

Aku melanjutkan pekerjaanku saja saat itu juga. Saat keluar. Sehun berada di depan pintu.

"Bagaimana? Pagi yang Indah?"

"Mwo? Aniyo, itu bukan apa-apa. Itu tak kesengajaan."

"Sudahlah tak usah bertingkah terlalu sopan padaku seperti ini. Anggap saja kita berteman. Dengan begitu, tak perlu formal juga padaku."

"Ne, arraseo!"

"kau mau lanjutkan pagi yang Indah itu? Atau tidak?" Sambungnya.

"Ahh yaak!!! Aishhhh, Sehun-ssi!!!!!"

➖➖➖

Sudah dulu dari chapter inii. Jangan lupa vote nya!

Tbc!!

Like My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang