Chapter 12

1.9K 164 25
                                    

Sebuah mobil melaju dengan keceptan tinggi ke arah Eunbyul,padahal lampu hijau penyebrangan menyala, itu berarti lampu merah untuk kendaraan. Eun byul diam membatu,dia bingung apa yang harus dia lakulakan. Lalu...

Greeebbb.... seseorang berhasil menarik Eun byul. Kini Eun byul berada di pelukan orang itu. Eun byul yang masih syok dengan kejadian tadi terdiam dalam pelukan orang itu. Eun byul dapat merasakan, bahwa orang yang menolong juga merasakan ketakutan yang sama dengannya. Eun byul bahkan merasakan jantung orang itu berdetak sangat kencang.

"Apa kamu baik-baik saja?". Suara itu berhasil memecahkan kebisuan Eun byul.

"Eoh, aku baik-baik saja". Jawab Eun byul.

"Jinjayo, kau tidak terlukakan Eun byul~ssi?". Nada kekhawatiran masih ada di suara orang itu.

"Gwenchana, Kookie~ssi". Eun byul tersenyum, senyuman tulus pertama yang di berikan selain kepada Eommanya. Senyuman yang berhasil membuat seorang Jeon Jungkook terdiam, dan merasakan ketenangan.

"Syukurlah". Kookie berhasil menenangkan diri.

"Gumawo". Gumam Eun byul.

"Kajja, sepertinya mereka sudah menunggu kita terlalu lama". Kookie menggandeng tangan Eun byul, dia tak ingin kejadian yang sama terulang lagi.
Eun byul terkejut dengan perlakuan namja di depannya ini, tapi dia hanya terdiam. Mereka menaiki bis yang berhenti di halte, dan menuju rumah Jin

Tanpa mereka sadari,seseorang tengah memperhatikan mereka.

"Aku akan mengambil semua yang membuatmu bahagia. Aku akan membuatmu merasakan apa yang aku rasakan". Gumamnya.

***


Eun byul dan Kookie sudah sampai di deoan rumah Kim seokjin. Terlihat beberapa orang menunggu kedatangannya.

"Kenapa kalian lama seka....li". Nayeon tampak khawatir dan terkejut dengan kedatangan Eun byul dan Kookie.

"Hya kalian darimana sa...ja". Jimin juga sedikit terkejut dengan kedatangan Eun byul dan Kookie, Jimin melihat kearah yang sama dengan arah pandang Nayeon.

"Ah, mian". Kookie baru manyadari kalau dirinya masih menggenggam tangan Eun byul. Kookie langsung melepaskan tangannya dan berjalan mendahului Eun byul.

Nayeon mendekati Eun byul, dia merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini.

"Eun byul~ah, gwenchana?". Nayeon khawatir.

Eun byul mengangguk, dia langsung berjalan ke arah pintu masuk diikuti Nayeon.

"Ku pikir kita tak jadi pesta". J-hope kesal.

"Karena kalian terlambat,dan membuat kami khawatir. Jadi sebagai hukumannya, kalian yang memanggang daging". Suga jahil.

"Mwo...". Jawab Eun byul dan Kookie berbarengan.

Usulan yang langsung disambut anggukan dari semua orang.
Eun byul dan Kookie hanya menghela napas. Tanpa pikir panjang mereka berdua menuju tempat pemanggangan.

"Aku akan menyiapkan dagingnya, kau bisa membuat bumbunyakan?". Tanya Kookie.

"Eoh...". Jawab Eun byul.

Di sisi lain, kedelapan teman mereka memperhatikan kegiatan Eun byul dan Kookie.

"Hyung, apa tidak apa-apa membiarkan mereka berdua yang memanggang?". Tanya Taehyung agak khawatir.

"Aku hanya ingin membuat mereka bekerjasama, dan sepertinya itu berhasil". Jawab Jin enteng.

"Tapi sunbae, sebenarnya Eun byul......". Ucapan Nayeon terputus oleh suara letupan dari alat pemanggang.

Ice Prince & PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang