+tiga puluh empat

5.1K 794 106
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam ketika Sena dan Chanyeol sampai di taman kota. Sena duduk di salah satu bangku yang tersedia, menikmati semilir angin malam yang berhembus.

"Ini yang." Chanyeol memberikan segelas coklat panas pada Sena lalu menghempaskan bokongnya ke  bangku, mengambil tempat tepat di samping Sena.

"Makasih." ujar Sena menyesap coklat panasnya. Chanyeol mengangguk lantas ikut menyesap coklatnya.

"Ah ya." Chanyeol menggaruk tengkuknya. Bola matanya terus bergerak ke kanan dan ke kiri, seperti tak berani menatap bola mata Sena. Jarinya mengetuk-etuk gelas coklatnya.

"Kenapa yang?" tanya Sena padahal ia tahu betul kalau Chanyeol pasti mau membicarakan masalah tadi pagi.

"Aku minta maaf buat yang tadi pagi."

Benar kan.

Sena membuang nafasnya kasar kemudian menatap Chanyeol lekat-lekat. "Aku gak suka kamu deket-deket sama kak Eunji."

Chanyeol balas menatap Sena, "Kenapa?" tanyanya.

"Aku cemburu." jawab Sena jujur.

Chanyeol kembali menyesap coklatnya lalu menyandarkan tubuhnya pada dinding bangku. "Aku sama Eunji tuh cuma temen yang."

"Dia mantan kamu."

"Emang." balas Chanyeol. "Terus apa yang harus kamu cemburuin? Dia cuma mantan aku. Dan kamu pacar aku. Harusnya dia yang cemburu sama kamu."

"Pokoknya aku gak suka kamu deket sama dia, sayang. Mulai sekarang jangan berhubungan sama dia lagi."

"Kamu kenapa jadi posesif sih?"

"Aku cemburu dan aku takut kamu pergi." suara Sena mulai terdengar lemah. Chanyeol menghela nafasnya lalu meletakkan gelas coklatnya ke sampingnya. Tangannya bergerak menggenggam tangan Sena.

"Aku gak akan pergi. Kamu gak usah takut. Aku sama Eunji cuma sebatas temen, sayang." ujar Chanyeol lembut.

"Jangan deket sama dia. Walau cuma temen, aku gak peduli. Pokoknya jangan." Sena mulai terisak.

"Hei hei, kok malah nangis sih kamu?" Chanyeol menarik Sena ke dalam pelukannya lantas mengusap punggung gadisnya lembut. "Aku gak akan pergi sayang. Aku janji. Aku sayang sama kamu. Gak usah berpikiran yang negatif."

Sena tak merespon ucapan Chanyeol, malah memperkeras tangisnya.

"Sayaaang," Chanyeol melepas pelukannya lalu memandang Sena lekat-lekat, "Aku sama dia cuma temen, oke? Jangan nangis." Chanyeol meyakinkan.

"Kamu janji?"

"Janji!" Chanyeol menunjukkan jari kelingkingnya, mengajak untuk berpinky promise.

Sena menghentikan tangisnya, lantas mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Chanyeol. "Aku pegang janji kamu."

Chanyeol tersenyum lalu mengusap air mata Sena yang menggenang di pelupuk matanya. "Senyum dong."

Sena menarik sudut bibirnya, membentuk sebuah senyuman. Ia mencoba percaya pada Chanyeol yang berjanji untuk -mungkin- tidak akan meninggalkannya.

Tapi tetap saja sedari tadi Chanyeol belum mengiyakan permintaannya untuk tidak dekat-dekat dengan Eunji.

"Jangan deket sama Eunji, yang." Sena mengulang permintaannya.

"Harus berapa kali aku bilang kalau aku sama dia cuma temen?" Chanyeol menghela nafasnya. "Kita deket cuma sebatas temen, gak lebih." tegas Chanyeol.

Sena hanya diam. Dalam batinnya ia mengumpat kesal. Maksudnya, apa susahnya sih buat berhenti menjalin hubungan dengan Eunji. Memang sih memutus tali pertemanan itu tidak baik tapi tahu sendiri kan Eunji bagaimana.

pacar +park chanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang