Pesan & Panggilan

75 9 0
                                    

          Oyun, qiye, saeron, nciy dan mabor kembali ke kelas. Mereka lelah setelah dihukum oleh pak rehand si guru olahraga yang populer. Mereka masuk ke kelas masing-masing dan mengikuti pelajaran hari ini.

___ Pukul 14:45 bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran terakhir sudah berakhir. Meskipun hal ini terjadi hampir setiap hari, para murid tetap berteriak kesenangan saat mendengar bunyi bel itu. Seakan-akan bel itu adalah nyawa bagi mereka yang tidak suka belajar.
Oyun dan qiye juga bersiap-siap untuk pulang.
Qiye : yun maaf ya gara-gara aku kamu ikut dihukum
Oyun : iya qiye gpp kok.
Qiye : gimana sebagai permintaan maaf, aku traktir kamu makan ice cream. Call?
Oyun : (tersenyum) call.
Oyun dan qiye pun mampir ke toko untuk membeli ice cream. Oyun dengan ice cream coklat dan qiye ice cream rasa vanila. Setelah menghabiskan ice cream-nya mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

___ Oyun baru saja meletakan badannya di atas tempat tidur saat tiba-tiba handphonenya berbunyi. Dia melihat sebuah pesan masuk dan anehnya dia tersenyum padahal dia belum membuka pesan yang ia dapatkan. Pesan itu pun akhirnya dibuka dan dibaca..

" hai oyun. Gimana? kamu seneng gak dapet pesan kedua dariku. Pasti seneng dong... Gini oyun sayang, sungjae mau minta maaf sama oyun. Sungjae harus cancel jadwal kepulangan sungjae jadi kita ga bisa ketemuan dalam waktu dekat. Tapi sungjae janji deh, nanti sungjae bawain hadiah yang banyak sebagai permintaan maaf dari sungjae terus nanti sungjae juga traktir oyun makan ice cream. Oyun mau ya maafin sungjae. Btw i miss you so much kim so hyun. Aku akan kembali dan menagih janjimu. Your promise".

___ Oyun terlihat mengubah ekspresinya, yang tadinya tersenyum dan terlihat bahagia kali ini wajahnya kembali tanpa senyuman. Dia menarik nafas dan kembali membaca pesan masuk lainnya. Kali ini tertera nama "bf qiye", ia langsung saja membuka pesan tersebut..

" oyun.. Nanti malam ada acara gak? Temenin gua ke pesta yuk ntar malam. gua jemput.."

Oyun pun membalas pesan itu:
" Pesta siapa? Gua lagi males qiye"

Sebuah pesan kembali masuk
" pesta ulang tahun kakak kelas kita"

" kok lu bisa diundang sih qiye?? Emang lu kenal?"

" gua diajak kak pibeng. Tapi gua malu ah kalo pergi sendiri,,kan yang rame pasti kakak kelas.".

"yah gimana ya. Hmm.."

"ayolah oyun. Please. Ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya. Gua mohon.. Okok"

"yaudah deh iya gua temenin"

"nah gitu dong, acaranya jam 8. Gua jemput jam 7 ya. Bye mwah.."

"iya. Muah"

___ Oyun menghela nafas, ia sedang tak ingin ke pesta tapi ia juga tak ingin mengecewakan qiye. Oyun meletakan hp-nya di meja dan kembali merebahkan tubuhnya. Dia ingin tidur sesaat sebelum nantinya harus bersiap-siap untuk kepesta. Namun baru saja memejamkan matanya oyun harus bangun kembali, nada dering hpnya berbunyi. Sebuah panggilan masuk dari nomor tak diketahui.
"ini siapa ya",pikir oyun dalam hati. "hm.. Aku angkat apa gak. Kalo diangkat takutnya orang iseng, tapi kalo gak ntar penting lagi", setelah menimbang mengukur memikirkan dan mendiskusikan pada diri sendiri oyun mengangkat telpon itu.

"hallo.."
"hallo oyun" suara laki-laki terdengar menyaut dari kejauhan sana. Lalu terdengar suara helaan nafas si laki-laki yang kemudian kembali berbicara.
"aku lega kamu mengangkat panggilanku. Aku kira kamu tak akan mengangkatnya, syukurlah perkirakanku salah". Ucap laki-laki itu dengan suara yang terdengar sangat bersemangat di balik telpon.
Oyun terdiam, mulutnya terkunci. Entah dia tak ingin berkata-kata atau dia tak tahu akan berkata apa. Rome, yah.. Suara dibalik telpon itu adalah rome. Kekasih yang meninggalkannya tiba-tiba dan juga alasan dari kehancuran persahabannya. Dia tak bisa menyalahkan rome sepenuhnya, namun rasanya sulit untuk menerima semuanya. Itu sangat menyakitkan.
"maaf. Aku akan menutup telponnya", ucap oyun dengan nada datar.
"tunggu oyun. Tolong jangan tutup dulu.." suara rome tak terdengar lagi. Yah oyun sudah menutup telponnya, baginya tak ada alasan untuk dia tetap mendengar apa yang akan dikatakan rome. Namun tak lama hp nya kembali berdering, rome menelpon kembali. Oyun meletakan hpnya dimeja dan membiarkan hpnya terus berdering sendiri.

___ Tepat pukul 19:00 oyun sudah siap dan menunggu jemputannya. Ia terlihat cantik dengan gaun yang dikenakannya malam itu. Tak lama kemudian terdengar suara klakson dari depan rumah oyun, oyun mengintip dari balik jendela. Sebuah mobil sedan berwarna putih terparkir di depan halaman rumahnya.
"hm.. Itu mobil siapa ya",pikir oyun dalam hati.
Tak lama pintu mobil terbuka, oyun kaget. Qiye keluar dari mobil itu bersama pibeng dan kak pukis. Sedangkan oyun langsung keluar dari rumahnya dan menghampiri mereka..

Qiye: wah.. Oyun kamu cantik sekali.
Oyun : makasih qiye. Kamu juga cantik..
Pibeng : iya dong. Pacar siapa dulu.. (sambil merangkul qiye)
Pukis : adek gua tuh. Lepasin ga tangan lu..
Pibeng : yaelah bro, cuma gua gandeng ga gua cium.
Pukis : cium gua hajar loh..
Qiye : ah kak pukis ga asik. Ntar qiye ga bisa first kiss dong..
Oyun : qiye mau first kiss sama pibeng? Yakin qiye (tanya oyun dengan nada bercanda)
Qiye : mau ga ya..
Pibeng : wah si oyun parah. Yang kamu kok jawab gitu..
Pukis : udah ayo masuk ke mobil. Nanti kita telat sampenya...
Qiye : iya ayok. Ntar make up qiye luntur lagi..
Pibeng : luntur juga kamu tetep cantik kok yang..
Pukis : prettt
Oyun : oyun ga jadi ikut ah. Males jadi obat nyamuk..
Pukis : kan ada kakak yun
Oyun : iyain. Udah yuk jalan..

Oyun, qiye, pibeng dan pukis masuk ke dalam mobil dan langsung menuju tempat pesta yang akan didatangi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Because You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang