Ohmaigawd you don't know how happy I'm rn. I've got so many positive feedbacks at my prev chap. I love y'all. I don't even know how to write a proper story. My english sucks. My bahasa sucks. But y'all still reading my story gaaaah my hearteuu. I love y'all, through hell and back❤
••••••
I love you, hyung.
Hoseok's Pov
Hangat.
Itu yang kurasakan pagi ini, terbangun dengan jungkook memelukku erat. I like it a bit too much.
Kamarku masih remang remang , hanya secercah cahaya matahari yang masuk karena jungkook menutup tirai jendela. Melepas pelukan jungkook perlahan, aku duduk di tepi tempat tidur. Mengusap mata dan berusaha tetap terjaga. Kesadaranku perlahan kembali, aku menyadari aku tertidur dengan kemeja jungkook semalam. Blush!
Sederhana tapi bahagia.
"Aish, dia adikku. Apapun yang terjadi dia adikku satu satunya. Jeon Jungkook. Apapun yang dia lakukan semalam adalah semata mata karena dia ingin menjagaku, sebagai seorang saudara tidak lebih" aku berperang dengan batinku, walaupun lubuk hati berkata sebaliknya.
Pukul 6.07.
Aku harus bersiap ke kampus. Aku juga harus mengurus berkas berkas yang sudah menungguku di perusahaan hari ini. Ingatan semalam berkelebat di benakku, Taehyung. Aku mengusak rambutku gusar dan menghela napas keras keras, mengingat kebodohanku semalam.
Taehyung mantan kekasihku, aku sedikit menyukainya karena dia sangat mirip dengan jungkook. Aku berniat mengetes perasaanku kemarin, aku benci mengakuinya tapi sepertinya aku menyukai jungkook. Tanpa sepengetahuan jungkook sebenarnya aku masih berteman dekat dengan taehyung. Bahkan dia satu kampus denganku, sengaja aku tidak memberitahu jungkook karena jungkook akan menjadi over protective bila sudah menyangkut tentang taehyung. Terkadang aku bertanya tanya siapakah yang sebenarnya lebih tua disini, aku atau jungkook huh?
Sepulang dari makam kedua orang tua kami kemarin, aku menghubungi jimin dan taehyung, aku sangat butuh teman berbagi saat itu. Mereka berdua adalah sahabat yang sangat dekat denganku, well, aku tau taehyung masih belum bisa melupakanku namun dia bersedia menjadi sahabatku.
Aku menjelaskan secara singkat kepada mereka masalahku, tentang aku menyukai seseorang sejak lama namun aku tidak pasti dengan perasaanku dan aku butuh kepastian tentang hal itu, mereka pun setuju dan mengajakku untuk mencari solusi bersama dan "bersenang senang" agar aku tidak stress.
Aku tidak begitu ingat apa yang terjadi sebelumnya, begitu sadar aku sudah kehilangan ciuman pertamaku kepada taehyung (bruh, Jungkook stole it already ;-;) dan tiba tiba jungkook sudah berada di depanku menghajar taehyung mati matian, aku yakin nyawa taehyung hampir di ujung ubun ubun saat itu.
YOU ARE READING
Sunshine | Hopekook
General FictionIND "Sunshine and Muscle Bunny unordinary love story in Bahasa" -xxtoothless.