Uh oh. i can't hyungie.
Hoseok's POV
Aku memandang Jungkook yang tengah berkonsentrasi melepas sabuk milikku dan melemparnya asal, kemudian membuka zipper celanaku dan menampakkan celana dalam biru muda yang ku pakai. Warna kesukaannya.
Aku mendengar Jungkook menghirup nafas dalam dalam melihat bentuk milikku tercetak jelas karena celana dalam warna pastel yang aku kenakan. Jungkook juga tidak melewatkan sedikit bercak precum diatas celana dalamku. Ia menyentuh bercak itu pelan, membuatku mengerang tertahan.
Aku merasakan jungkook yang sudah tidak sabaran segera menarik turun celana beserta celana dalamku hingga ke mata kaki. Aku memajukan tubuhku sedikit memudahkan jungkook untuk melepas celanaku dan aku menyingkirkannya, menendangnya asal. Tubuhku terasa panas.
Jungkook terus menatap milikku yang setengah tegang, membuat wajahku terasa panas. Tatapan laparnya membuatku nervous. But I can't deny, I want him to fuck me hard right now.
Jungkook perlahan menegakkan tubuh kekarnya, kedua tangan besarnya mengangkat pinggangku, mendudukkannya di meja.
"Unghhh...hmm"
Jungkook kembali melumat bibirku, aku tidak pernah puas dengan ciumannya. Tiga bulan menolaknya untuk menyentuhku adalah cobaan paling sulit yang pernah aku alami.
Bahkan diam diam aku menyentuh diriku sendiri di sini, tentu tidak di meja kerjaku bodoh! Di dalam kamar mandi yang ada di ruangan ini, aku takut para karyawanku mendengarkanku mengerang nama jungkook keras.
Ngomong ngomong soal karyawan aku jadi teringat kita berdua tidak sendiri di lantai ini. Aku mulai merasa panik dan mendorong jungkook pelan melepaskan tautan bibir kami. Jungkook melenguh tidak suka.
"K-kook ah, ummm k k-kita tidak sendiri di lantai ini, meja sekertarisku bahkan tepat di luar ruangan kita, baby."
"Lalu?" Jungkook menunduk hendak menciumku kembali.
Aku memalingkan kepalaku, membuat ciumannya mendarat di leherku. Ia malah dengan senang hati mendaratkan beberapa ciumannya lagi di leherku serta mengendusnya, membuat kabut nafsu di dalam kepalaku makin tebal.
"Para karyawan bisa masuk kapan saja kesini jungkook-ah, aku bahkan yakin bila aku membuat suara sedikit keras lagi MinAh dapat mendenga- ahh!" Ucapan tegas yang susah payah aku ucapkan terpotong dengan erangan kerasku. Jungkook menghisap leherku keras, aku yakin ia telah membuat hickey disana.
"So shhh hyung, aku berjanji tidak akan ada siapapun yang akan masuk kesini" ucap jungkook.
Ucapan jungkook yang begitu meyakinkan membuatku percaya kepadanya. Aku segera mengalungkan tanganku ke lehernya, menyatukan bibir kami yang sempat terpisah.
Tanganku menyusuri punggungnya, meraba ototnya di balik kemeja. Aku benar benar menyukai tubuh jungkook.
Jungkook kini memiringkan kepalanya, memperdalam ciuman kami. Tanpa ku sadari kancing kemejaku telah terlepas semuanya, tangan jungkook yang dingin bersentuhan dengan kulit hangat milikku.
"Hmmmh...." Aku mengerang di tengaj ciuman kami.
Aku kembali melingkarkan kakiku ke pinggang jungkook, menggesekan milikku yang telanjang kepada penisnya yang masih terbalut celana, tubuhku bergerak dengan sendirinya mengikuti insting. Tanganku perlahan menelusup ke rambut jungkook yang tadinya kutata rapi, menjambaknya keras membuat jungkook menggeram. Such a turn on.
"Hyung, eager aren't we?" Jungkook melepas ciuman kami dan mengalihkan wajahya ke dadaku.
Tangan jungkook yang semula berada di pinggangku perlahan menelusur naik. Mulut jungkook mengulum nippleku dan memilin nippleku yang lain dengan tangan kanannya.
Ia masih ingat dengan titik sensitiveku. Aku mencoba menahan eranganku dengan menenggelamkan wajahku ke rambut jungkook.
"Ahhhng.. Jungh.. Aah" eranganku terdengar keras. Aku bahkan tidak peduli lagi sekarang. I need you, baby.
Tidak cukup dengan itu, jungkook bahkan meremas pantatku dengan tangan kirinya. Membuatku mengerang keras kesekian kalinya.
Aku merasa jungkook makin gemas memainkan kedua nippleku yang makin menegang seiring dengan godaannya. Ia menggigit pelan, memilin dan mengelus nippleku dengan ibu jarinya.
"Hahhh... B-berheti.. Nghh.. Menggodaku kookie ahh" ucapku kepada jungkook dengan terengah engah. Aku merasakan penisku semakin keras.
"As your wish, Sunshine" suara berat jungkook membuatku tertegun sesaat.
"Ahhhhh, koo- kookie!" Aku meneriakkan nama adikku ketika aku merasakan tangan besarnya menggenggam penisku.
"Ini yang hyung maksud?" Jungkook bertanya dengan polos, aku mau tak mau menatap kedua matanya yang menyiratkan nafsu.
"Hyung?" Jungkook memiringkan kepalanya ketika aku tidak segera menjawabnya. Ia mempermainkanku.
Aku meremas kerah kemeja jungkook, memberi kode agar ia melanjutkan kocokannya di penisku. Namun ia malah menghentikan gerakannya, membuatku mengerang kecewa.
"Katakan apa yang hyung mau" perintah jungkook masih dengan wajah polosnya. Aku menggelengkan kepalaku pelan, terlalu malu untuk mengatakannya.
"Atau aku tidak akan melanjutkannya" jungkook bersikeras, tangannya perlahan melepaskan penisku dan bermain dengan kedua bolaku. FINE!
Aku menarik kerah jungkook dan berbisik kepadanya.
"I want you to f-fuck me hard kook, I want you. I want all of you. I want you inside o-of me...."
Jungkook menggeram tertahan ketika aku menyelesaikan kalimatku dengan malu dan terbata bata, seketika ia melepaskan pelukan kakiku di pinggangnya. Jungkook mendorongku ke tengah meja, menjatuhkan beberapa dokumen yang tadinya ada diatas sana.
Jungkook mengelus bagian dalam pahaku membuka lebar kedua kakiku. Aku mencengkeram bahu jungkook erat saat jungkook mendorong kedua kakiku hingga masing masing berada di ujung meja.
Aku benar benar malu saat jungkook terus memandangi hole ku. Ia bahkan tidak berkedip cukup lama!
"Uhmm kookie, l-lube nya ada di laci meja ini" aku mencoba menyadarkan jungkook.
Jungkook segera kembali bergerak dan mengambil lube yang aku simpan dengan cepat. Memandang barang di tangannya dengan seksama.
"Untuk apa hyungie menyimpan ini disini? Banana scent? Seriously hoseok hyung?" Jungkook menatapku menyelidik.
"Uhhh...kau tau sudah lama sejak uhh.... Malamketikapertamakalikitabercinta" aku berkata cepat saking malunya.
"Uh huh" jungkook menganggukkan kepalanya.
"Menolakmu selama tiga bulan adalah hal terberat....." Jungkook masih dengan setia menunggu penuturanku.
"Jadi.. Jadi kadang aku membayangkanmu menyentuhku disini" aku memeluk jungkook erat setelah menyelesaikan penjelasanku. Namun ia malah menarik kedua bahuku ke belakang. Apakah ia marah?
"Show me hyung..."
I'm back bitches. Get ready for some mature scene ahead lol. Ily 💕
YOU ARE READING
Sunshine | Hopekook
قصص عامةIND "Sunshine and Muscle Bunny unordinary love story in Bahasa" -xxtoothless.