NaruHina Fanfiction
Naruto Belongs Masasshi Kishimoto
Alternate UniverseHinata terdiam sesaat saat melihat sosok jangkung bersandar pada pintu apartemennya. Cuaca hari ini dingin dan tadi hujan deras, pakaiannya dan pria jangkung itu basah kuyub. Hinata mencoba mendekat. Dan rambut pirang yang lepek, ia mengenali pria ini dari baju, kulit, dan rambutnya.
"Naruto, apa yang kau lakukan?" tanyanya mencoba bertanya. Kepala itu menunduk melihat Hinata yang wajahnya merona karna cuaca dingin. Langkah pria itu mendekat sedangkan Hinata masih bertanya-tanya.
Tangan tan itu tanpa sadar menyelipkan rambut Hinata pada belakang telinganya. "Cantik" gumamnya sukses membuat gadis Hyuuga itu terdiam dengan wajah merah pekat.
"A-apa maksudmu? He-hei, menjauh a-aku sudah memiliki kekasih!" ucap Hinata mencoba meyakinkan Naruto jika dirinya sudah memiliki kekasih. Walau itu hanyalah kebohongan.
"Begitukah? Akan kubayar dia dengan semilyar yen," bisiknya diatas telinga Hinata, jantungnya terpompa dengan sungguh cepat.
"A-apa kau pi-pikir aku barang?!" jawabnya hendak berteriak jika Naruto tak sedekat ini dengannya. "Ya, kau adalah sesuatu yang tak boleh orang lain miliki, hanya aku yang boleh memilikimu. Hyuuga Hinata" jawab si pirang dan gadis indigo itu kembali membeku.
Kata-kata yang biasanya ia umpat kini menghilang bersamaan ludahnya yang sulit ditelan kala hidung mancung Naruto menyentuh pipinya, mencium pipinya dengan damba oh jangan lupakan juga tangannya yang melilit pinggang gadis itu.
"Menjauh a-atau k-kau akan tau akibatnya!" ucapan itu seakan hanyalah lalat lewat bagi si pirang. Ia tak menanggapi Hinata dan terus mengusap punggung gadis itu, walau masih terbungkus pakaian, tapi Hinata benar-benar merasa ini adalah pelecehan.
"Kau adalah hal yang tak mungkin kudapatkan" setelah sederet kata itu tubuh tegap pria yang sejak tadi mengecup pipinya tiba-tiba limbung dan berakhir jatuh pada pelukan Hinata. Tubuh si pirang sangat panas.
"Naruto!! Hei King Drama!! Oy Naruto!" teriak Hinata dan dengan paksa ia harus membawa Naruto masuk kedalam apartemennya.
~•~
Sesaat mata yang biasanya memperlihatkan manik saphire itu terbuka dan ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia melihat sekeliling kamar yang dicat berwarna cream.
"Ugh kepalaku pusing sekali" gumamnya memegang kepalanya yang pening. Ia mengingat dengan betul jika ia pingsan pada pelukan Hinata, dan kepalanya sempat jatuh pada dada besar gadis indigo itu. Membuat Naruto terkekeh dengan wajah memerah, pikiran kotor hinggap pada kepala duriannya.
Klek
Mendengar suara kenop pintu terbuka, Naruto dengan segera kembali menutupkan matanya, berpura-pura tertidur.
"Hufft... Kapan pria bodoh itu akan pulang? Aku ingin tidur dikamar. Uhh pegal sekali" dari kata-kata itu, Naruto yakin jika si Hyuuga itu tidur disofa atau kursi.
"Hhh tak ada pilihan lagi, kenapa disaat seperti ini kasur tilapku di laundry?" dengusnya dan ia tertidur disebelah si pirang yang sebenarnya terbangun itu.
Saat Naruto yakin Hinata tertidur ia dengan cepat memeluk pinggang Hinata, kakinya ikut adil dengan melilit kaki si indigo bagaikan memeluk guling kesayangan.
"Naruto! Apa yang kau lakukan?!" ia bertanya pada Naruto yang ia yakin masih tertidur, "Uhh dingin" bohong si pirang dengan mengeratkan pelukannya. Bahkan tak segan-segan si pirang membenamkan wajahnya pada dada besar yang sedikit terekspose itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary
Fanfiction[Naruto Belongs Masasshi Kishimoto] [NaruHina Fanfiction] [Warning: Mature, Romance, Comedy, Hurt] Hinata tak pernah terpikir jika ia akan bertemu dengan pria yang pernah menolak cintanya -Naruto. Kehidupannya dimulai saat Naruto pemilik baru perusa...