NaruHina Fanfiction
Naruto Belongs Masasshi Kishimoto
Alternate UniverseHinata perlahan mulai membuat Teriyaki, tangan mulusnya tak dapat diam begitu saja kala ia mulai mengoseng daging kenyal itu. Sambil bersenandung, menunggu Naruto berganti pakaian.
"Chacan! Yokatta rasanya pasti enak. Tak perlu memberitahu rasanya karna pasti buatan Hinata lah yang paling enak" ucapnya bangga sambil mengibas rambut indigonya.
"Err, kenapa si Baka itu lama sekali?" gumamnya sambil menarik kursi meja makan dan mulai menyimpan nasi pada mangkuknya, dengan beberapa sendok teriyaki diatasnya.
"Hinata, kau tak mandi dulu?" tangan tan pria itu menyentuh bahu Hinata. Membuat si indigo menegang tiba-tiba mendapat sentuhan dingin tapi hangat itu.
"Tentu, nanti" dengan menstabilkan apa yang ia katakan. Hinata terdiam dan melanjutkan makannya. Naruto duduk disebelah Hinata yang menatapnya heran.
"Apa yang kau lihat?!"
"Suapi aku, A..." balas si pirang dengan membuka mulutnya lebar-lebar meminta Hinata menyuapinya."Perlukah? Kau masih memiliki kedua tangan Senju-sama" ketus Hinata dengan melanjutkan makannya tak peduli si pirang yang menyiritkan dahinya heran.
"Kalau begitu tak apa. Aku akan membuatmu tak dapat memasuki banyak kantor. Hingga kau jatuh miskin dan tak memiliki uang sepeserpun" dengan tampang dingin si pirang kembali berdiri tapi Hinata tentu mencekalnya.
Perasaan aneh hinggap dihati keduanya. Hinata merasa bahagia bersama Naruto sedari kemarin. Begitupula dengan Naruto yang merasakan hangatnya Hinata. Hatinya yang beku dengan mudahnya luluh karna gadis indigo ini.
"K-kalau begitu duduklah, a-aku akan menyuapimu" Hinata kembali menarik Naruto untuk duduk disebelahnya.
"Buka mulutmu, aa!" dengan perlahan Hinata menyuapkan makanan itu pada mulut si pirang dan Hinata menyadari sesuatu. Tatapan saphire itu terus saja menatapnya dengan lembut bahkan terkadang bibir manis pria dihadapannya menyunggingkan senyuman.
Dan senyuman tipis itu mampu membuat hati kecil Hinata kembali bergetar dengan hebat. Ia merasakan rasa hangat seperti dulu jika bersama dengan Naruto seperti ini. Ia sama sekali tak mengetahui jika Naruto juga sebenarnya mencintainya.
Hanya waktu yang membuat mereka menyadari dan melengkapi satu sama lain. Keduanya masih bingung dengan perasaan masing-masing seakan jika mereka mengatakannya sekarang akan membuat pertemanan yang baru terjalin itu menjadi runtuh seketika. Itu yang mereka takutkan, kehilangan satu sama lain kembali.
Bagai tak dapat hidup sendiri, setiap manusia membutuhkan teman hidup untuk melengkapi dan membangun penerus. Begitupula si saphire dan ametyst yang saling bersinar itu.
"Hinata, Hinata?" lamunan Hinata terurai saat panggilan itu terlontar dari bibir tipis yang sedari tadi ia lihat. Lidah Naruto menyapu permukaan bibirnya dan membuat itu terkesan sexy.
"Kau kenapa menatap bibirku seperti itu? Mau kucium? Hm?" Naruto memanyunkan bibirnya guna membuat Hinata mengetahui jika sebenarnya ia juga menginginkan bibir Hinata tertempel dibibirnya.
Hinata gelagapan dan dengan cepat ia memukul kepala Naruto dengan sumpit yang sedari tadi menganggur.
"Dalam mimpimu!" teriaknya dan meninggalkan Naruto yang terkekeh geli karna mendapat Hinata memerahkan wajahnya. Membuat Naruto ingin mencubit pipi gadis itu.
~•~
Ino terdiam sesaat saat mengetahui jika ia dan Sakura berada di rumah sakit. Tunggu apa yang terjadi? Kalian pasti mengetahui apa yang sebenarnya terjadi bukan? Kecelakaan yang mereka lakukan karna mencoba mobil kekasih mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary
Fiksi Penggemar[Naruto Belongs Masasshi Kishimoto] [NaruHina Fanfiction] [Warning: Mature, Romance, Comedy, Hurt] Hinata tak pernah terpikir jika ia akan bertemu dengan pria yang pernah menolak cintanya -Naruto. Kehidupannya dimulai saat Naruto pemilik baru perusa...