"Hari sudah semakin gelap, mengapa team penjelajah belum kembali?" cemas Pak Rino yang berjalan bolak balik dengan jarak satu meter.
Selang berjalannya waktu kegelapanpun melanda mereka dengan di bantu cahaya api unggun yang sembari menghangatkan mereka di tengah hutan. Kecemasan para guru serta siswa-siswi yang lain kini menghantui benak mereka, bahkan sempat membayangkan sesuatu hal yang mengerikan terjadi.
Malam yang dingin kini menjadi udara terupdate saat itu, sementara team penjelajah belum juga kembali. Memutuskan untuk mencari mereka di tengah hutan dengan penuh kegelapan adalah hal yang mustahil apa lagi membiarkan murid yang lainnya berpencar di tengah hutan itu ide yang sangat buruk.
Suasana sunyi kini mengelilingi perkemahan mereka, Fizi beserta teman seperkumpulannya itu terlihat sangat bahagia akan hal yang menimpa team penjelajah, dimana team penjelajah tidak berada di sekitarnya. Terlihat jelas mereka menganggap hal yang terjadi pada team penjelajah merupakan hal yang sangat kecil, apalagi team penjelajah adalah orang-orang yang mereka benci selama ini.
***
Di Suatu tempat yang memiliki pemandangan yang Indah dengan pasir putih, air jernih, suara ombak, dan kicauan burung-burung dengan sinar matahari pagi yang menyilaukan. Terlihat jelas terdapat empat gadis dan tiga pemuda yang terdampar tidak sadarkan diri dengan posisi yang tidak beraturan. Karena sinar mentari yang terpapar dengan langsung membuat mereka merasa terganggu hingga akhirnya kedua ufuk mata kini mulai terbuka dengan melihatkan sinar mentari yang begitu menyengat tepat di hadapan mereka.
"Aw" rintihan mereka sambil memegang kepalanya.
"Kita ada dimana?" tanya Yura sambil membenarkan perasaannya yang sedari tadi tidak sadarkan diri.
"Tubuhku terasa sakit semua" keluh mereka bersamaan dan menyadari bahwa mereka berada di pulau lain.Melihat bentuk pulau yang berbeda mereka pun bangkit dari duduk, dan melihat air laut dengan ombak yang sedang menari-nari seakan ingin menghampiri mereka. Rasa kekhawatiran atas keselamatan tentu saja menghantui benak mereka, apa lagi tidak ada satu kendaraanpun yang bisa membawa mereka pergi dari pulau yang mereka pijak itu.
Ombak kini semakin tinggi, wajar saja mereka merasa takut dan memutuskan untuk melarikan diri. Namun larian mereka terhenti ketika mendengar teriakkan seseorang menghentikan mereka dari belakang dimana melihatkan seorang wanita keluar dari ombak tersebut mengenakan pakaian bangsawan berwarna biru tua. Wanita itu semakin dekat dengan mereka hingga berada dihadapan mereka semua. Dalam ketakutan mereka datang lagi satu orang wanita dan satu orang pria dari hutan mengenakan pakaian bangsawan berwarna hijau dan pink, dari langit datang dua wanita dan dua pria mengenakan pakaian bangsawan berwarna Ungu, Putih, Abu-abu, dan kuning.
"Si... Siapa kalian?" tanya mereka gugup dengan rasa takut.
Nihil. Ke delapan orang aneh itu sama sekali tidak menjawab, mereka hanya meninggalkan senyum di masing-masing bibir mereka.
"Siapa kalian" tanya Yura memberanikan diri.
"Iya. Siapa kalian? Dan tempat apa ini?" tanya Ragil.
"Bukannya kami berada di depan Batu raksasa itu, tapi mengapa kami bisa ada disini?" sambung Roby.
"Sebelumnya, perkenalkan namaku storm" balas wanita yang mengenakan pakaian khas kerajaan putih sambil membungkukkan sedikit tubuhnya memberi hormat kepada Yura
"Aku Aqua" kata wanita yang mengenakan pakaian khas kerajaan berwarna biru tua.
"Aku Electric" kata pria yang mengenakan pakaian khas kerajaan berwarna ungu.
"Aku Blink" kata wanita yang mengenakan pakaian khas kerajaan berwarna pink.
"Aku Free" kata pria yang mengenakan pakaian khas kerajaan berwarna hijau.
"Aku Sun Light" kata wanita yang mengenakan pakaian khas kerajaan berwarna kuning.
"Aku Air" kata pria yang mengenakan pakaian khas kerajaan berwarna abu-abu.Yura, Novi, Ezra, Dia, Roby, Sesilia dan Ragil hanya menatap takut kepada empat wanita dan tiga pemuda itu.
"Tenang, kalian tidak perlu takut kepada kami" ucap Electric.
"Iya, kami adalah lambang dari kekuatan elemen yang kalian miliki" sambung Storm.
"Tunggu dulu! Aku tidak mengerti" kata Novia.
"Bukannya kamu yang kami lihat saat dalam perjalanan menuju pulau tersembunyi?" tanya Ezra.
"Iya, yang kamu katakan itu benar" jawab Aqua.
"Sebelumnya kamu mengatakan kalung, tapi kalung apa?" tanya Sesilia.
"Kalung? apa kamu ingat saat di toko itu?" tanya Sun Light seperti mengetahui sesuatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
WORLD ELEMENTS
Fantasi7 manusia yang berasal dari bumi telah masuk ke "World Elemants" bisa di bilang dunia elemen melalui batu raksasa yang mereka temui di pulau tersembunyi. Dunia baru yang membuat mereka memikul tanggung jawab yang besar, yaitu menjadi kesatria para e...