Dunia ini sangat kotor apabila di fikirkan namun...di suatu sisi dunia ini juga harus di jalani jika ingin tetap bersyukur....
Begitu juga denga seorang gadis yang bernama atlantika diandra. Sebelumnya apa yang dia ingin kan dapat ia dapat kan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*RAZ ABDILLAH*
Andra di antar sampai ke rumah nya oleh abdi. Lalu abdi pun melamun sejenak. "Loh??? dia tetangga gua???" Hati nya berkata. "Eh!! Lo kenapa ngelamun gitu??? Oya makasih ya udah mau tanggung jawab dan nganterin gua!!" Ketus andra spontan yang membangunkan abdi dari lamunan nya. "O...iya gak masalah sekali lagi gua minta maaf ya....btw kita belum kenalan loh sebagai tetangga" "Tetangga???? " kejut andra sambil menaikkan alis nya. "Iya....ini rumah gua yang samping rumah lo..." Abdi mengulur kan telunjuk nya ke arah rumah yang tepat di samping rumah andra. "(Mengulurkan tangan nya), gua Atlantika diandra, panggil andra aja" "(Menyambut tangan andra), gua Raz abdillah, panggil aja abdi" "Oya gak mau mampir dulu???" Tanya andra basa-basi. "Gak usah kan bakalan sering jumpa juga!!!" Abdi menolak tawaran andra dengan lembut. Setelah itu abdi pun pergi meninggal kan andra yang masih berdiri memandangi punggung abdi yang kian membayang. Awal nya andra merasa canggung dengan kedekatan nya dengan abdi yang tiba-tiba saja dengan mudah bejalan baik. Dan suatu hal yang tidak ia sangka, abdi pindah sekolah satu sekolah dengan nya. Seperti biasa nya, andra berangkat sekolah dan tidak ada yang berbeda sama sekali. Saat di sekolah andra duduk di bangku aza karna teman nya itu sedang sakit. Keadaan kelas masih ribut, karna guru kimia mereka belum datang, lantas mereka merasa heran tidak biasa nya guru telat masuk kelas nya karena andra adalah murid kelas unggulan. Namun sejenak kelas menjadi kaku ketika kepala sekolah masuk dengan tiba-tiba. "Selamat pagi anak-anak???" Sapa pak kepsek. "Baik pak...." jawab seluruh murid serentak. "Raz....masuk!!! Perkenalkan diri kamu " . Kata-kata pak kepsek membuat semua mata fokus pada objek nya. Namun, andra malah melamun...ia berfikir sejenak bahwa ia pernah mendengar nama itu. "Pagi.....gua Raz abdillah, panggil aja abdi" . Andra spontan kaget, ternyata bayangan nya benar itu adalah abdi. Orang yang baru ini dekat dengan nya, atau tepat nya tetangga nya. "Pindahan mana???, pin bb dong..., id nya apa???, eh alamat nya boleh tau???" Begitu lah sorak anak kelas andra kalau ada murid baru, apalagi .....abdi cowok maco gitu...hehehehe. "Kamu boleh duduk di sebelah andra". Kata pak kepsek menunjukkan bangku kosong di samping andra. Sayang nya yang ia duduki sekarang adalah bangku aza, seandai nya itu bangnku nya lantas ia akan senantiasa duduk di samping abdi. Maklum....andra kan ummun jomblo(induk jomblo). Hari mulai panas dan tak biasa nya andra berkeinginan pergi membaca buku ke perpustakaan, biasa nya saat ini andra hanya ingin membusuk di dalam kelas karna ia sangat tidak suka panas siang hari seperti ini. Tiba di perpustakaan, andra mencatat nama nya di daftar kunjung siswa. Lalu ia langsung menuju ke rak yang tersusun jejeran novel-novel klasik yang menurut nya sudah menjadi ke simpatikan nya untuk mengetahui segala hal di dalam nya. Andra bersandar di lorong rak buku, karna ia lebih nyaman membaca di pinggir kaca jendela perpustakaan. "Boleh gabung???" "Eh,abdi???? Boleh" Lalu abdi duduk di samping nya, dan sebenar nya ada hal yang sangat abdi ingin tanyakan kepada andra. "Lo kok pendiem banget di kelas??? Tapi kalo di lur malah ceplas ceplos aja tuh!!!" "Terkadang ada kala nya orang mengetahui apa yang harus ia ketahui, namun ada juga kala nya orang tidak perlu mengetahui apa yang ingin ia tau" Abdi hanya bisa terdiam, ia telah salah menilai andra. Ternyata andra lebih dingin dari yang ia tau. "Tapi....sikap lo ke gua kemaren beda banget sama lo yang sekarang!!!" Andra tersenyum lepas, ternyata ada orang yang telah sadar akan sikap nya yang sesungguh nya. "Jadi lo lebih suka gua sekarang apa kemaren???" Tanya andra dengan menyipit kan mata nya. Abdi berfikir keras dengan pertanyaan andra, ia senang dengan andra yang sekarang...lebih kalem, tapi ia juga lebih suka andra kemaren karena mereka sama-sama periang dan lebih terbuka. Hari itu andra hanya mengabiskan waktu nya denagn abdi di perpustakaan. Karna aza tidakk masuk.