Satu

51 9 1
                                    

"Lintanggg!!! Bangunnn." Teriak Mamanya sambil membuka selimut Lintang.

"Ini kan masih pagi, Ma." ucapnya sambil menarik selimutnya lagi.

"Udah jam setengah 7 sayang, kamu mau bangun jam berapa ?"

"Hah?kenapa Mama nggak bilang daritadi sih. Ini kan hari pertama aku masuk SMA."

Mamanya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku anaknya.
Lintang langsung turun dari kasur dan bergegas untuk mandi. Setelah menghabiskan waktu 15 menit untuk mandi. Lintang segera siap-siap untuk berangkat, karena jam sudah menunjukkan pukul 6.45.

"Ma, Lintang berangkat dulu ya, udah siang banget nih." Ucapnya sambil memakai sepatu.

"Sarapan dulu sayang, nanti maag kamu bisa-bisa kambuh."

"Nggak ada waktu, Ma, ntar Lintang sarapan di sekolah aja."

"Ya udah, ini Mama bawain bekal aja, jangan lupa dimakan ya."

"Siap bos, Lintang berangkat dulu ya." Ucapnya sambil mencium pipi Mamanya.

"Hati-hati sayang."

Sudah 10 menit Lintang menunggu angkot. Tapi tidak ada angkot yang datang, Lintang mulai kesal. Pasalnya ini adalah hari pertama ia masuk sekolah.

"Udah tau cewe nggak suka nunggu, nggak tau apa kalo gue lagi keadaan darurat. Giliran gue nggak butuh aja, banyak banget yang lewat. Giliran gue butuh, satu pun nggak ada yang lewat." Omel Lintang.

Tiba tiba ada mobil sedan yang berhenti tepat di depannya. Dan kaca mobil terbuka.

"Mau nunggu sampe lo jenggotan, angkotnya nggak bakal lewat." Ucap cowok itu.

"Maaf ngomong sama siapa?gue?" jawabnya dengan kikuk.

"Nggak, gue ngomong sama pohon yang ada di sebelah lo."

"Ck nglawak, sok kenal pula."

"Lo yakin mau tetep nunggu?mumpung gue lagi baik mending lo berangkat bareng gue."

"Ntar lo culik gue terus lo bawa gue ke luar negeri terus lo jual gue abis itu lo--"

"Bawel, buruan masuk atau gue tinggal."

Lintang pun terpaksa masuk ke mobil, daripada ia harus menunggu angkot yang tidak datang-datang. Terjadi keheningan diantara mereka berdua. Yang satu sibuk dengan ponselnya, yang satu lagi sibuk dengan earphonenya.

"Sekolah lo dimana?"

"Di Sma Semesta Harapan"

"Oh"

"Kenapa mirip dia? buang jauh pikiran itu Lintang buang." Batin Lintang.

Akhirnya, mereka berdua sampai di sekolah. Pintu gerbang akan segera ditutup oleh pak satpam.

"Makasih udah anter gue." Ucapnya.

Lintang turun dari mobil dan segera berlari menuju gerbang.

"Kenapa gue ngerasa kalo cewe itu--
Nggak-nggak mungkin, dia udah nggak ada." Batin cowok itu.
 
***

Jangan lupa vote ya :v
Don't be silent readers wkwk

B & LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang