-1-

940 80 47
                                    

Tetes demi tetes air hujan dengan derasnya masih setia membasahi jalanan yang lengang disepanjang kota Seoul.

Didepan sebuah pemberhentian bus, terlihat seorang wanita muda dengan berpakaian serba hitam sedang menangis ditengah guyuran hujan seorang diri selama hampir 2 jam lamanya.

Entah bagaimana untuk menjelaskan keadaan sang wanita muda tersebut saat ini.
Karena, bukan hanya keadaan fisik nya saja yang telah basah kuyup dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Melainkan, keadaan hati seorang Kim Taeyeon yang saat ini terasa seperti dihantam oleh tumpukan batu besar yang menimpa hati nya.

Seseorang yang seharusnya menjadi pendamping hidupnya, seseorang yang seharusnya mengucapkan janji suci di pelaminan bersamanya esok lusa, kini telah meninggalkannya.

Ya, calon suaminya baru saja meninggalkan Taeyeon pagi tadi.

Bukan karena ia memilih wanita lain.
Tetapi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

Lee Jung Soo,
Seorang Arsitek terkenal di kota seoul, harus meninggalkan Taeyeon sang calon pendamping hidupnya karena penyakit jantung yang hanya di ketahui oleh dirinya sendiri dan menahan rasa sakit dari penyakitnya tersebut seorang diri selama hidupnya.

Tak ada seorang pun yang mengetahui penyakitnya. Tak terkecuali, sang pujaan hatinya, Taeyeon.

Taeyeon benar-benar merasakan sakit sampai ke ulu hatinya.
Ia tak menyangka, jika Jung Soo akan meninggalkan dirinya secepat ini. Bahkan, penyakit yang selama ini diderita oleh pujaan hatinya itu, tak pernah ia ketahui.

Jujur saja, Taeyeon merasa sedih sekaligus benci pada Jung Soo.
Ia sedih karena Jung Soo meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

Dan disatu sisi, Ia juga benci pada Jung Soo karena tidak pernah memberitahukan padanya semua rasa sakit yang selama ini dijalani.

"Apakah selama ini oppa tidak mempercayaiku? Bukankah salah satu landasan cinta adalah saling mempercayai? Kenapa oppa tidak memberitahuku rahasia sebesar ini, eoh? Aku benar-benar merasa menjadi seseorang yang tidak ada artinya dikehidupanmu, oppa.. hiks.. hiks..

Aku mohon, tak bisakah oppa kembali? Aku akan minta maaf padamu karena telah berburuk sangka seperti ini.
Dan aku juga akan memaafkanmu karena oppa sudah berbohong padaku. Bukankah sikap diam dan tidak mau berterus terang sama dengan berbohong?

Hiks...hiks...Maka dari itu, aku akan memaafkanmu, oppa. Aku janji. Tapi kumohon.... kembalilah padaku. Kumohon."

Sungguh, Taeyeon belum bisa mempercayai semua keadaan ini. Ia belum siap, bahkan ia tidak pernah siap untuk ditinggalkan sang pujaan hatinya yang seharusnya akan menjadi suaminya nanti.

Tapi, takdir berkata lain.

Jung Soo tidak akan bisa menjadi pendamping hidup untuk wanita cantik bernama Taeyeon.

Apakah setelah hujan, akan ada badai?

Apakah setelah hujan, akan ada pelangi yang indah?

Tentu saja semua orang ingin mengatakan 'YA' pada pertanyaan kedua, tak terkecuali Taeyeon.

Ia ingin menemukan dan membuka hati untuk seseorang yang akan menjadi pendamping hidupnya nanti.

Tapi, akankah ada seseorang yang bisa menggantikan posisi Jung Soo di hati Taeyeon nantinya?

******
Hujan, masih dengan setianya membasahi setiap jalanan di kota seoul ini.

Tak heran, jika jalanan terlihat sedikit lebih sepi. Bahkan sangat sepi pada salah satu jalanan dipemberhentian bus kota rute 14.

Meski hujan yang mengguyur kota seoul sangat deras, masih dapat terlihat jelas dari kejauhan jika ada seorang wanita yang terduduk didepan pemberhentian bus tersebut dengan keadaan basah kuyup.

Dan hal ini, berhasil mengalihkan perhatian seorang pemuda tampan yang sedang menyusuri trotoar dengan menggunakan payung sebagai pelindung dirinya dari derasnya hujan.

Memang, niat awal si pemuda yang kini mengenakan kemeja berwarna biru muda dengan gulungan baju ditangannya hanya ingin menyusuri trotoar tanpa adanya tujuan yang pasti.
Tapi kini, pandangan dan tujuannya teralihkan pada sosok wanita yang terlihat sangat rapuh.

Dan entah atas dorongan siapa dan darimana, si pemuda tampan itu menghampiri wanita muda yang kini menjadi perhatiannya.

Dan tanpa ada ragu sedikitpun, Ia mengarahkan payung yang dipegangnya untuk melindungi wanita tersebut dengan maksud agar wanita itu dapat terlindung dari derasnya hujan dan membiarkan dirinya sendiri diguyur oleh derasnya hujan.

******
Tangisan seorang Kim Taeyeon masih setia menemani derasnya hujan.

Tapi, ada satu hal yang berhasil mengalihkan tangisannya.

Ya, ada seseorang yang memayungi dirinya.
Taeyeon mulai menengadahkan kepalanya untuk melihat sosok yang kini berada di depannya.

"Ireona!"

Pemuda itu mengulurkan tangannya untuk membantu Taeyeon berdiri.

Perlahan tapi pasti, Taeyeon menerima uluran tangan pemuda tersebut untuk berdiri.
Ia sesekali mengusap wajahnya yang kini basah. Basah karena hujan dan air matanya.

Pemuda itu dengan perlahan membimbing Taeyeon untuk berteduh di tempat pemberhentian bus tersebut.

Dapat terlihat dengan jelas, Taeyeon menggigil karena kedinginan.

Dengan sigap pula, si pemuda itu mencoba menyelimuti badan Taeyeon dengan jas yang ia bawa pada lengannya.

Meskipun jas yang si pemuda bawa itu sedikit basah karena payung yang tadi ia alihkan pada Taeyeon.
Tapi, hal ini mungkin akan berguna bagi Taeyeon.
Setidaknya, jas itu dapat menyelimuti badan mungilnya.

Taeyeon yang melihat ketulusan pemuda tampan yang kini duduk disampingnya, mengulas sedikit senyuman.

Ia sangat berterima kasih, entah karena hal seperti apa? Yang pasti, ia sangat berterima kasih pada pemuda tampan ini karena telah membuat dirinya tersenyum.

"go..goma..wo" ucap Taeyeon dengan suara lirih karena dinginnya hujan.

Mendengar ucapan terima kasih tersebut, Pemuda itu mengangguk dan mengulurkan tangannya.

"Baekhyun"

"Tae..yeon. Kim Taeyeon"

Dengan segera, Taeyeon membalas uluran tangan pemuda yang bernama Baekhyun ini.

Seketika, perasaan Taeyeon yang awalnya sangat menyedihkan, kini sangat terasa hangat sejak Ia mengenal pemuda tampan yang bernama Baekhyun ini.

Aneh bukan? Padahal, Ia dan Baekhyun baru berkenalan sekitar beberapa menit yang lalu.

'Kenapa dengan diriku ini?'

'Come on Taeyeon!.. baru tadi pagi kau merasa kehilangan cintamu, kenapa sekarang perasaan ini menghangat? Seakan-akan hati ini sudah menemukan pengganti Jung Soo oppa.'

'Lantas...... perasaan apa ini?'
.
.
.
.
****
Sejak kecil.
Sungguh, aku sangat menyukai hujan.
Tak perduli dengan dinginnya air hujan yang turun membasahi seluruh tubuhku.
Tak pernah terlintas dipikiranku untuk membenci hujan.

Tapi, kurasa semuanya akan berubah.
Semuanya berubah hari ini.
Aku tidak menyukai hujan.
Karena tepat diwaktu hujan, orang yang sangat aku cintai meninggalkan diriku untuk selamanya. Dan tak akan pernah kembali.

Ya, tepat saat hujan deras turun bersamaan dengan jatuhnya air mataku.
Seakan-akan mendukung kesedihanku.
Itulah yang aku rasakan.

Tapi, pada hari yang sama pula, dengan hujan yang masih setia mengiringi kesedihanku dengan cuaca yang sangat menusuk tulang.

Ada perasaan dilubuk hatiku mengatakan tidak akan pernah bisa membenci yang namanya hujan.

Dan hal ini bertepatan pula dengan adanya seorang pemuda bernama Baekhyun.

Apakah ini pertanda baik untuk diriku kedepannya?
Apa bisa diriku kembali menyukai hujan?

--TAEYEON--

RAIN [Stay With Me]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang