XXX

96 3 0
                                    

Ara pov

Hari ini aku pergi kesuatu tempat yang sangat menganggu memoryku.

Yap. Aku sekarang menuju kerumah orang tuaku yang dulu. Dan tempat dimana pembantaian semua keluargaku.

"Hufft" ucapku tetap fokus mengendarai mobil sportku .

Tring

'Apa ini?' ucapku sambil membuka hpku .

Ku banting hp ku kesamping tempat duduk ku.
'Dia sudah sampai' aku menghela nafas lagi.

Dirumah

Rumah ini masih sama . hanya saja berdebu. Hanya ada rumah rumah lain. Disini memang sedikit terpwncil.tetapi penduduknya banyak.

Ku buka pintu itu.

Cklek ku dorong pintunya. Kulihat dia memandangku intens

"Kemadilah sayang" ucapnya dingin dan tegas
Aku masih mematung
Darah nya sudah tidak ada.bahkan baunya seperti masih ditinggali.

Tanpa sadar dia sudah didepan ku.aku mendongakkan kepala untuk melihatnya.
Tetapi tiba-tiba dia menciumku dengan kasar.aku ingin memberontak.tetapi tengkuk dan pinggangku ditekan erat olehnya.
Aku kehabisan nafas. Rasanya tubuhku sudah tidak memiliki tulang lagi. Tiba tiba tubuhku menjadi ringan.
Dia menggendongku secara bridal style. Dia menjatuhkan ku dari kamarku dulu.dia menutup pintu dengan kasar dan menguncinya. Aku hanya diam

Aku tidak bisa melawannya.sungguh ini sangat menyiksa.
Aku bangkit dari tidur dan merangkak semakin mundur. Dan dia semakin mendekat.

Tubuhku sudah membentur dinding kamarku.dia semakin dekat dan menarik kakiku dan sekarang aku menjadi berbaring lagi.

" apa yang kau mau" ucapku takut.dia menindihku.kaki kiriku ditekuk.badannya ada ditengah tengah pahaku. Dan tangan kanannya berada tepat di sebelah kiriku. Kurasakan nafasnya berhembus dipipiku.

Ku lihat dia membuka maskernya

Dan sekarang.

"Kamu?" ucapku

Dia menyeringai."iya ini aku.."

"Ke .. Kenapa kau .. Jadi se..se lama ini kau yang selalu menerorku?" ucapku semakin tegang.

"Iya sayang" ucapnya dingin dan dia masuk kedalam lekukan leherku.aku takut.sangat takut..

Orang yang sangat aku benci. Yang selalu menyakiati ku disekolah.membullyku.ada diatasku.tak terasa air mataku mengalir

Dia mendongak melihat wajahku.dia ternyeyum mengejek
"Kau masih seperti dulu ara.tau tau. .kau lemahh jika berhadapan denganku. padahal dengan adikku zayn kau bisa melawannya.hahahaha..nikmati ini sayang" ucapnya sambil menarik bajuku paksa .

"Aku mohon." ucapku lirih .sangat lirih. Dia menyeringai.
"Aku mohon" ucapku tetapi dia seperti tidka peduli. Dia melepas paksa baju bajuku.

Aku mengambil selimut.
Dia mendekat kearahku.
"Alex aku mohonnm" ucapku membenamkan kepalaku dilekukan kakiku.

Dia menarik kaki lagi dan kembali menindihku.

Aku tidak ingin kejadian itu terulang lagi."kumohon" ucapku lemah.

Flashback




Dark Side(17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang