Chapter 1

5 3 0
                                    

-"Terkadang kamu tersenyum bukan karena ada hal yang menyenangkan hatimu, tapi karena kamu tahu bersedih takkan selesaikan masalah"-


"lima putaran lagi" teriak pak Heru memerintahkan anak murid kelas XI-2.

"gila, lelah hayati bro" Kevin menghentikan larinya, mengambil nafas panjang. Dan kembali berlari.

Peter hanya melirik Kevin sekilas, dan melanjutkan larinya yang tersisa 2 putaran. Lalu. Ia menatap perempuan yang duduk di bangku pinggir lapangan yang sedang meminum sebotol air mineral. Perempuan itu sudah menyelesaikan larinya. Peter masih meliriknya, mata perempuan itu membalas lirikannya. Hanya seperkian detik, perempuan itu kembali meminum air nya.

"Woi Pet, mau berapa puteran lagi oi?" teriak Trish tepat di kuping Peter, membuat kuping nya memanas.

"liatin apasi, sampe bengong gitu" ucap Felix mengikuti arah pandangan mata Peter. "ohh" tambahnya seolah mengerti. Yang memang mengerti.

"gue ga nyadar" balas Peter dengan tampang datar. Dingin.

"berani buka hati lagi?" tanya Verel menaikan sebelah alisnya, menatap serius ke arah Peter.

"ga" jawab Peter singkat, padat, dan. Jelas. "belum" sambungnya.

"berarti lo mau buka hati lagi? buat Flora?" ya, Flora perempuan yang ditatap Peter tadi. " kenalan lah bro, 2 taun kita satu kelas sama dia,, masa lo ga berani kenalan?" sambung Verel.

"berhenti bahas dia" jawab Peter menatap tajam wajah Verel.

Verel hanya nyengir seraya menaikkan 2 jari tangannya membentuk huruf V.
Ia tahu, jika ia melanjutkan bicara nya. Emosi sahabatnya itu akan meledak.

"Peter" panggil seorang perempuan seraya menepuk pundak Peter.

"CIAHHH" teriak Kevin. "gue tau tuh dia mau ngomong apa, pasti mau balikin uang Peter yang jatuh tadi" tebak Kevin seraya berbisik kepada Verel dan Trish serta Felix.

"hm?" jawab Peter singkat, ia kini menatap perempuan itu.

"ini uang lo, tadi jatuh" perempuan itu memberikan uang yang berada ditangan kanannya pada Peter.

"thanks" jawab Peter.

"lain kali hati-hati, untung gue yang nemuin,, kalo orang yang punya niat jahat gimana. Nanti yang ada lo ga bisa jajan" ucap perempuan itu seraya tersenyum lebar dengan cengiran ciri khasnya.

"iya, sekali lagi makasih ya" Peter tersenyum tipis. Jarang sekali ia tersenyum pada perempuan, mungkin tidak pernah semenjak ia mengalami sesuatu yang buruk dimasa lalunya.

"dari kelas 10 kita ga pernah kenalan. Flora" Flora mengulurkan tangannya.

"Peter, kan pernah ngenalin diri depan kelas" Peter membalas uluran tangan Flora. "lagian kita satu kelas, ga mungkin gue ga tau nama temen satu kelas gue" sambungnya. "sorry, jadi banyak ngomong ya gue" Peter menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal.

"ga papa, santai aja" Flora tersenyum penuh arti. "gue duluan ya, mau ganti baju, gerah" sambung Flora lalu pergi.

"nekat tu cewe ngajak Peter ngomong, untung di respon" Felix menggelengkan kepalanya seolah takjub.

"yaiyalah di respon, orang Peter suka sama dia Begok" balas Kevin.

"HAH?" teriak Trish, Felix, dan Verel bersamaan.

"hah nya biasa aja, gue bisa baca pikiran orang kali,, kayak ga kenal gue lo pada" Kevin mencubit lengan sahabatnya satu persatu.

"lo juga santai nyubit nya" Verel tak terima.

"ngomongin gue?" tanya Peter mengagetkan keempat sahabatnya, ditambah dengan tatapan tajamnya.

"elah geer lu, orang kita ngomongin Flora" jawab Trish dengan tampang polosnya. "btw liatin nya biasa aja dong bang" Trish mencolek pipi Peter.

"gila lo" ucap Peter lalu pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya.

"jijik Trish" balas Felix. Menyusul Peter.

*****

Waktu menunjukan pukul 2:30 siang. Waktunya seluruh murid SMA Garuda Bangsa pulang.
Peter memasukkan semua buku nya, Ia kembali menatap Flora yang tempat duduk nya tidak jauh darinya.

"hm, kalian semua duluan aja" Peter memecah keheningan. Hanya tersisa mereka dan Flora di kelas. Flora terlihat sibuk mencari sesuatu.

"gue tau ko yang mau pe-de-ka-te" Felix tertawa kecil padahal tidak ada hal yang lucu. Peter membalas dengan tampang datar.

"udah ah, jangan ganggu orang pdkt" Trish mendorong tubuh sahabat-sahabatnya.

*****

Only For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang