PN 2

3.1K 152 4
                                        

"Ya elah Naru, baru saja menikah masa muka mu dah bete kayak gorengan. Kenapa kamu?" tanya kiba. Sekarang ini aku, Kiba, Shikamaru dan Sai berkumpul ditempat pinggir pesta yang sedikit sepi setelah pemberkatan pernikahanku, sedangkan kedua fujo gila itu entah kemana, yah paling-paling mereka cari mangsa untuk dijodohkan

"Gimana nggak bete, setelah pemberkatan pernikahan ke empat istriku menghilang" kesalku setangah mati karena tidak bisa bertemu mereka, padahal aku ingin mengenal mereka lebih dekat, eh mama dan nenek membawa mereka entah kemana?

"MENGHILANG....?!?! Naru jangan - jangan ke empat istrimu diculik, kita harus lapor polisi....aduh..." panik Kiba berjalan mondar mandir kebinggungan

Melihat tingkah Kiba membuat kepalaku pusing, Shikamaru yang pacarnya menghela nafas sedangkan Sai ketawa ngakak tidak berhenti. "Shika tolong tenangkan calon istrimu itu, kepalaku pusing melihatnya.... Sai bisa nggak ketawamu dipending dulu, mendengarnya aku kepingin muntah"

"He.. He... He... Maaf Naru, habis Kiba lucu sih, jadi ingin bawa pulang ke rum.....aduhhhh....ah, sakit Shika. Dasar pecemburu, padahal hanya bercanda, aku juga sudah punya Ino tersayang" seru Sai sambil mengelus kepalanya ang dipukul Shikamaru karena cemburu

"Mendokusai" jawab Shika yang sambil memeluk Kiba untuk menenangkanya

"Bisa nggak sih kalian diam, kepalaku benar-benar sakit dengan ulah kalian"teriak ku kesel setengah mati sambil memijat keningku sendiri, sedangkan ketiga temanku berhenti bertingkah malah menatapku aneh, karena selama ini memang aku orang yang tenang dalam menghadapi apapun baru hari ini saja aku terlihat marah menghadapi mama dan nenek

"Naru, kamu gak apa-apa? Nggak panas kok" tanya Kiba sambil menyetuh keningku

"Ada apa Naru?"

"Kamu sebenarnya kenapa Naru? Tumben sekali kamu seperti ini?" tanya Sai

"Gimana aku gak marah dan kesal kalau mama dan nenek menyembunyikan ke empat istriku. Emang ada, orang baru menikah dipisahkan seperti aku ini?"

"Nggak ada sih Nar, tapi kamu kan bisa cari mereka"

"Kiba, kamu pikir rumahku kecil jadi gampang carinya. Kamu lihat sendirikan rumah utama keluarga Namikaze super besar dan kamarnya banyak. Masa aku harus cari satu-satu, itu gak mungkin. Apalagi sekarang seluruh keluarga berkumpul dirumah ini, kalau aku salah masuk kamar bisa bahaya"

"Aku rasa ini juga salahmu yang terlalu mesum Naru, makanya tante Kushina dan nenek Tsunade menyebunyikan mereka"

"Kiba mau kujadikan pecel lele, Shika tolong pacarmu dijaga, kalau gak kamu tahu kan" ancamku dengan senyum membunuh

Dengan senyum ketakutan Kiba memeluk Shikamaru yang hanya bisa menghembuskan nafas kembali

"Bagus. Lebih baik kau diam Kiba"

"Kenapa dibuat binggung sih Nar, kita semua kan punya Sakura dan sayangku Ino yang sangat pintar cari informasi seperti ini. Mereka pasti bisa bantu kamu" jawab Sai santai tanpa beban

"Kau benar Sai, sepertinya yang bisa bantu aku hanya mereka berdua" jawabku tersenyum

"Jangan Naruto, mereka pasti minta hal yang aneh-aneh" larang Kiba yang masih dipelukan Shika

"Aku tidak peduli, mereka minta apa, yang penting aku bertemu istriku malam ini. paling yang mereka minta gak jauh jauh dari hal berbau yaoi"

"Berbau yaoi apa Naru?" tanya Sakura yang tiba-tiba datang dibelakang pasangan ShikaKiba bersama Ino

"Aku senang kalian datang. Aku mau minta bantuan kalian" kataku tegas, mereka hanya memandangku tersenyum. Sepertinya mereka sudah tahu apa yang kuinginkan

PERNIKAHAN NAMIKAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang